Viral Capres fiktif Nurhadi (kiri) - Aldo (kanan) - twitter/ @nurhadi_aldo
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo mencurigai orang di balik Nurhadi-Aldo memiliki hubungan dengan Presiden Jokowi.
Tak cuma Sudjiwo Tedjo, pembawa acara Rossi Kompas TV, Rossi juga bersikap demikian.
Kreator Nurhadi-Aldo, Edwin akhirnya buka suara.
Nurhadi-Aldo adalah pasangan capres-cawapres parodi yang tengah menjadi permbincangan di Indonesia.
Capres cawapres Nurhadi Aldo nomor urut 10 ini identik dengan nama koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik.
Awalnya Edwin yang enggan hadir langsung di acara Rossi dan hanya ingin berbicara melalui sambungan telepon, mengatakan ia tak sendirian dalam membuat kicauan Nurhadi-Aldo di media sosial.
"Mas Edwin yang membuat cuitan pak capres ini?" tanya Rossi dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Jumat (11/1/2019).
"Bukan hanya saya mba, tapi team," jelas Edwin.
Kemudian Sudjiwo Tedjo mengungkapkan kecurigaannya.
Sudjiwo Tedjo bertanya apakah ada campur tangan partai politik dibalik Nurhadi-Aldo.
"Aku mau nanya ini dibikin oleh satu parpol apa engga?" tanya Sudjiwo Tedjo.
Edwin menegaskan Nurhadi-Aldo murni karangan atau buatan dari komunitas miliknya.
"Engga kita benar-benar dari perkumpulannya komunitas kami," tegas Edwin.
Seolah tak puas Sudjiwo Tejdo kembali mengajukan pertanyaan.
Pemain film kafir itu menyoroti pemilihan nomor urut 10.
Pasalnya menurut Sudjiwo Tedjo, 10 identik dengan pasanangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf.
"Kenapa angkanya kok 10 kan bisa dibalik jadi 01?" telisik Sudjiwo Tedjo.
Edwin malah menyuruh Sudjiwo Tedjo untuk langsung bertanya kepada Nurhadi yang kebetulan turut hadir di acara itu.
Rupanya ide nomor urut 10 berasal langsung dari Nurhadi yang diketahui berprofesi sebagai tukang pijat.
"Kalau itu bisa ditanyain langung ke Pak Nurhadi," jelas Edwin.
Rossi kemudian mengaku ia mendapatkan informasi apabila pihak yang berada di balik Nurhadi-Aldo adalah mantan tim kreatif Jokowi.
"Mas edwin kabar yang saya denger, tim anda adalah tim kreatif yang mendukung Jokowi?" tanya Rossi.
"Benar engga?" tambahnya.
Edwin menegaskan informasi tesebut salah adanya.
Ia mengaku sedari awal bersama komunitasnya membuat Nurhadi-Alo karena merasa muak melihat kedua capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Ohh itu salah, kami dari awal memang sudah jengah melihat kedua kubu ini mba," tegas Edwin.
Pasangan capres cawapres parodi Nurhadi-Aldo kini sudah memiliki banyak pengikut dan disorot media besar.
Capres cawapres Nurhadi-Aldo nomor urut 10 ini identik dengan nama koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik.
Capres cawapres guyon ini sampai mendapat komentar dari para politisi tanah air.
Malahan, ini sang capres Nurhadi diundang di acara Rosi di Kompas TV.
Nurhadi yang mengenakan baju merah dan peci hitam ini mengaku senang bisa menjadi bintang tamu dalam acara Rosi.
Saat ditanya soal persiapan debat capres cawapres, ia pun mengaku tak perlu persiapan khusus dan tak butuh bocoran pertanyaan.
"kisi-kisi untuk apa? tak perlu sudah di otak," ucapnya diiringi tawa penonton.
Sesekali Rosi pun tertawa dan heran dengan jawaban yang dilontarkan Nurhadi.
Dalam kesempatan itu, Nurhadi pun membocorkan siapa sosok admin dibalik postingan Nurhadi-Aldo di media sosial.
Ia mengatakan, semua postingan Nurhadi-Aldo di Instagram dikelola oleh seseorang bernama Edwin dan timnya.
ia pun mempercayakan semua isi postingan Nurhadi-Aldo kepada Edwin, meskipun hingga saat ini belum pernah bertemu.
"Persyaratannya jangan menyakiti orang lain, jangan menyinggung agama, SARA. Belum pernah ketemu, cuma dengar suaranya aja. Pengen sih (ketemu) katanya rencana Februari akhir nanti dia sama keluarga mau ke rumah," ucap Nurhadi.
