Jansen Sitindaon mengungkap sejumlah keuntungan yang didapatkan pihaknya menyikapi penampilan kubu Jokowi yang melakukan sejumlah blunder yang sangat merugikan karena seperti mencetak gol bunuh diri ke gawang sendiri.

Jansen menjelaskan, The New Jokowi tampil emosional dan meledak-ledak sementara The New Prabowo tampil santai dan tidak mudah dipancing emosinya.

"Istilah kami, pekan blunder," katanya.

Jansen Sitindaon merinci 4 blunder gol bunuh diri yang dilakukan kubu Jokowi:

1. Menkominfo menyatakan, yang menggaji ibu siapa?

2. Menpora, Imam Nahrawi memberikan surat edaran untuk menyanyikan Indonesia Raya sebelum film di bioskop diputar.

3. Wali Kota Semarang melarang yang tidak dukung Jokowi lewat jalan tol.

4. Doa yang tertukar.

"Belum lagi, soal doa tertukar," katanya, saat dia memberikan analisis tentang tampilnya Jokowi sebagai pihak yang melakukan serangan hebat terhadap kubu Prabowo Subianto.

Tugas media sebagai kontrol bukan menjilat penguasa, kata PK Ojong, pendiri Kompas. (Warta Kota/Istimewa)

Menkominfo, Rudiantara banyak dikecam karena mengintimidasri seorang ibu yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), saat diketahui, dia tidak mendukung pasangan Jokowi.

Kemudian terlontar pertanyaan sinis tersebut.

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Maimoen Zubair (kedua kiri) dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (kiri) saat menghadiri acara Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Dalam acara tersebut Maimoen Zubair mengisyaratkan akan mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Akibatnya, Rudiantara menjadi bulan-bulanan bahkan tagar Yang Menggaji Ibu Siapa menjadi trending topic di Indonesia dan bahkan mendunia atau Trending Topic World Wide (TTWW).

"Dalam debat pertama, keluar tuduhan Jokowi yang mengarah fitnah seperti menuduh Prabowo menandatangani caleg koruptor," katanya.

Terbukti, kata Jansen Sitindaon, saat caleg yang merupakan bekas koruptor diumumkan KPU ternyata memang bukan ditandatangani Prabowo Subianto seperti halnya dilakukan di sejumlah parpol lainnya yang diumumkan.

"The New Prabowo menjadi lebih halus, menjadi lebih baik, The New Jokowi menjadi lebih emosional, lebih ofensif," katanya.

 

Karena itu, kalangan netizen juga memberikan ulasan terkait latar belakang serangan Jokowi yang terjadi merupakan jawaban atas aksi blunder dari kejadian sebelumnya.

Jokkowi memang tampil ofensif menyerang pesaingnya bahkan menyerang Prabowo Subianto dan menyerang Sandiaga Salahuddin Uno.

 

Sumber: Warta Kota