SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS

Categories

  • Trending News (721)
  • Tarombo Marga Sitindaon (48)
    • Sukacita & Dukacita (12)
  • Politik & Opini (263)
  • Ekonomi & Bisnis (264)
  • Lifestyle & Health (339)
  • Tekno & Sains (60)
  • Entertaintment (64)
    • Games (0)
  • Food & Travel (87)
  • Budaya (57)
  • Inspirasi dan Inspiratif (129)
    • Jansen Sitindaon (31)
  • Sport (16)
  • Lowongan Kerja (29)
  • International (28)
  • Mimbar HKBP (0)
    • HKBP Pasar Minggu (3)
  • Pilpres 2019 (69)
  • Hukum & Kriminal (7)

Berdiri sejak 2018

  • Login
SITINDAON NEWS SITINDAON NEWS
  • Homepage
  • Tarombo Marga Sitindaon
    • Jansen Sitindaon
  • Siapa kita?
  • EXPLORE

    HOT CATEGORIES

    • Pilpres 2019
    • Our Social Media
    • Games

    USER

    • Login Form
    Show
    • Forgot your username?
    • Forgot your password?
Berlangganan buletin kami
Top Stories
  • Mahkamah Agung Anulir Putusan Vonis Lepas 3 Terdakwa Korporasi Kasus Korupsi

    Mahkamah Agung Anulir Putusan Vonis Lepas 3 Terdakwa Korporasi Kasus Korupsi

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-26 Hukum & Kriminal

    Read more: Mahkamah Agung Anulir...

  • Sindikat Pembobol Bank Rp 204  Miliar Mengaku Satgas Perampasan

    Sindikat Pembobol Bank Rp 204 Miliar Mengaku Satgas Perampasan

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-25 Hukum & Kriminal

    Read more: Sindikat Pembobol Bank...

  • Manfaat Minum Air Putih Hangat dan Waktu yang Tepat agar Langsing

    Manfaat Minum Air Putih Hangat dan Waktu yang Tepat agar Langsing

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-25 Lifestyle & Health

    Read more: Manfaat Minum Air Putih...

  • Makan Bergizi Gratis atau Makan Beracun Ganas?

    Makan Bergizi Gratis atau Makan Beracun Ganas?

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-24 Politik & Opini

    Read more: Makan Bergizi Gratis...

  • Peneliti Korea Temukan Teknologi Baterai Mobil Yang Dapat Mengisi 12 Menit Dengan Jarak Tempuh 800 KM

    Peneliti Korea Temukan Teknologi Baterai Mobil Yang Dapat Mengisi 12 Menit Dengan Jarak Tempuh 800 KM

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-24 Tekno & Sains

    Read more: Peneliti Korea Temukan...

  • Ini Alasan Dilarang Pakai Sandal Hotel Saat Sarapan Menurut Chef

    Ini Alasan Dilarang Pakai Sandal Hotel Saat Sarapan Menurut Chef

    ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2025-09-23 Food & Travel

    Read more: Ini Alasan Dilarang...

Search

Details
Category: News of the Day
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon
ZA Sitindaon
01.May
Hits: 414

Bukan Mitos! Peristiwa Pemerkosaan Massal Yang Terjadi Pada Mei 1998

FB IMG 1682914139893

Peristiwa pemerkosaan massal yang terjadi pada Mei 1998 bukan mitos. Sampai saat ini para korban tidak pernah mendapatkan keadilan.

Kerusuhan Mei yang terjadi 13 Mei hingga 15 Mei 1998 di Jakarta menciptakan suasana kacau. Salah satu yang terjadi selain pengrusakan, penjarahan adalah pemerkosaan massal yang menimpa perempuan etnis Tionghoa.

Selama tiga hari kerusuhan, pengaduan kasus pemerkosaan yang masuk Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK) mencapai ratusan orang. Atasnya banyak aduan yang masuk, tim ini kemudian membentuk Tim Relawan untuk Kemanusiaan Perempuan (TRKP). Sebanyak 152 laporan Kasus dari 12 Mei-2 Juni 2022 berhasil dihimpun.

