Sentimen anti polisi diawali di Wales pada akhir abad 18 ketika wewenang hakim banyak mengalami tekanan dalam memutus perkara yang melibatkan keluarga kerajaan - dilakukan oleh beberapa organisasi liar mengatasnamakan kehendak rakyat.
Selanjutnya sentimen ini bergerak ke Amerika ketika tindakan diskriminatif terhadap kaum kulit berwarna (colored people) sedang meninggi. Gerakan anti polisi terutama disuarakan oleh kelompok kulit hitam selaku korban perlakuan rasisme. Mereka menyuarakan itu melalui musik (Blues, Hip-Hop, Rap) dan gerakan kebudayaan lainnya. Berbagai gerakan ini bergulir semakin besar, seiring merebaknya berbagai organisasi penguatan masyarakat sipil. Sentimen ini sengaja dibangun untuk membentuk sekat perlawanan politik dalam suatu negara.
Sentimen anti polisi juga kerap kali disuarakan oleh kelompok anti kemapanan, anti pemerintahan, organisasi kriminal, aktivis dan penggiat HAM dengan menempatkan kekerasan sebagai fatsun baku aparat bersenjata yang berwenang - dan kelompok sipil selaku pihak tidak berwenang yang selalu diposisikan sebagai korban. Polisi juga lebih sering dituduh mewakili penguasa ketimbang mewakili entitas negara.
Dalam suatu aksi massa, bahkan perlawanan fisik sengaja diciptakan agar berujung rusuh demi terbelahnya opini masyarakat. Tuduhan represif pasti dialamatkan kepada aparat keamanan - tanpa menimbang kekerasan sebaliknya. Bagaimanapun harus kita sadari, bahwa polisi adalah manusia biasa dengan segala karakter dasar kemanusiaannya. Ketika sedang "berseragam", ia hanya dibedakan dalam tugas dan wewenang, namun ketika tidak bertugas, polisi adalah masyarakat biasa seperti kita pada umumnya.
Berbagai kerusuhan terjadi, hanya melukai lebih banyak orang demi segelintir kepentingan dan beberapa pernyataan yang ingin disuarakan. Aksi kriminal itu sengaja diciptakan demi terbentuknya stigma: penguasa menggunakan aparat untuk melindungi kedzalimannya.
Sangatlah benar apa yang dikatakan alm. Hoegeng: "hanya orang berjiwa penjahat yang tidak suka terhadap polisi" - karena polisi sejatinya pelindung kita dari aksi kejahatan. Hanya mereka yang berniat jahatlah yang membenci para pelindung kita. Sesederhana itu.
.
☕☕☕☕☕
.
.
Islah Bahrawi
Sumber: https://www.facebook.com/803774136380640/posts/2667123226712379/