fbpx

salib kasih

Saat Menuai Setelah Menabur Angin Tiga Tahun Lalu?

Oleh: Sudib Maurid Sitindaon

Sebetulnya pernyataan Somad sungguh tak menarik untuk dibahas sebab jelas dia tak mengerti apa yang disampaikannya.

Jikapun ada yang melaporkan masalah ini keaparat hukum seharusnya biarkan saja dia menyelesaikan permasalahan ini dijalur hukum.

 

Penting dimaknai Somad menyampaikan pernyataan secara pribadi, ini artinya jika ada pribadi atau kelompok yang menempuh jalur hukum atas pernyataan tersebut maka Somad harusnya mempertanggungjawabkan pernyataannya cukup secara pribadi.

Pihak-pihak lain tak perlu membela atau menimbulkan opini yang justru menimbulkan permasalahan ini menjadi sangat sensitif dan berbahaya yang bisa saja menyebabkan disintegrasi berbangsa dan bernegara.

Aparat hukum tak boleh tinggal diam membiarkan hal ini melebar ibarat bola salju yang bergulir semakin besar. Selain itu konsistensi penegakam hukum menjadi poin penting untuk hal seperti ini. Jika tidak, akan banyak kasus seperti ini akan terjadi kedepan karena kasus individu dibiarkan menjadi kasus-kasus besar. 

Sejauh ini belum diketahui kenapa pernyataan ini sekarang menjadi viral, siapa yang memviralkannya, bagaimana caranya ini menjadi viral. Banyak yang terpancing beropini karena banyak tokoh, pakar, organisasi agama, organisasi massa angkat suara menyampaikan pendapatnya. Pendapat mereka-mereka inilah yang kemudian sadar atau tidak bisa menimbulkan pro kontra. 

Berikut ini beberapa opini terhadap pendapat yang kemudian muncul.

Sejauh ini klarifikasi dari Somad menyampaikan bahwa pernyataan tersebut merupakan jawaban atas sebuah pertanyaan yang disampaikan secara internal dan kejadiannya sudah lama. 

Secara profesi sebetulnya dia harusnya bisa memahami poin pertama dan utama yang ingin didegar oleh para pengugat dan pihak yang dibuat resah oleh pernyataan tersebut, walau mungkin proses hukum tetap berjalan namun suhu panas sedikit banyak bisa diredam.

Ketika ini tidak dilakukannya maka muncul opini yang bisa saja dimaknai  ini sebagai sebuah klarifikasi sikap Somad yang intoleran terhadap simbol agama lain sebab ada saja yang kemudian menganalogikan kejadian video pelecehan simbol agama ini mirip dengan video mesum sepasang kekasih yang sudah lama namun begitu videonya beredar pelaku kemudian divonis bersalah padahal tidak merasa merekam berupa video dan juga tidak menyebarkannya. Ada juga yang membandingkan kasus ini dengan kasus yang dialami Ahok. Saat itu Ahok ada yang mengklasifikasikan bahwa pernyataan disampaikan pada saat dialog rapat yang bersifat internal. Walau pernyataan berbeda namun ada persamaan situasi dengan pernyataan yang disampaikan oleh Somad.

Kemudian pernyataan Mahfud terkesan mengatakan bahwa kasus tersebut tak bisa dibawa kejalur hukum karena kejadiannya sudah lama, lebih 3 tahun. Mungkin Mahfud menyampaikan hal ini sebagai pakar hukum, namun mungkin ia lupa posisinya juga sebagai dewan pengarah ideologi Pancasila. Dengan pernyataan Mahfud tersebut bisa saja ada yang jadi mempertanyakan pemahamannya terhadap Pancasila khususnya Sila Pertama.

Ada juga organisasi massa yang berusaha membela Somad dengan menyuarakan agar kasus ini tidak dibawa keranah hukum demi menjaga toleransi atar umat beragama. Hal ini juga seperti menguatkan bahwa sikap toleransi itu hanya ditentukan secara sepihak oleh kelompok yang merasa mayoritas. Somad dengan pernyataannya diadukan kepenegak hukum karena pelecehan simbol agama artinya Somad dinilai intoleran oleh yang mengadukan. Hal ini tentu menimbulkan opini yang pro kontra Bagaimana mungkin muncul suara jika ada yang membawa keranah hukum maka toleransi umat beragama menjadi tidak terjaga lagi. Dari sekian banyak kelompok yang membawa ini keranah hukum pasti ada yang menganggap ini bentuk intimidasi namun mereka tidak akan pernah mundur karena intimidasi.

Ada juga tokoh agama yang menyampaikan tantangannya untuk saling mengklarifikasi pemahaman tentang pernyataan yang disampaikan oleh Somad. Tentu hal ini kemungkinan besar tidak akan menghasilkan apapun.

Bagi mereka yang mengikuti Somad tentu mengetahui bahwa sesungguhnya Somad yang dulu sedikit banyak berbeda dengan yang sekarang. Jansen Sitindaon pernah menyampaikan testimoni yang berjudul, "Ustad Abdul Somad yang Unik"  sebab betapa besarpun perbedaan pandangan itu ada pada akhirnya toleransi itu hanya bisa terjadi jika disampaikan secara sejuk dan sepenuh hati.

Berikut ini testimoni Jansen Sitindaon berjudul, "Ustad Abdul Somad yang Unik"  

https://www.portal-islam.id/2018/01/testimoni-jansen-sitindaon-kristen.html?m=1


Add comment


Security code
Refresh