Momen saat Suharto mendatangi Iwan Adranacus di ruang sidang. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Solo - Pemandangan mengharukan terlihat sebelum persidangan kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan bos pabrik cat Iwan Adranacus. Ayah korban Eko Prasetio, Suharto justru memeluk hangat Iwan.
Suharto yang melihat Iwan duduk di kursi di barisan depan langsung menghampirinya. Iwan menunjukkan wajah kaget karena tiba-tiba Suharto memeluk, bahkan mencium pipi dan kening Iwan.
Suharto mengucapkan telah memaafkan dan mengikhlaskan kejadian yang menimpa anaknya. Sedangkan Iwan kemudian menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya.
Usai persidangan, Suharto mengatakan pelukannya kepada Iwan tersebut dilakukan secara spontan. Dia berharap dengan memaafkan justru akan mendapatkan kebaikan.
"Itu tadi spontan. Mudah-mudahan dengan saya memaafkan, akan diberi yang terbaik. Karena hidup ini sementara, yang langgeng itu akhirat," kata Suharto kepada wartawan di Pengadilan Negeri Surakarta, Selasa (6/11/2018).
Dia juga mengaku ikhlas atas kepergian anaknya yang bernama Eko Prasetio itu. Dia yakin anak hanyalah titipan dari Tuhan.
"Ya saya menyadari bahwa anak saya hanya titipan dari Allah SWT, sudah takdir anak saya meninggal seperti itu," ujar dia.
Adapun dalam kasus ini, Iwan Adranacus diduga melakukan pembunuhan dengan cara menabrakkan mobilnya kepada pemotor bernama Eko Prasetio pada 22 Agustus 2018 lalu di Jalan KS Tubun, samping Mapolresta Surakarta.
Berawal dari cekcok karena masalah lalu lintas, keduanya melakukan aksi saling kejar. Hingga akhirnya Iwan menabrak Eko dari belakang hingga tewas. (bai/sip)
Suharto yang melihat Iwan duduk di kursi di barisan depan langsung menghampirinya. Iwan menunjukkan wajah kaget karena tiba-tiba Suharto memeluk, bahkan mencium pipi dan kening Iwan.
Suharto mengucapkan telah memaafkan dan mengikhlaskan kejadian yang menimpa anaknya. Sedangkan Iwan kemudian menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya.
Usai persidangan, Suharto mengatakan pelukannya kepada Iwan tersebut dilakukan secara spontan. Dia berharap dengan memaafkan justru akan mendapatkan kebaikan.
"Itu tadi spontan. Mudah-mudahan dengan saya memaafkan, akan diberi yang terbaik. Karena hidup ini sementara, yang langgeng itu akhirat," kata Suharto kepada wartawan di Pengadilan Negeri Surakarta, Selasa (6/11/2018).
Dia juga mengaku ikhlas atas kepergian anaknya yang bernama Eko Prasetio itu. Dia yakin anak hanyalah titipan dari Tuhan.
"Ya saya menyadari bahwa anak saya hanya titipan dari Allah SWT, sudah takdir anak saya meninggal seperti itu," ujar dia.
Adapun dalam kasus ini, Iwan Adranacus diduga melakukan pembunuhan dengan cara menabrakkan mobilnya kepada pemotor bernama Eko Prasetio pada 22 Agustus 2018 lalu di Jalan KS Tubun, samping Mapolresta Surakarta.
Berawal dari cekcok karena masalah lalu lintas, keduanya melakukan aksi saling kejar. Hingga akhirnya Iwan menabrak Eko dari belakang hingga tewas. (bai/sip)