Selain itu, Nurhadi juga mendapat pertanyaan soal banyaknya kritikan yang masuk, terutama kritik soal beberapa postingannya yang dianggap vulgar.
Memang ada beberapa postingan Nurhadi-Aldo yang berbau vulgar, seperti adanya singkatan-singkatan atau penekanan huruf yang dibedakan warnanya yang menjurus ke arah pornografi.
Ia mengatakan kalau para pengguna media sosial harus bisa membedakan mana yang baik mana yang salah, dan harus berfikir positif.
"Saya selalu mengajarkan kalian itu harus bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Ketika ada yang baik dan buruk agar manusia itu berfikir, gunakan akal firkiran dengan sempurna. Sudah mampu kah ilmu mu menjadi cahaya hidupmu? harus begitu," ucap Nurhadi.
Capres Nurhadi-Aldo saat diundang ke acara Rosi Kompas TV (Live Streaming Kompas TV/Rosi)
Cerita Awal Mula Nurhadi-Aldo
Dikutip dari Kompas.com, Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman DIY, menghubunginya via aplikasi messenger. Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.
Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".
Di komunitas yang disebutnya sebagai para pecinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.
"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.
Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta. Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi. Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.
Pasangan capres cawapres Nurhadi-Aldo dan Cak Nun dan Sudjiwo Tedjo. dua capres cawapres ini tentu saja hanya guyon belaka (Kolase Instagram Nurhadi-Aldo dan Sudjiwo Tedjo)
Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama. Apalagi, mereka sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.
Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.
Capres-cawapres fiktif itu hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.
"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya enggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.
Mengapa koalisi yang mengusung capres dan cawapres boneka itu dinamai Tronjal-Tronjol Maha Asyik, Nurhadi mengaku itu bukan asal-asalan.
Ada makna mendalam di baliknya. Begitu juga dengan angka 10 yang menandai nomor urut pasangan Dildo.
Tronjal-Tronjol, katanya, lebih tepat disematkan untuk orang bodoh. Bukannya akhir-akhir ini banyak ditemui warganet yang seenaknya sendiri tronjal-tronjol saat mengunggah status di akun media sosialnya tanpa didasari fakta dan etika.
"Tronjal-tronjol Itu seperti kondisi sekarang. Banyak orang asal ngomong dan timbul berita hoaks di sana-sini. Kata itu untuk orang bodoh. Ya sindiran saja biar orang lebih berhati-hati kalu ngomong di publik. Untuk angka 10 diambil dari komunitas angka 10 akun saya. Artinya keikhlasan kepada Tuhan atau para pecinta Tuhan," ungkapnya.
Tak disangka-sangka jika apa yang diharapkan oleh Edwin menjadi kenyataan. Sampai saat ini, unggahan dari akun media sosial capres dan cawapres Nurhadi dan Aldo (Dildo) selalu ramai.
Akun Instagram @nurhadi_aldo yang sebagian besar mengunggah meme kocak bergambar Nurhadi Aldo itu sampai Minggu (6/1/2018) malam telah diikuti oleh 209 K pengguna Instagram.
"Alhamdulilah mendadak viral beberapa hari ini. Saya pun kaget. Saya juga tidak pernah ketemu dengan yang mengaku bernama Edwin itu. Belakangan banyak yang menghubungi dan menemui saya sekadar ngobrol dan mengaku ngefans. Bahkan order pijat ramai. Saya pun manfaatkan untuk jualan kaos bergambar saya itu di medsos. Laku keras juga. Banjir orderan pijat dan jualan kaus pokoknya. Hehe," terang Nurhadi.
Karena ketenarannya di medsos itu sampai-sampai ada tim sukses pasangan capres 2019 yang mendatangi Nurhadi. Nurhadi ditawari untuk menjadi juru kampanye pasangan capres 2019.
"Timses capres 2019 datang dan menawari saya untuk kampanye calon presidennya. Saya tidak mau. Untuk apa ? Lha wong saya itu cuma tukang pijat. Semula di komunitas angka 10, saya hanya mengajak warga untuk baca salawat, mencintai Allah," jelasnya
Bahkan, Nurhadi menyebut juga dilirik Youtuber asal China. Hal itu diketahuinya setelah ada orang yang mengaku bernama Tabita menghubunginya.
"Jadi ada Youtuber asal China yang siap merekam saya lewat video dan memviralkan saya. Tabita adalah orang yang menjadi perantaranya. Saya kaget. Tapi tak masalah asal dimanfaatkan dengan baik," ujar dia.
Meski sudah banyak dibicarakan oleh warganet, Nurhadi tetaplah Nurhadi yang bersahaja. Dia setiap hari masih memijat siapa saja yang membutuhkan jasanya dengan upah seikhlasnya. (*) (Kompas.com)