Search
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 727
Sebagian besar harga mata uang kripto teratas melemah pada Rabu (19/1). Pelemahan terparah dialami oleh Cardano (ADA). Ilustrasi. (iStockphoto).
SitindaonNews.Com, || Mayoritas harga mata uang kripto teratas merosot dalam 24 jam terakhir pada Rabu (19/1) pagi. Pelemahan dipimpin oleh Cardano (ADA).
Dikutip dari coinmarketcap.com, kripto dengan kapitalisasi terbesar kelima itu melemah 4,41 persen. Namun, ia masih menguat 26,70 persen dalam sepekan. Kini, satu keping Cardano dihargai US$1,52 per keping.
Di posisi kedua, Polkadot (DOT) melemah 2,56 persen dalam sehari dan 2,55 persen dalam sepekan ke level US$25,16 per keping.
Selanjutnya, XRP melemah 2,09 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,76 persen dalam sepekan. Saat ini, XRP dihargai US$0,75 per keping.
Pelemahan juga terjadi pada Ethereum (ETH). Ia melemah 1,94 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,22 persen dalam sepakan. Satu keping ETH dihargai sebesar US$3.164
Sementara itu, BNB melemah 1,40 persen dalam sehari. Namun, masih menguat 1,71 persen dalam sepekan. Satu keping Bitcoin kini dihargai US$471,54.
USD Coin (USDC) melemah tipis 0,06 persen dalam sehari dan 0,02 persen dalam sepekan. Kini, satu keping USDC dihargai sebesar US$0,99.
Di sisi lain, jagoan kripto, Bitcoin (BTC) menguat 0,18 persen dalam sehari. Namun, ia masih melemah 0,62 persen dalam sepekan. Satu keping BTC kini dihargai US$42.382.
Solana (SOL) juga menguat 0,18 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,03 persen dalam sepekan ke level US$141,33 per keping.
Penguatan juga terjadi pada Terra (LUNA), ia naik 2,82 persen dalam sehari dan 10,19 persen dalam sepekan. Saat ini, Terra dihargai US$80,29 per keping.
Sementara itu, Tether (USDT) tampak stagnan dalam 24 jam terakhir, namun masih melemah 0,01 dalam sepekan. Satu keping Tether dihargai US$1.
Sebagai informasi, uang kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia. Namun, kripto termasuk komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Uang kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 721

Open Mind : "Game Changed-New World Arise", Permainan Berubah-Dunia Baru Muncul, your imagination is the most value investment
Jakarta - SitindaonNews.Com, || Perkembangan teknologi khususnya dunia IT (Information Teknologi) telah melahirkan dunia baru (metaverse) yang memungkinkan manusia untuk memilih beraktifitas di universe (dunia nyata) atau metaverse baik itu secara individu, perusahaan bahkan secara negara.
Pro dan Kontra masih berlanjut namun perkembangan teknologi untuk mendukung dunia metaverse ini sepertinya tak terbendung dan bertumbuh sangat fantastis selama satu dekade terakhir.
Change or to be changed? Berubah atau dipaksa berubah? Anda bisa saja meyakini dengan pekerjaan, kekayaan dan penghasilan yang ada sekarang anda akan baik-baik saja kedepannya namun pasar koran beritapun sirna tak berbekas, industri rekaman mati suri karena perkembangan IT.
Vendor Telekomunikasi merangkul pakar IT untuk bisa bertahan hidup karena teknologi 4G dan 5G tidak sangup membiaya opex dan capex perusahaan-perusahaan telekomunikasi, Industri Televisi dipaksa masuk menggunakan media streaming.
Namun siapapun pemilik perusahaan yang disebutkan diatas tentu akan baik-baik saja jika dia memiliki saham Google, Amazon dan Facebook sedari dini bukan?
Jika kita melihatnya secara ekonomis yang artinya UUD (Ujung-ujungnya Duit), Albert Einstein pernah berkata. “Compound interest is the eighth wonder of the world. He who understands it, earns it. He who doesn’t, pays it”, yang artinya "Bunga majemuk adalah keajaiban dunia kedelapan. Dia yang memahaminya, mendapatkannya. Dia yang tidak, membayarnya".
Teknology atau Metaverse diciptakan oleh para ahli dibidangnya dengan dukungan modal dari para penggunanya dikemudian hari,modal yang didapat dinilai dengan menciptakan mata uang internet (crypto) berupa coin atau token.
Semakin banyak peminat terhadap teknologi yang dijanjikan maka semakin mahal harganya, dengan demikian bunga majemuk ada juga di metaverse bahkan jauh lebih besar dari yang ada di dunia nyata bagi yang bisa memahaminya, jika tidak akan membayarnya.
