fbpx

IMG 20220203 WA0015Seorang warga Kabupaten Sinjai, Asdar, dikabarkan membawa pulang jenazah bayinya menggunakan sepeda motor setelah dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bone. (Sumber: Humas Pemprov Sulsel)

SitindaonNews.Com, || Asdar, seorang warga kabupaten Sinjai terpaksa membawa jasad bayinya sejauh 70 Kilometer memakai motor. Hal itu lantaran ia tidak mampu bayar sewa ambulans senilai 100 ribu rupah.

Uang yang dimiliki Asdar kurang dari 100 ribu rupiah dan membuatnya tidak mampu menyewa ambulans untuk bayinya tersebut. Pihak Rumah Sakit meminta Rp 600 ribu, sedangkan ia cuma punya Rp 500 ribu.

Padahal, ambulans itu sejatinya milik Rumah Sakit pemerintah daerah setempat dan bukan rumah sakit milik swasta. Ambulans itu milik RSUD Pancaitana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Asdar lantas membawa pulang jenazah anaknya saudaranya dari RSUD ke rumahnya pada malam hari, pukul 21.00 WITA dan tiba 1,5 jam setelahnya, yakni pukul 22.30.

Anak saya lahir premature di RSUD Sinjai, dirujuk ke RS Datu Pancaitana Kabupaten Bone. Sempat dapat pertolongan, tetapi Allah berkehendak lain. Anak saya meninggal dunia,” papar Asdar dilansir kompas.com Selasa (2/2).

Asdar Minta RSUD untuk Mengantar Jasad Bayi, Biaya Tidak Cukup

Dalam keterangannya, Asdar lantas mengambil keputusan untuk menggendong bayinya yang wafat tersebut lantaran ia kurang bayar untuk bisa mengantar ke rumah.

Pihak RSUD meminta uang Rp 600 ribu untuk ambulans, tapi ia hanya memiliki uang Rp 500 ribu. Rumahnya ada di Lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

“Saya diminta biaya mobil ambulans senilai Rp 600 ribu, tapi saya Cuma punya Rp 500 ribu. Kata pihak Rumah Sakit, biayanya tidak cukup, terpaksa jasad bayi saya bawa pulang menggunakan motor,” papar Asdar dengan nada yang begitu sedih.

Sumber: kompas.tv


Add comment


Security code
Refresh