Gusman Sitindaon dengan hasil panen jeruknya.
SitindaonNews.Com | Gusman Sitindaon Tetap Bersyukur Walau Harga Panen Jeruknya Tidak Sesuai Harapan.
Kabupaten Dairi sangat kaya dengan komoditas pertanian dan perkebunan rakyat. Saat ini sedang musim buah-buahan seperti durian, duku, manggis dan jeruk.
Buah-buahan tersebut selain dipasarkan di kota Medan juga dipasarkan ke berbagai kota di Sumatera bahkan sampai ke Jakarta.
Salah satu hasil perkebunan rakyat yaitu jeruk saat ini sedang panen raya, khusus nya di Kecamatan Sumbul
Panen raya kali ini sangat mempengaruhi harga jual jeruk dan cenderung turun. Harga jual jeruk petani tadinya diharapkan bisa mencapai Rp.8.000,-/kg, tapi karena panen raya produksi jeruk melimpah membuat harga jeruk turun menjadi Rp. 6.000,-/kg.
Salah seorang petani jeruk Gusman Sitindaon yang berprofesi sebagai guru SMK di Sumbul di status FBnya mengatakan tetap bersyukur walau harga panen jeruk kali ini tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Akibat turunnya harga jeruk, maka hasil atau keuntungan petani jeruk juga ikut turun.
Gusman Sitindaon yang mempunyai kebun jeruk seluas 1 ha dengan panen atau produksi saat ini 15 ton untuk sekali panen dan dalam 1 tahun bisa panen sebanyak 2 kali, sehingga hasil panen jeruknya mencapai 30 ton pertahunnya.
Dengan harga Rap. 6 ribu/kg, maka total hasil panen jeruk Gusman Sitindaon mencapai Rp. 180 juta.
Jika biaya produksi dan perawatan jeruk sekitar Rp. 70 jt/ha per tahun, maka Gusman Sitindaon bisa mendapatkan keuntungan Rp. 110 juta/tahun.
Jika harga jeruk sesuai dengan yang diharapkan yaitu Rp. 8 ribu/kg, maka Gusman Sitindaon seharusnya bisa memperoleh keuntungan hingga Rp.170 juta.
Namun demikian Gusman Sitindaon masih tetap mengucapkan rasa syukur atas apa yang diperolehnya.