Pedagang Glodok itu pedagang dengan etos kerja luar biasa. Mereka pekerja keras. Mereka mandiri. Gak hidup dari fasilitas dan belas kasihan. Walau punya satu kios, tapi harganya mahal. Asetnya besar. Kebayang sama gue seberapa gede untung yang diraupnya.

Buktinya, mereka tinggal di kawasan elit. Kawasan yang gak bakal digusur dan kebanjiran. Gue sering denger kalo tokonya tutup, mereka sedang liburan. Liburannya bukan ke Bali atau Toba, tapi ke tempat yang di jaman itu gak kebayang sama gue yang gembel bisa ke sana, ke Singapore atau Hong Kong. Anak-anak mereka aja bisa disekolahin di Amerika.

Dulu aja, Cina Glodok di mata gue sangat berpendidikan dan berkelas. Di kemudian hari gue baru menyadari bahwa standar hidup mereka tinggi dan juga berkelas. Mereka punya prinsip: kalo gak hidup survive lebih baik mati. Intinya, sebagai Cina yang direndahkan di negeri ini gak boleh jadi gembel.

Jadi kalo Rizal Ramli bilang Ahok itu cuma manusia "Kelas Glodok", gue sih gak menganggap itu sebuah penghinaan. Tapi sebuah pengakuan. Karena gue yakin seyakin-yakinnya Rizal yang cuma pinter ngomong tapi gak bisa kerja itu, gak bakal bisa masuk ke "Kelas Glodok". Kelas di mana berkumpul komunitas pebisnis tangguh dan ulet, seperti orangtua Ahok, yang akhirnya menghasilkan orang seperti Ahok.

Pedagang kakak beradik seperti Akin dan Afung yang gue kenal, akhirnya juga menghasilkan keturunan berpendidikan tinggi, punya pengalaman usaha dan profesional. Anaknya ada yang jadi apoteker dan dokter. Bedanya, memang gak banyak di antara mereka yang membiarkan anaknya terjun ke dunia politik seperti Ahok atau generasi yang lebih muda seperti William Aditya Sarana, misalnya.

Mungkin buat orang-orang "Kelas Glodok" politik dan politikus itu cuma bullshit. Gede ngomong tapi ngemis-ngemis sama pengusaha. Tapi ketika ada orang "Kelas Glodok" terjun ke dunia politik seperti Ahok, orang-orang "Kelas Kongkalikong" pada kebakaran jembi. Apalagi yang doyan melihara penyalur birahi sekelas Sandra dan Poppy.

Ahok mungkin saja kelas Glodok, tapi dia gak goblok.

Ramadhan Syukur

Sumber: https://www.facebook.com/803774136380640/posts/2778773575547343/