Bus mengangkut rombongan bhayangkari yang kecelakaan (Foto: Istimewa)
Nganjuk - Bus yang mengangkut rombongan Bhayangkari Brimob mengalami kecelakaan di Km 645/B Tol Nganjuk-Madiun. Kecelakaan itu menewaskan seorang bhayangkari dan lima lainnya terluka.
"Terjadi kecelakaan lalu lintas di KM 645/B Tol Nganjuk-Madiun sekitar pukul 13.45 WIB. Insiden ini mengakibatkan satu bhayangkari meninggal dan empat luka," ujar Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim AKBP Bambang Sukmo Wibowo saat dihubungi detikcom Sabtu (27/7/2019).
Korban meninggal adalah Indah S (41), anggota bhayangkari beralamat di Aspol Brimob Klampis Kota Madiun. Korban, lanjut Bambang, meninggal di RS Bhayangkara Nganjuk saat perawatan.
"Korban meninggal saat perawatan di RS Bhayangkara Nganjuk, karena pendarahan luka di kepalanya," ujarnya.
Sementara empat korban luka menjalani perawatan di RS Bhayangkara Nganjuk yakni Ima (41), Sari W (37), Eny Dwi Setyowati (38), Dian (38), Indri (38).
"Ini rombongan istri brimob yang dari Surabaya mau pulang ke asrama di kota Madiun," imbuhnya.
Bambang mengatakan kecelakaan tersebut bermula saat bus dinas polri bernopol 17515-X yang mengangkut 14 anggota bhayangkari melaju dari arah timur ke barat, atau dari Surabaya ke Madiun. Bus itu dikemudikan oleh Brigadir Anton Wijanarko (33) warga Dusun Krajan, Desa Doho, Kecamatan Delopo, Kabupaten Madiun.
Tepat di lokasi Km KM 645/B Tol Nganjuk-Madiun, bus yang berisi mayoritas wanita itu mendadak oleng kekiri, menabrak sebuah truk bernopol AG 8632 GI yang dikedarai oleh Dwi Susilo (40), warga Desa Karangtalun Kecamatan Keras, Kabupaten Kediri.
"Kecelakaan bermula ketika kendaraan Bus Dinas Brimob berpenumpang 14 orang melaju dari Timur ke Barat (dari Surabaya menuju ke Madiun). Saat itu melaju di lajur kanan dengan kecepatan 100 km/jam. Ketika menjelang tiba di KM 645 B tol Nganjuk-Madiun, mendadak kendaraan bus tersebut oleng ke kiri dengan cepat hingga membentur bodi truk dari arah belakang yang tengah melaju di lajur kiri," papar Bambang.
Dari analisa petugas kecelakaan tersebut di duga terjadi disebabkan kondisi fisik pengemudi bus yang kelelahan dan mengantuk. Saat kondisi lelah sehingga tidak mampu menguasai laju kendaraannya dengan baik