TRK adalah kelompok relawan yang dibentuk pasca peristiwa penyerbuan kantor PDI di Jalan Diponegoro pada 27 Juli 1996 yang dikenal dengan peristiwa "Kudatuli", akronim dari kerusuhan dua puluh tujuh Juli.

TRK dibentuk oleh aktivis Sandyawan Sumardi atau Romo Sandy yang berisi pada aktivis dari Institut Sosial Jakarta, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), dan wartawan.

Dalam buku karangan berjudul Konflik dan Perdamaian Etnis di Indonesia (2018) terbitan PT Pustaka Alvabet yang ditulis Samsu Rizal Panggabean, TRK saat itu terjun ke lapangan untuk mengusut peristiwa tersebut lebih lanjut.
Salah satu tim relawan TRK adalah yang sangat sibuk ketika itu adalah Ita Fatia Nadia. Dari buku tersebut, tergambarkan bagaimana ia kalang kabut menerima laporan terjadinya perkosaan. Ia diminta oleh Romo Sandy menuju Jakarta utara karena ada peristiwa serupa di sana. Tidak berselang lama, Romo Sandy kembali menelepon Fatia untuk wilayah Glodok Jakarta barat.

FB IMG 1682914144697

Fatia kemudian mendapatkan panggilan bahwa di depan Trisakti terjadi penyerangan terhadap perempuan oleh sejumlah orang dengan menggunakan mobil. Selanjutnya ia pergi ke Grogol dan temannya pergi ke Jakarta utara.
Setibanya di di Grogol, Fatia mendapat telepon bahwa terjadi lagi kasus perkosaan di Jembatan Lima, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, dan Pluit. Di Bandara Soekarno-Hatta, ia melihat banyak korban perkosaan dalam keadaan panik dan stres. Mereka akan berangkat ke luar negeri karena takut dan untuk berobat. Beberapa diantaranya menggunakan kursi roda.

Jumlah laporan perkosaan yang dihimpun mencapai 152 kasus, sebanyak 20 diantaranya meninggal. Rinciannya pemerkosaan 103 orang, pemerkosaan dan penganiayaan 26 orang, perkosaan dan pembakaran 9 orang, dan pelecehan seksual 14 orang.

Pemerintah kemudian membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi laporan dengan hasil berbeda. Hasilnya tim menemukan 85 orang korban kekerasan seksual, 52 orang di antaranya korban pemerkosaan.

Verifikasi kasus perkosaan yang dilakukan TGPF bersumber dari fakta dari korban dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebanyak 15 orang dan fakta dari keluarga, saksi, psikolog, serta pendamping sebanyak 37 orang.

Fatia sendiri tidak mempersoalkan perbedaan catatan jumlah korban tersebut karena situasi saat itu sedang kacau.

Komnas Perempuan juga memperkirakan jumlah korban pemerkosaan Mei 1998 lebih dari laporan TGPF. Alasannya trauma perempuan korban dan keluarga membuat mereka bungkam sehingga tidak semua pemerkosaan didokumentasikan tim ini.

Menurut Fatia, aksi perkosaan ini menjadi modus untuk meneror masyarakat di dalam perubahan politik dengan menggunakan tubuh perempuan. Korban pertama dalam perkosaan massal 1998 adalah seorang perempuan keturunan Tionghoa.

"Negara punya kewajiban untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada korban. Penjelasan ini yang menjadi tanggung jawab negara untuk menciptakan rasa adil dan mencegah peristiwa terulang kembali," kata Fatia dalam konferensi pers virtual Senin (17/5) lalu.

Tuntutan Penuntasan
Nyatanya tak semua tindak perkosaan saat itu bisa didokumentasikan TGPF, sehingga angka sesungguhnya kemungkinan lebih banyak dari yang dilaporkan. Tim Relawan untuk Kekerasan Terhadap Perempuan, Ita Fatia Nadia, bahkan telah mengundurkan diri dari sejak permulaan.
"Saya didesak sekali untuk bisa membawa saksi korban, kalau tidak ada saksi korban itu tidak ada perkosaan. Sementara menurut saya, para korban perkosaan ini mereka adalah perempuan Tionghoa," kata dia.

