SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS

Categories

  • Trending News (721)
  • Tarombo Marga Sitindaon (48)
    • Sukacita & Dukacita (12)
  • Politik & Opini (263)
  • Ekonomi & Bisnis (264)
  • Lifestyle & Health (339)
  • Tekno & Sains (60)
  • Entertaintment (64)
    • Games (0)
  • Food & Travel (87)
  • Budaya (57)
  • Inspirasi dan Inspiratif (129)
    • Jansen Sitindaon (31)
  • Sport (16)
  • Lowongan Kerja (29)
  • International (28)
  • Mimbar HKBP (0)
    • HKBP Pasar Minggu (3)
  • Pilpres 2019 (69)
  • Hukum & Kriminal (7)

Berdiri sejak 2018

  • Login
SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS
  • Homepage
  • Tarombo Marga Sitindaon
    • Jansen Sitindaon
  • Siapa kita?
  • EXPLORE

    HOT CATEGORIES

    • Pilpres 2019
    • Our Social Media
    • Games

    USER

    • Login Form
    Show
    • Forgot your username?
    • Forgot your password?
Berlangganan buletin kami
  1. You are here:  
  2. Home
  3. Lifestyle & Health
  4. Wabah COVID-19, Cerita Perawat Italia Tak Bisa Minum Selama 6 Jam

Search

Details
Category: Lifestyle & Health
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon
ZA Sitindaon
13.Mar
Hits: 857

Wabah COVID-19, Cerita Perawat Italia Tak Bisa Minum Selama 6 Jam

1584051741226Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa kondisi pasien terinfeksi virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. Di Italia korban meninggal akibat virus corona mencapai 366 orang, sedangkan pasien yang pulih 622 orang. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

SitindaonNews.Com | Seorang perawat menceritakan bagaimana sulitnya merawat pasien virus Corona atau COVID-19, mulai dari bekas merah di wajah karena terlalu lama memakai masker sampai tidak bisa ke toilet selama 6 jam.

Sementara ada seorang perawat lain jatuh tertidur di laptop pada setelah shift 10 jam tanpa henti.

Bersama dengan dokter dan staf medis lainnya, para perawat berada di garis depan perjuangan Italia melawan virus Corona. Mereka berbagi kisah kelelahan dan kepahlawanan dalam menghadapi penyakit yang telah menewaskan lebih dari 800 orang di negara itu dan menginfeksi lebih dari 12.400.

Dikutip dari Sky News, 12 Maret 2020, perawat muda bernama Alessia Bonari, yang berbagi foto yang menunjukkan bekas masker di wajahnya setelah mengenakan masker pelindung terlalu lama dan ketat, mengatakan dia takut pergi bekerja setiap hari.

"Saya takut karena masker mungkin tidak menempel dengan benar ke wajah, atau saya mungkin secara tidak sengaja menyentuh diri saya dengan sarung tangan kotor, atau mungkin lensa tidak menutupi mata saya sepenuhnya dan ada sesuatu yang ketinggalan.

Perawat Italia Alessia Bonari. Wajahnya memar karena terlalu lama memakai masker ketika dia merawat pasien virus Corona di rumah sakit tempatnya bekerja.[Sky News]

"Saya lelah secara fisik karena alat pelindungnya sakit, jas lab membuat saya berkeringat dan begitu saya berpakaian saya tidak bisa lagi pergi ke toilet atau minum selama enam jam," cerita Alessia.

"Saya lelah secara psikologis, seperti semua kolega saya yang telah berada dalam situasi yang sama selama berminggu-minggu, tetapi ini tidak akan menghentikan kami melakukan pekerjaan kami."

Dalam beberapa hari terakhir, foto perawat lain, Elena Pagliarini, telah menjadi simbol perjuangan tenaga medis melawan virus Corona.

Pagliarini, yang berusia 40 tahun, bekerja di sebuah rumah sakit di Cremona, dikutip dari The Sun. Kota ini berada di utara Lombardy, wilayah yang paling parah dilanda negara itu.

Seorang perawat pingsan karena kelelahan.[Nurse Times/Sky News]

Rekan perawat bernama Francesca Mangiatordi, yang mengambil foto Pagliarini, mengatakan kepada Nurse Times, "Kami telah bekerja tanpa henti selama 10 jam."

"Aku memandangnya dan aku ingin memeluknya, tetapi aku lebih memilih untuk mengabadikan momen itu."

Bonari, dari Grosseto di Tuscany, mendesak warga Italia untuk menghormati isolasi kota yang diberlakukan di seluruh Italia untuk mengekang penyebaran penyakit. Kalau tidak, dia memperingatkan semua upaya staf medis akan sia-sia.

"Kami anak muda tidak kebal terhadap virus corona, kami juga bisa sakit, lebih buruk lagi, kami bisa membuat orang lain sakit.

"Saya tidak mampu membayar kemewahan untuk kembali ke rumah di bawah karantina. Saya harus pergi bekerja dan mengerjakan bagian saya. Tolong kerjakan kewajiban Anda."

Seruan dari Bonari di Facebook, yang terdaftar di kolom Facebook bekerja di rumah sakit Milan, datang setelah dokter membagikan kisah dramatis tentang tantangan yang dihadapi oleh staf garis depan.

Beberapa orang menyamakan virus Corona dengan perang, atau tsunami.

Ketika Italia terus bergulat dengan wabah terburuk di luar Cina, dokter dan perawat masih harus menempuh jalan panjang.

Ketika WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi, kasus infeksi di Italia terus meningkat menjadi 12.462 menurut data John Hopkins University pada 12 Maret 2020. Sementara, 827 orang di Italia terbunuh oleh virus Corona.

Sumber : tempo.co

ZA Sitindaon
ZA Sitindaon

No comments

Leave your comment

In reply to Some User
Previous article: HAMBA UANG Prev Next article: Dok, Saya Rasa Istri Saya Gila Next

Popular Posts

  • Cara Mengatasi Internet Telkomsel 'Lemot', Ikuti Langkah-langkahnya Agar Akses Internetmu Lancar
    27.Nov
  • Emak Emak Yang Terlibat Menjual Senjata Untuk Aksi Rusuh 22 Mei 2019
    28.May
  • Semrawutnya Parkir di Kawasan Pusat Pasar Medan
    04.Jan
  • Bokom, Makanan Pengantar Sejarah Aceh Singkil yang tak Lekang Digerus Zaman
    07.Sep

Categories News

  • Lowongan Kerja
  • Trending News
  • Food & Travel
  • Lifestyle & Health
  • Sport
  • Tekno & Sains
  • Entertainment
  • Ekonomi & Bisnis
  • Kisah Insipirasi
  • Budaya
  • Politik & Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Mimbar HKBP

Follow Us

Facebook Sitindaon News Instagram Sitindaon News YouTube Sitindaon News Twitter Sitindaon News Email Berlangganan Buletin Kami

SITINDAON NEWS 1

Sitindaon News menuju Situs Web Portal Berita Online berkelas dunia melalui penyediaan jasa informasi dan berbagai produk multimedia lainnya sehingga terbangun Tugu Namangolu didalam maupun diluar negeri khususnya marga Sitindaon yang nantinya dapat menjalankan fungsi² sosial lainnya bagi masyarakat luas. Berdiri sejak 2018.

Bagikan Share
FacebookFacebook MessengerMessenger TwitterTwitter WhatsAppWhatsApp TelegramTelegram Copy LinkCopy Link