Banyak orang yang terjebak dan membayar sangat mahal karena tergiur pada keuntungan semata baik itu secara Ponzi scheme yang sengaja dibuat untuk orang-orang yang tergiur untuk mendapatkan keuntungan, sebagian orang yang merugi dikarenakan terjebak pada nilai jual beli cryptocurency.
Mereka yang merugi dikarenakan mereka tidak memahami apa, mengapa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana mendapat bunga berbunga atau keuntungan di teknologi atau di Metaverse tersebut.
Sementara itu bukan hal yang mudah untuk meyakinkan teman, kolega, saudara bahkan terhadap anak maupun istri untuk berinvestasi di cryptocurrency.
Bahkan kita akan dicap sebagai berniat menipu, pemalas, orang gila, pengemis ketika mengajak mereka berivestasi dengan cara agar mereka memahami Cryptocurrency atau Metaverse.
Padahal Metaverse dan teknologinya menawarkan dunia baru dimana imajinasi menjadi investasi. Ya, kita harus mampu berimajinasi agar kita memahami apa yang akan dibangun dengan Crypto sehingga kita mendapat nilai yang akan didapat.
Tahun 2010 saya telah ditawarkan 100 Bictoin secara gratis yang bernilai Rp.1.000,- artinya Rp. 10. per Bitcoin dimana saya dan teman-teman hanya tertawa dan mengatakan penciptanya sudah gila karena nilainnya sudah Rp. 10 per Bitcoin.
Sekarang nilai tertinggi hampir mencapai Rp. 980 juta per Bitcoin. Artinya saya menjadi orang gila karena memperkenalkan hasil ciptaan orang yang pernah saya katakan gila.
Itu hanya nilai ekonomis dan nilai itu masih akan tetap naik walaupun naik dan turun harga Bitcoin menjadi hal yang sangat menakutkan untuk berivestasi Bitcoin sekarang ini.
Bitcoin menjadi pioner Cryptocurrency karena Crypto pertama adalah Bitcoin yang dibangun dengan teknologi yang disebut Blockchain generasi 1
Sementara itu Ethereum disebut sebagai Blockchain generasi 2 yang memiliki kemampuan teknologi tambahan yang disebut Smart Contract.
Smart Contract pun berhasil menjadi tempat para ahli untuk membuat coin atau token lainya tanpa harus membangun Blockchain baru atau mengkloning Blockchain yang ada.
Diperkirakan sudah ada 600 ribu coin, token tercipta namun sejauh ini hanya ada sekitar 30 ribu yang terlist di market crypto.
Diperkirakan 95% - 98% dari 600 ribu coin, token yang tercipta tersebut proyek gagal, tertunda, penipuan dll.
Tidak mudah untuk menemukan coin, token baru yang akan memiliki nilai seperti Bitcoin atau Ethereum. Saya butuh 4 tahun hanya untuk memahami 1 coin baru yang akan bernilai tinggi karena teknologi yang ditawarkan melebihi teknologi yang ada pada Blockchain pendahulunya.
Warren Buffet pernah berkata: “You don’t need to be a rocket scientist. Investing is not a game where the guy with the 160 IQ beats the guy with the 130 IQ.” - "Anda tidak perlu menjadi ahli roket.
Investasi bukanlah permainan seorang yang ber IQ 160 mengalahkan seorang ber IQ 130". Anda tak perlu menjadi seorang jenius untuk mengikuti strategy dan philosopi investasi dari Warren.
Yang diperlukan adalah pemahaman umum dan kemampuan mengikuti instruksi.
Pada dasarnya Warren Buffet mencoba untuk memahami dan mengikuti instruksi dari Albert Einstein seperti yang sudah disebutkan diatas.
Momentum untuk berivestasi di Bitcoin bisa dikatakan sudah berlalu, begitu juga di Ethereum. Namun teknology baru akan tetap muncul dan tahun 2022 para pengamat sudah menanti nilai dari 1 coin baru tersebut akan meroket. Ya.. technology baru yang akan lahir itu adalah SitindaonCoin memakai technology Blockchain Gen-3 dalam sistim operasionalnya.
Momentum teknology Blockchain generasi 3 yang baru yang nilainya melebihi Ethereum bahkan Bitcoin, penciptanya meyakini Blockchain generasi 3 yang dibangunnya akan menjadi Blockchain killer pendahulunya, Wow..Apakah itu?
Melihat fakta pertumbuhan nilai ekonomi maupun kuantitas Cryptocurrency yang ada, dapat dianalisa bahwa kedepan uang kertas baik itu berupa rupiah, dollar dll akan digunakan berdampingan dengan Cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum dll.
