Sitindaonews.com || Laura Amanda Sari Sitindaon, asal Provinsi Riau, kelahiran 14 Agustus 2004, wisudawati Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumut, menyampaikan permintaan beasiswa S2 melalui pantun di acara prosesi wisuda di Selecta Convention Hall, Kota Medan, Selasa (8/7/2025).
Saat itu, Laura, yang menjadi salah satu wisudawati terbaik, berkesempatan naik podium mengucapkan kesan dan pesan di hadapan Rektor UMSU, Prof Agussani dan juga Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
Dalam pidatonya, Laura mengatakan ayahnya sempat khawatir jika nantinya Laura dikucilkan karena agama yang berbeda dengan mayoritas mahasiswa yang berkuliah di UMSU.
Bahkan, ayah Laura menyarankannya untuk pindah kampus.
Namun, kekhawatiran itu tidak terbukti. Laura diterima dengan baik oleh teman-temannya.
Pada akhir sambutannya, Laura menutup dengan pantun:
"Dari Klaten ke Argentina, tidak lupa ke kota Kudus. Agar si Kristen ini tidak kemana-mana, adakah S2 beasiswa Pak, sampai lulus? Saya tutup teman-teman, saya tutup. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan saya, siapa lagi? Saya Laura Amandasari, pamit undur diri. Sekian, terima kasih.Tuhan memberkati," kata Laura yang disambut dengan tawa dan tepuk tangan oleh rektor dan wisudawan yang hadir.
Kemudian Rektor UMSU Agussani dalam sambutannya membalas pantun Laura Amanda Sari Sitindaon dengan pantun:
"Terbang tinggi si burung Cendana, terbang berpaut si burung Tempua. Laura, jangan ke mana-mana, ananda telah resmi menjadi mahasiswa S2," tutur Agussani, dan disambut gembira oleh Laura.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMSU, Rudianto, menceritakan mengapa akhirnya rektor menerima permintaan alumnnus Fakultas Hukum tersebut. Perempuan kelahiran 14 Agustus 2004 itu langsung diterima jadi mahasiswa S2 karena rektor terkesan dengan pidato Laura.
