Menanggapi pemberitaan tersebut, Jansen Sitindaon mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Namun beliau mengatakan untuk saat ini belum siap, karena walaupun didukung oleh popularitas serta rekam jejak maupun integritas dan visi yang baik, dalam mengikuti pilkada di era Demokrasi saat ini pastilah membutuhkan dana logistik yang cukup besar,.
Berikut pernyataan Jansen Sitindaon yang dikutip tim redaksi Sitindaon News dari akun FB beliau pada tgl 17 Juni 2019.
"Karena berita ini, 2 hari ini WA dan SMS dari SUMUT masuk ke saya tidak berhenti dan bertubi-tubi. Menanyakan mengenai kebenaran dan kepastian terhadap berita ini. Untuk itu melalui media sosial ini saya akan memberi jawaban sebagai berikut:
1. Pertama, terimakasih saya sampaikan kepada adek-adek saya para aktivis dan Ketua OKP di Kota Medan atas dukungan dan kepercayaannya kepada saya;
2. Saya pribadi per-keadaan saat ini, sesungguhnya belum siap untuk maju dalam Pilwakot Kota Medan ini. Popularitas dan rekam jejak sebagaimana yg adek² sampaikan, sedikit banyak mungkin hari ini saya punya. Visi untuk membangun dan membenahi kota ini juga ada. Integritas untuk bekerja benar juga ada. Tapi logistik yang perhari ini saya tidak punya. Padahal untuk bertarung di Pilkada sekelas kota Medan ini, sebagaimana kita semua tahu bersama pastilah butuh dana yang cukup besar kan. Apalagi yg akan kita hadapi ini incumbent dengan dukungan dana yang tanpa batas. Dimana dengan dananya itu dia bisa berbuat apapun. Kalau tadi tarungnya "fair" apalagi ditambah dengan kinerja incumbent yg buruk selama 4 tahun ini, rasanya incumbent ini sangat bisa dikalahkan. Tapi faktanya, Demokrasi kita sampai per-saat ini masih dibutuhkan yg namanya dana dan logistik untuk bisa menang. Tidak cukup bermodal integritas dan visi baik saja untuk bisa menang dan bisa ikut berkompetisi;
3. Saya sepakat Kota Medan ini memang harus dibenahi!! Untuk itu saya sebenarnya berharap, semoga di Sumut sana masih adalah orang atau tokoh yg bisa menata dan memperbaiki kota Medan ini. Jadi tidak perlu harus "impor" calon pemimpin dari Jakarta atau tempat lain. Karena dengan APBD yg lebih dari 6 Triliun, sesungguhnya kota ini bisa dibangun sama indah dan tertatanya dengan Bandung yg juga punya APBD yg hampir sama. Atau dengan kota Surabaya. Sehingga julukan sebagai "Gotham City" seperti di Film Batman yg penuh dengan kesembrawutan dan masalah bisa segera hilang dari "cap" kota Medan ini;
4. Jika nanti dihari-hari menuju Pilkada ini, "tiba-tiba" saya dapat rejeki sehingga kita akhirnya memiliki logistik untuk maju, semoga permintaan adek² ini bisa saya pertimbangkan ulang;
5. Saya juga meminta bantuan adek dan teman² semua untuk memetakan persoalan apa saja yg hari ini ada di Kota Medan dan mengirimkannya ke saya. Sehingga saya bisa merumuskan dan menyusun "blue print" rencana pembangunan Kota Medan ini versi kita, bersama ahli-ahli yg expert dibidangnya. Untuk jaga-jaga saja mana tahu "jalan sejarah" berkendak kita harus maju membenahi kota ini. Jikapun misalnya tidak jadi maju, minimal kita sudah punya proposal pembangunan untuk diberikan kepada siapapun Walikota yg terpilih nantinya demi kebaikan Medan kita;
6. Atas nama pribadi dan keluarga saya mengucapkan terimakasih untuk dukungan dan kepercayaan teman² semua.
Hormat saya untuk kita semua,
JANSEN SITINDAON
Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=678792545865053&id=560705951007047