Dalam nama YESUS tidak ada yang Mustahil.
Kisah nyata, kesaksian penerbangan Lion Air JT 218 Jakarta-Pangkal Pinang, selasa tgl 16 Okt 2018.
Berdasarkan pengalaman bahwa dari Johar Baru Jakarta Pusat ke Bandara Soekarno Hatta sekitar 45-60 menit, maka pada hari selasa tgl 16 Okt 2018 yl. kami berangkat dengan Go Car dari rumah ke airport jam 9.00 pagi karena pesawat yg akan kami tumpangi lion air JT 218 jkt-pkl pinang take off jam 11.50.
Driver online tsb adalah orang palembang asli dan mengaku pengikut Yesus. Awal mulanya ketika dia hendak sholat tiba-tiba dalam pikirannya muncul sebuah ayat Matius (yg saya lupa pasal dan ayatnya). Peristiwa tsb terus berulang, membuat dia penasaran sehingga beliau menemui seorang pendeta untuk menanyakan isi dan arti dari ayat tsb.
Lanjutnya, setelah mengetahui isi dari ayat tsb beliau memutuskan untuk belajar dan mendalami ajaran Kristus, dan pada akhirnya menjadi pengikut Kristus yg setia.
Setelah menjadi pengikut Kristus, beliau aktif kegiatan remaja gereja yang memperkenalkannya dengan seorang wanita batak boru Situmorang yang akhirnya menjadi istrinya.
Karena situasi jalan Tol yang merayap, saya tidak begitu konsentrasi dengan ceritanya, dan sang driver tsb mengerti perasaan saya yg galau karena jalanan macet total sehingga bisa dipastikan penerbangan saya akan batal karena terlambat karena waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 lalu lintas menuju bandara sudah macet total tidak bergerak.
Saat itu saya sempat berfikir apakah Tuhan punya rencana lain membatalkan penerbangan saya, apakah yang akan terjadi dengan pesawat ini ? tapi saya buang fikiran buruk itu.
Untuk menghibur saya kemudian driver tsb berkata : "dalam nama YESUS tidak ada yang Mustahil".
Kemudian dari arah belakang kami ada mobil Fortuner plat TNI jalan perlahan memberi tanda lampu dan strobo untuk mendahului mobil didepannya dan driver online tsb mengikutinya dari belakang, jalan perlahan membelah barisan mobil di depan dan akhirnya masuk jalur Contra Flow, akhirnya saya tarik nafas lega, barisan mobil yg macet total bisa kami lalui dan penyebab macet adalah kecelakaan mobil proyek di badan jalan.
Sang driver ternyata juga memperhatikan saya menarik nafas lega dan mengulangi kata-katanya :"Pak, sebagai pengikut Kristus kita harus percaya dalam nama YESUS tidak ada yang mustahil.
Kami sampai di counter ceck in jam 11 lewat sudah terdengar announcer bahwa penumpang pesawat Lion Air JT 218 supaya naik ke pesawat, padahal kami belum dapat boarding pass.
Dengan perasaan cemas kami tanya CS tentang status boarding kami dan di jawab "tenang pak, bapak akan ditunggu, tetap ikut terbang", jawaban yg membuat kami lega, dan ada beberapa orang lagi penumpang terakhir yg di tunggu.
Selama dalam terbang , di pesawat pikiran buruk saya akan keselamatan penerbangan muncul kembali, saya berdoa, Tuhan lindungi kami, jauhkan kami dari marabahaya. Sampai akhirnya kami mendarat di Pangkal Pinang dengan selamat.
Kuasa Tuhan Yesus memang sungguh luar biasa yang kami alami, semua hal-hal yg kita alami ada maksud-maksud Tuhan yg tidak bisa kita mengerti.
Seandainya saja keberangkatan kami waktu itu di tunda hingga tadi pagi, apa yg akan terjadi, mungkin saja keluarga besar Punguan Sitindaon Medan akan kehilangan anggotanya???
Ini kisah sebenarnya yg saya dan istri alami, bukan dikarang-karang, dan bukan share dari orang lain.
Note: Pesawat tersebut beberapa hari kemudian jatuh dan tenggelam ke laut setelah beberapa menit lepas landas dari bandara Cengkareng menuju Pangkal Pinang yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.