Dalam tradisi Tionghoa, kata Fatia jika seseorang sudah diperkosa, hal tersebut menjadi aib yang besar untuk keluarga dan komunitas. Oleh sebab itu, dua korban perkosaan keturunan Tionghoa di Jembatan Tiga dan Jembatan Dua, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Menghadirkan saksi korban pemerkosaan yang merupakan perempuan Tionghoa ini menurut Ita adalah salah. Korban pemerkosaan tidak seharusnya dipamerkan ke publik. "Tetapi bagaimana kita melindungi korban, bagaimana kita menjaga korban dan di situ banyak kita harus percaya pada pendamping korban bahwa memang terjadi perkosaan," ujar dia.

Salah satu korban juga yang banyak diketahui adalah Ita Martadinata. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sudah mengetahui, karena Ita Martadinata satu-satunya korban yang bersedia untuk bersaksi.

Anehnya beberapa hari sebelum Ita Martadinata hendak menyampaikan kesaksiannya, ia meninggal. Sampai sekarang penyebab kematian Ita Martadinata sendiri masih misterius.

Atas kematian Ita, semakin menguatkan dugaan perkosaan dilakukan secara sistematis. Fatia mengatakan, tidak mungkin perkosaan hanya dilakukan dalam waktu 3 menit atau 5 menit, terlalu lama. Diduga modus yang dilakukan oleh para pelaku adalah mereka datang, merusak, menjarah, dan memperkosa.

Komnas Perempuan dalam siaran pers 13 Mei 2022, juga memperkirakan jumlah korban pemerkosaan Mei 1998 lebih dari laporan TGPF. Alasannya trauma korban perempuan dan keluarga membuat mereka bungkam sehingga tidak semua pemerkosaan didokumentasikan TGPF. Komnas Perempuan juga menyoroti pemenuhan hak perempuan korban yang belum terpenuhi setelah 24 tahun.

Komnas Perempuan menyatakan, para korban pelanggaran HAM kini mulai menua dan sebagian lagi telah meninggal. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah mendapatkan keadilan menurut Komnas Perempuan.

"Negara masih bergeming terhadap tuntutan penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu sementara para korban menua dalam penantian keadilan," tulis Komnas Perempuan melalui rilis 13 Mei 2022.

Komnas Perempuan mendorong pemerintah untuk memberi perhatian khusus terhadap mereka. Terutama dalam memberikan layanan kesehatan fisik, psikis, dan bantuan ekonomi yang amat dibutuhkan dalam menjalani masa tua.

Bagi Fatia tragedi pemerkosaan pada Mei 1998 yang selalu disangkal jangan sampai terlupakan. "Merawat ingatan adalah membawa kita memanggil kembali memori-memori dari para korban peristiwa Mei 98 untuk diingat terus-menerus," ujar dia.

"Bangsa ini masih berutang kepada sejumlah perempuan yang diperkosa pada Mei 98 hanya karena untuk saya katakan tumbal dari pergantian kekuasaan di negeri ini," imbuh dia.

Fatia pun menegaskan, negara dan juga masyarakat luas masih memiliki tanggung jawab untuk tetap merawat ingatan tragedi Mei 98. Melawan tindakan pemerkosaan harus jadi gerakan sosial agar hal tersebut tidak terulang di masa depan.

Sumber: FB KataKita

ZA Sitindaon
ZA Sitindaon

No comments

Leave your comment

In reply to Some User
Previous article: Polri Pecat AKBP Achiruddin ! Prev Next article: ISTRI ADALAH SEGALANYA (?) Next
Terima Kasih Kepada Pengunjung Setia Sitindaon News
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-11-11 09:06:51

Terima Kasih Kepada Pengunjung Setia Sitindaon News

Tarombo atau Sejarah Singkat Marga SITINDAON
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-11-13 12:37:14

Tarombo atau Sejarah Singkat Marga SITINDAON

Jadwal Partangiangan Tahun 2019 Punguan Raja Sitindaon Boru Bere Ibebere Kota Medan
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-11-26 22:23:26

