Ekspresi Aiman saat tak digubris Jansen Sitindaon dan Ruhut Sitompul yang berdebat. (Capture/YouTube/Kompas TV) - Capture/YouTube/Kompas TV
"Aiman, pernyataan ini jangan kau tanya ke Jansen Sitindaon, dia pusing nanti, pening nanti kepala dia, dia baru pengurus kemarin, jadi dia enggak ngerti apa yang kau tanya,"
Ruhut Sitompul, Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf
TRIBUN-MEDAN.com - Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul tampak menanggapi soal alih dukungan kader Demokrat ke paslon nomor urut 01.
Bahkan, Ruhut Sitompul terlihat sempat adu mulut dengan Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Keduanya berdebat ketika menjadi narasumber dalam acara 'Kompas Petang' yang tayang di Kompas TV, Minggu (20/1/2019).
Menurut Jansen, apabila ada kader yang pindah, itu karena ada tekanan.
Ruhut Sitompul yang merupakan mantan kader Demokrat pun memberikan tanggapan.
Ruhut Sitompul mengaku, saat 2014 dirinya mendukung Jokowi karena melihat sikap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Kenapa kami ke pak Jokowi, karena kami lihat ketokohannya, beliau sangat disenangi rakyat," kata Ruhut Sitompul.
"Sekarang, beliau sudah menunjukkan kerja, kerja, kerja, kerja keras, kerja ikhlas, hasilnya semua sudah dirasakan."
Contohnya yang lagi rame, saya lihat tadi, wali kota Cirebon, statement-nya itu baik sekali," ucapnya.
Ruhut pun membantah bahwa kepindahan dukungan kader karena adanya tekanan dan kriminalisasi.
"Enggak benar lah, jadi kalau Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono-Ketum Demokrat) selembut salju, Jokowi, hatinya selembut salju, salju, salju, lembut banget," ungkap Ruhut.
"Waktu saya juru bicaranya, Menko Polhukamnya, saya lihat kadang ada gundah gulananya (SBY) gesturnya, coba lihat Pak Jokowi, senyum aja kan dari kemarin."
Akhirnya Pak Prabowo, Pak Sandi (paslon nomor urut 02) klepek-klepek, itu kan fakta, kita mau lihat apa?," sambung Ruhut.
Ruhut pun menyebut nanti jelang debat kedua, akan ada lagi yang pindah dan menyatakan sikap.
Jansen Sitindaon kemudian mengatakan telah meminta Ketua DPP Demokrat, Herman Khaeron, untuk mendalami dan menglarifikasi sikap Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis.
"Karena ini sangat aneh, nikungnya dadakan," kata Jansen.
Jansen Sitindaon mulai berdebat ketika masa keanggotaannya disinggung oleh Ruhut Sitompul.
Di mana Ruhut menyebut Jansen orang baru dan belum paham betul soal Demokrat.
Seperti ketika saat pembawa acara Aiman Witjaksono menanyakan kenapa banyak kader Demokrat yang pindah haluan tapi tidak disanksi.
"Aiman, pernyataan ini jangan kau tanya ke Jansen Sitindaon, dia pusing nanti, pening nanti kepala dia, dia baru pengurus kemarin, jadi dia enggak ngerti apa yang kau tanya," kata Ruhut menyindir Jansen.
Jansen awalnya tertawa mendengar hal itu.
Tetapi, ia kemudian terlibat adu mulut ketika Ruhut menyebut di 2014 Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Jansen Sitindaon, 2014 Demokrat netral dan tak mendukung siapa pun.
"Ada tidak tanda tangan DPP Partai Demokrat mendukung Prabowo-Hatta Rajasa ketika itu?," tanya Jansen.
"Karena itu dia (Jansen) belum di Demokrat," sahut Ruhut.
"Eh, kok belum?," jawab Jansen.
"Sekarang aku mau tanya sama kau, nah keren ini..." ujar Ruhut.
"Buka KTA Abang," potong Jansen Sitindaon.
"Sekarang gini, ada tidak Demokrat mendukung Prabowo-Sandi (Hatta Rajasa)?," tanya Ruhut.
"Bohong, orang di KPU tidak ada, orang Abang ini orang hukum, tapi keluar dari hukum, Abang orang aneh," timpal Jansen Sitindaon.
"Ada tidak tanda tangan sekjen atau ketua umum Demokrat di 2014? Saya sudah di Partai Demokrat," teriak Jansen.
"Sabar komandan, sabar komandan, gantian ya, gantian ya, deklarasi Demokrat mendukung Prabowo-Sandi (Hatta Rajasa) di Hotel Sahid, saya hadir," kata Ruhut
Aiman mencoba melerai mereka, namun tidak dihiraukan sehingga ia hanya tersenyum menanti keduanya berhenti bicara.
"Baik nanti kita bicarakan di forum lain," kata Aiman yang tidak dipedulikan kedua tokoh.
"Karena itu, jangan biasakan dua kaki, setengah hati," sindir Ruhut.
"Deklarasi mendukung Prabowo-Hatta Rajasa, siapa bilang netral?," sambung Ruhut.
Keduanya masih saling bicara sahut menyahut.
Aiman terlihat berkali-kali meminta mereka untuk menyudahi perdebatan, namun lagi-lagi tidak digubris hingga durasi habis dan memutuskan untuk menutup acara, di tengah perdebatan keduanya.
Sementara itu, terkait kabar pindah haluan kader Demokrat, dikabarkan tokoh yang baru-baru ini menyatakan deklarasi dukung Jokowi adalah Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis.
Nasrudin Azis mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf di Hotel Verse, Cirebon pada Sabtu (19/1/2019).
Meski demikian, Nasrudin menegaskan bahwa dukungan ini adalah dukungan pribadinya saja, bukan sebagai kepala daerah.
"Ini hak politik saya sebagai warga negara Indonesia untuk memilih salah satu capres-cawapres," kata Nasrudin Azis dalam sambutannya, dikutip dari Tribunnews.
"Tekanan dan latah juga tidak ada sama sekali, murni kesadaran saya memilih mendukung Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," sambungnya.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)