Sekarang ini mungkin perbankan baik itu bank sentral disetiap negara bahkan bank dunia terkesan khawatir akan kehadiran Cryptocurrency namun faktanya alasan utama Satoshi Nakamoto pencipta Bitcoin menyampaikan idenya untuk menciptakan Bitcoin seminggu setelah siklus 10 tahunan keruntuhan perekonomian Amerika yang berefek pada banyak negara.
Fakta lainnya Metaverse diciptakan dan dikembangkan agar bisa digunakan berdampingan dengan dunia nyata. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi alasan utama metaverse dibangun.
Namun Metaverse perlu dibangun dalam Blockchain yang lebih canggih mengingat keterbatasan teknologi Blockchain yang ada sekarang.
Tidak ada alasan untuk tidak melihat peluang dan menggunakan momentum untuk berinvestasi. Lebih luas lagi bukan hanya berinvestasi yang dapat kita lakukan
sementara lainnya seperti pengembangannya hanya bisa dilakukan oleh para pencipta atau para pakar IT.
Para pakar IT menggunakan Open source program dalam pengembangannya yang artinya kitapun bisa menciptakan Crypto sendiri sesuai dengan busines model yang kita inginkan. Dengan demikian ini berarti kita bisa membuat mata uang internet sendiri dengan memanfaatkan Smart Contract yang ada, yang diperlukan adalah pemahaman umum dan kemampuan mengikuti instruksi dalam dokumentasi yang juga telah disediakan. Walaupun demikian betul tidak semudah itu tapi tidak juga mustahil.
Jika anda melihat peluang seperti yang dijelaskan diatas memang ada namun karena keterbatasan pemahaman hasilnya kegagalan atau belum berhasil karena tidak tau mau berbuat apa, anda tidak sendiri.
Sayapun melihat momentum investasi fantastis ini dimana anda kita bisa menghasilkan lebih dari 1000x keuntungan seperti halnya tahun 2010 dimana Bitcoin baru diciptakan atau ketika tahun 2016 dimana Ethereum diciptakan.
Mulailah untuk memahami apa, kenapa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana Blockchain yang akan muncul.
Jika anda memang sibuk dan tidak memiliki waktu cukup bergabunglah dengan komunitas di sosial media.
Anda juga bisa bergabung bersama kami di Sitindaon Group dengan teknologi Blovkchain Gen 3 yaitu SitindaonCoin karena kami adalah sekelompok orang yang ingin berinvestasi baik secara trading, mining, lending, stakeing, farming, minting.
Kami ingin menjadi Colombus, Jack Ma, Kolonel Sanders karena Cryptocurrency atau Metaverse kami meyakini pada dunia baru ada banyak peluang yang bisa dikerjakan. Kita ingin kita dan anak cucu kita merdeka secara dari financial dan sekarang momentum terbaik karena siapa yang memasuki pasar pada momen yang tepat akan memiliki banyak keuntungan.
Namun jika anda hanya bisa melihat keuntungan finansial secara pribadi anda tidak tepat bergabung dengan kami, anda bisa melakukanya sendiri dan kami harap anda sukses dengan hal tersebut.
Kami berusaha untuk membangun bersama menuju kebebasan finansial, menciptakan mata uang sendiri untuk membangun komunitas yang bisa digunakan di Universe atau Metaverse.
Kami juga menyadari bahwa kita memerlukan satu sama lain untuk mencapai kesuksesan. Saya membutuhkan saudara,teman baik itu di SD/SMP/SMA/Universitas, kolega dan keluarga saya untuk ikut berkonstribusi, kalian yang paling depan untuk saya tawarkan karena mengenal baik dan buruknya saya sebagai individu.
Termasuk kamu, ya kamu yang membaca tulisan saya untuk pertama kalinya, mari kita bangun dari mimpi dan mewujudkan impian bersama.
Jakarta, 16 Januari 2022
Gelandangan IT
Oleh: Sudin Maurid Sitindaon
Editor: Zul Abrum Sitindaon
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 608

SitindaonNews.Com | Bank Indonesia (BI) mencatatkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2021 mencapai 418 miliar dolar AS atau tumbuh 4,8 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 7,2 persen (yoy).
"Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN Pemerintah dan ULN Swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan ULN pemerintah pada April 2021 mencapai 206 miliar dolar AS atau tumbuh 8,6 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 12,6 persen (yoy).
Menurut dia, pertumbuhan ULN pemerintah pada April 2021 terjadi seiring dengan penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, di antaranya program inklusi keuangan.
Selain itu, lanjut dia, sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga, mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
"ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, termasuk upaya penanganan pandemi COVID-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," kata Erwin.
