Namun meskipun demikian, di tengah pasokan lobster yang cukup melimpah, harga jual terbilang kurang bersahabat.
Masuknya momen imlek tahun ini, yang berbarengan jatuh pada Januari, membuat pesanan lobster, terutama berukuran jumbo turun.
"Orang Cina kebanyakan libur, sehingga lobster ukuran besar kurang laku," kata dia.
Ia mencontohkan, jika sebelumnya lobster jenis mutiara dengan berat satu kilogram berisi dua tiga ekor di hargai Rp600 ribu per kilo, maka saat ini hanya dijual Rp 400 ribu per kilo.
Kemudian lobster ukuran sedang dengan jumlah 7-8 ekor per kilogram hanya dijual Rp 120 ribu. “Biasanya kami jual di angka Rp300 ribu per kilo," kata dia.
Bahkan lobster ukuran kecil dengan jumlah 13-15 ekor per kilo, hanya dijual di bawah Rp 100 ribu per kilogram. "Jumlahnya juga cukup melimpah," kata dia.
Dengan kondisi itu, tak mengherankan penjualan jumlah lobster berukuran kecil meroket tajam, terutama mereka yang tengah berkunjung saat liburan imlek.
"Apalagi harganya juga murah, dari awalnya Rp 120 ribu, sekarang hanya Rp 75 ribu per kilo," ujar dia.
Eko, salah satu pengunjung asal Garut merasakan hal itu. Menurutnya, pembelian lobster terbilang murah saat liburan imlek tahun ini. "Kalau di pasaran ukuran satu kilogram berisi 13 ekor ekor itu, bisa mencapai Rp 180 ribu," kata dia.
Merosoknya permintaan lobster ukuran jumbo atau besar saat imlek, memang tidak dipungkiri. Namun hal itu bakal kembali normal, sepekan setelah perayaan hari besar masyarakat tionghoa itu berlangsung.
"Pasokan buat ekspor kan kembali normal, jadi lobster besar banyak dibutuhkan," kata Sobri.
sumber https://www.liputan6.com/regional/read/4164369/berkah-melimpah-lobster-garut-saat-puncak-imlek