fbpx

de41884d c0d6 4b7b 8341 3627d5a5ca1b 169

Foto: Dok KEIN

Pemerintah disarankan untuk mengencangkan ikat pinggang dan bisa menahan diri untuk melakukan belanja yang tidak perlu. https://t.co/A1POi94awE

Jakarta - Tanda-tanda menurunnya perekonomian RI mulai terlihat. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat merilis perkembangan APBN 2019 hingga April juga mengakui hal tersebut.

Untuk mengantisipasi penurunan ekonomi lebih dalam, pemerintah disarankan untuk mengencangkan ikat pinggang. Pemerintah diharapkan bisa menahan diri untuk melakukan belanja yang tidak perlu.



"Menghemat belanja-belanja yang tidak perlu," Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta di Kantor KEIN, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Menurutnya sektor yang harus dilakukan penghematan di sektor migas. Sementara untuk belanja barang mulai dari belanja pegawai, infrastruktur hingga bantuan sosial juga disarankan untuk dipangkas.


"Ngapain mesti pakai barang berbasis impor pengadaan, kalau dalam negeri kan bisa. Ini juga dalam rangka menghemat devisa secara tidak langsung," katanya. 

Namun menurut Arif, penghematan dilakukan bukan berarti pengadaan barang dihentikan begitu saja.

Sementara Anggota KEIN Telisa Aulia menilai untuk menyelamatkan defisit transaksi berjalan (CAD) diperlukan optimalisasi devisa dari sektor pariwisata dan TKI.

"Pendapatan sekunder ternyata walaupun kecil tapi selalu positif. Pendapatan sekunder itu remintansi dari para pekerja migran Indonesia kita. Kalau dilihat mereka memang benar pahlawan devisa kita," ujarnya.


(das/fdl) 

Sumber: detikFinance

https://m.detik.com/finance/

Danang Sugianto - detikFinance


Add comment


Security code
Refresh