Jadwal Partangiangan Tahun 2019 Punguan Raja Sitindaon Boru Bere Ibebere Kota Medan

Sitindaon News Hadir Untuk Kita Semua
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-04 15:15:01

Sitindaon News Hadir Untuk Kita Semua

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Pertama), Biodata Penulis Naskah dan Keluarganya
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-09 18:41:41

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Pertama), Biodata Penulis Naskah dan Keluarganya

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Kedua), Kalender Batak dan Aksara Batak
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-11 18:34:18

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Kedua), Kalender Batak dan Aksara Batak

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Ketiga), Bermula dari Kerajaan Sriwijaya dan Si Raja Batak
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-16 17:21:38

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Ketiga), Bermula dari Kerajaan Sriwijaya dan Si Raja Batak

Natal Punguan Raja Sitindaon Boru Bere Ibebere Kota Medan, Sabtu 15 Desember 2018
admin By admin 2018-12-19 15:00:43

Natal Punguan Raja Sitindaon Boru Bere Ibebere Kota Medan, Sabtu 15 Desember 2018

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Keempat), Si Raja Baho (Raja Naibaho)
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-20 18:53:48

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON (Bagian Keempat), Si Raja Baho (Raja Naibaho)

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON. (Bagian Kelima), Awal Mula Marga Sitindaon
ZA Sitindaon By ZA Sitindaon 2018-12-28 18:27:14

Bedah BUKU TAROMBO Marga SITINDAON. (Bagian Kelima), Awal Mula Marga Sitindaon

Read next

  • Pulau Samosir, Bukan Cuma Sekedar Pulau Besar di Tengah Danau
    By ZA Sitindaon Food & Travel 2019-08-28 1168
  • Partai Demokrat jelaskan alasan "walk out" dari Panja RUU HIP
    By ZA Sitindaon Politik & Opini 2020-06-27 502
  • AS Berhasil Cangkok Jantung Babi ke Manusia
    By ZA Sitindaon News of the Day 2022-01-11 499

Popular Posts

  • Cara Mengatasi Internet Telkomsel 'Lemot', Ikuti Langkah-langkahnya Agar Akses Internetmu Lancar
    27.Nov
  • Emak Emak Yang Terlibat Menjual Senjata Untuk Aksi Rusuh 22 Mei 2019
    28.May
  • Semrawutnya Parkir di Kawasan Pusat Pasar Medan
    04.Jan
  • Bokom, Makanan Pengantar Sejarah Aceh Singkil yang tak Lekang Digerus Zaman
    07.Sep

Tags

  • kpk
  • peluang usaha
  • durian
  • tabanan
  • Anggota DPRD
  • korupsi
  • Bromo
  • PNS
  • imlek
  • ide bisnis
  • jurangan kodok
  • Ngawi
  • Petani
  • Natal
  • Natal Punguan Raja Sitindaon Boru Bere Ibebere

About Sitindaon News

SITINDAON NEWS 1

Sitindaon News menuju Situs Web Portal Berita Online berkelas dunia melalui penyediaan jasa informasi dan berbagai produk multimedia lainnya sehingga terbangun Tugu Namangolu didalam maupun diluar negeri khususnya marga Sitindaon yang nantinya dapat menjalankan fungsi² sosial lainnya bagi masyarakat luas. Berdiri sejak 2018.

Categories News

  • Lowongan Kerja
  • Trending News
  • Food & Travel
  • Lifestyle & Health
  • Sport
  • Tekno & Sains
  • Entertainment
  • Ekonomi & Bisnis
  • Kisah Insipirasi
  • Budaya
  • Politik & Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Mimbar HKBP

Follow Us

Facebook Sitindaon News Instagram Sitindaon News YouTube Sitindaon News Twitter Sitindaon News Email Berlangganan Buletin Kami

Bagikan Share
FacebookFacebook MessengerMessenger TwitterTwitter WhatsAppWhatsApp TelegramTelegram Copy LinkCopy Link