Selasa, 1 Januari 2019
Catatan Perjalanan Tahun Baru di Kampung.
sitindaonNEWS.com - zul abrum sitindaon
Perjalanan Tahun Baru 2019 ke kampung halaman di Toba Samosir menyisakan pengalaman luar biasa yg tidak terlupakan.
Seperti biasa, setiap setelah Natal hingga menjelang tahun baru arus lalu lintas dari Medan sampai Parapat sangat ramai, terlebih sekitar simpang dua P. Siantar, macetnya minta ampun bisa lebih 2 jam baru bisa keluar dari antrian macet panjang.
Tahun baru 2019 ini, titik macet lebih parah lagi, sejak terjadi longsor tgl 22 Desember 2018 lalu di jembatan dua menjelang Parapat, jalanan macat total tidak bisa bergerak. Jalanan baru dapat dilalui kendaraan satu hari kemudian setelah longsoran dibersihkan oleh pemerintah.
Mendengar kabar bahwa jalan ke Tobasa sudah dapat di lalui kendaraan, maka kami berdua dengan istri berangkat ke kampung di Tobasa untuk ber tahun baru.pada hari Minggu tgl 30 Desember 2018
Mendekati jembatan dua sebelum Parapat, kendaraan kami jalan pelan-pelan karena material sisa longsoran masih ada disekitar pinggir jalan, jalanan licin betlumpur, tiba-tiba kami mendengar suara aneh dari tebing bukit di sebelah kiri jalan, suara seperti ada sesuatu yg bergerak dari atas, dan kemudian ada batu kecil seperti dilempar dari atas ke arah jalan di depan mobil kami. Pikiran saya jangan-jangan tebing bukit ini akan longsor, dan benar saja, tiba-tiba brraaakkk, tanah tebing itu longsor ke jalan, saya pecepat laju mobil, beruntung kami bisa lewat, tapi sedikit lumpur mengenai kap atap dan dinding sebelah kiri, jantung saya hampir copot, hampir kami ikut terseret material longsoran ke arah danau. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan kendaraan di belakang kami.
Karena perasaan takut, perjalanan kami lanjutkan ke Tobasa dan sampai di Tobasa sudah tengah malam.
Puji syukur kami selamat dan dapat merayakan malam tahun baru di kampung bersama keluarga besar dengan penuh kegembiraan, seperti biasa ada mercon, ada juga meriam bambu dengan penganan lemang, ketupat, dodol, kembang loyang dan kue kampung lainnya.
Untuk sarapan pagi, ada pengalaman baru, makan dengan menu Tahu Batak atau dali horbo atau susu kerbau dan Gula Mo di bakar.
Rupanya kalau di kampungku, selain Gula Basah dan Gula Kering ada juga Gula Mo.
Selamat tahun baru dan selamat bernostalgia dengan Gulamo na di tutung di tataring.