Search
- Details
- Category: Politik & Opini
- ZA Sitindaon By
- Hits: 901
Staff Khusus: Antara Kepintaran dan Adab
Staf Khusus: Antara Kepintaran dan Adab
Puluhan tahun membawahi divisi Human Recources serta sering terlibat aktif dalam recruitment dan assessment dalam berbagai level karyawan, saya tidak pernah tertarik dengan seseorang yang hanya pintar, tapi gayanya belagu, kurang punya empati sosial dan punya atitude yang kurang bagus.
Body language, gesture tubuh, sikap dan gaya bicara seseorang menentukan sifat dan kualitas diri seseorang. Sepintar apapun, kalau adab dan etikanya kurang proper, sudah pasti saya tendang jauh. Berdasar pengalaman karyawan model begini pasti menjadi 'trouble maker' dan punya tingkat loyalitas yang rendah.
Menurut saya mendidik orang yang punya adab perilaku yang baik, sopan dan jujur untuk menjadi pintar jauh lebih mudah dibanding mendidik orang pintar yang belagu menjadi pribadi yang santun dan rendah hati.
Pada saat melihat foto anak muda umur 33 tahun yang bernama Andi Taufan Garuda Putra yang baru diangkat jadi Staf Khusus Presiden dengan gaji Rp 51 juta per bulan, berdiri pongah dengan tangan dimasukkan saku celana di samping Presiden seperti di foto di bawah ini, jujur saya langsung melongo tidak kesengsem dan ilfil parah. Sehebat apapun dia, lulusan dari manapun dia.
Ini mengkonfirmasi dengan kuat bahwa revolusi mental yang berbasis pendidikan karakter dan budi pekerti menjadi kebutuhan mutlak bangsa ini. Termasuk untuk orang di sekeliling Presiden.
Salam Indonesia Waras,
15042020
Rudi S Kamri