Saat ini ULN itu mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7 persen dari total ULN Pemerintah), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1 persen), jasa pendidikan (16,3 persen), konstruksi (15,3 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (12,8 persen).
"Posisi ULN Pemerintah di bulan April 2021 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah," ujar Erwin.
Sementara itu ULN swasta pada April 2021 tercatat 209 miliar dolar AS atau tumbuh 1,2 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,6 persen (yoy).
"Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi semakin dalam pada April 2021 sebesar 8,8 persen (yoy) dari kontraksi 6,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," kata Erwin.
Selain itu, tambah dia, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga mengalami perlambatan menjadi sebesar 4,3 persen (yoy) dari 5,3 persen (yoy) pada Maret 2021.
Sebagian besar ULN swasta ini, menurut dia, juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4 persen terhadap keseluruhan total ULN swasta.
Berdasarkan sektor, ULN swasta terbesar berasal dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa 77,2 persen dari total ULN swasta.
Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan, yang tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kisaran 37,9 persen, menurun dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,1 persen.
Untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, terutama ULN berjangka panjang yang mencapai 89,2 persen dari total ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Sumber: antaranews
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 642

SitindaonNews.Com | Utang PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kini hampir mencapai Rp 20 triliun. Sebelumnya Sritex mengajukan perpanjangan persiapan proses PKPU menjadi 120 hari hingga awal Oktober 2021.
CV Prima Karya membawa Sritex ke Meja Hijau dengan tuduhan keterlambatan pembayaran utang senilai Rp 5,5 miliar. Adapun kreditur Sritex menambah nilai terutang sebanyak Rp 20 triliun yang terdiri dari kreditur terjamin senilai Rp 700 miliar dan Rp 19 triliun dari kreditur yang tidak terjamin.
"Verifikasi sedang berlangsung dan jumlah final akan segera dirilis," kata Anggota Tim Verifikasi Pengadilan Niaga Semarang yang dikutip Sabtu, 12 Juni 2021.
Proses PKPU tersebut telah menghentikan proses pembayaran utang perseroan yang berdenominasi dolar. Di samping itu, perseroan juga mengalami hambatan di pasar kredit lantaran kinerja yang buruk pada 2020.
Kinerja ekspor Sritex merosot 17 persen secara tahunan karena pandemi Covid-19. Sementara itu kebangkitan global virus Covid-19 saat ini dinilai mengancam pemulihan perseroan.
Communication Head Sritex Joy Citradewi mengatakan perseroan belum dapat memberikan rincian klaim kreditur perseoran tersebut. Pasalnya, ujar Joy, perseroan masih menunggu hasil verifikasi pihak pengadilan.
CV Prima Karya adalah salah satu vendor yang terlibat dalam renovasi bangunan di Grup Sritex. Gugatan PKPU diajukan atas nilai utang yang belum dibayarkan oleh pihak SRIL senilai Rp 5,5 miliar.
Namun gugatan PKPU Prima Karya ke Sritex itu sempat memunculkan kabar tak sedap. Ada dugaan, gugatan PKPU itu sengaja diajukan sebagai salah satu strategi pengelolaan utang perusahaan milik keluarga Lukminto tersebut.
Salah satu kejanggalan yang terungkap adalah soal nilai PKPU Prima Karya yang hanya Rp 5,5 miliar. Padahal dalam laporan keuangan Sritex tahun 2020, perseroan tercatat memiliki kas atau setara kas senilai US$ 187,64 juta. Artinya Sritex bisa melunasi utang ke Prima Karya, tanpa harus melalui skema PKPU.
Selain itu, isu yang beredar adalah salah satu petinggi CV Prima, Djoko Prananto memiliki kedekatan dengan pihak Sritex. Djoko diketahui pernah menjabat sebagai Sekretaris di GOR Sritex Arena. Terkait hal itu, pihak Sritex telah membantahnya.
Sumber: tempo.co
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 592
Meski sudah tersebar di seluruh pelosok negeri, masih ada anggota masyarakat yang belum mengerti perbedaan ketiga ATM tersebut.
Lantas, apa sih perbedaan dari ATM Link, ATM Bersama, dan ATM Prima?
ATM Link
ATM Link adalah layanan ATM milik empat bank yang tergabung ke dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi penarikan tunai, cek saldo, transfer antarbank, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, isi ulang uang elektronik, dan transaksi perbankan lainnya.
ATM Bersama
ATM Bersama adalah sebuah jaringan layanan bagi perbankan dan nonperbankan yang memungkinkan nasabah pemegang kartu berlogo ATM Bersama dapat memanfaatkan semua delivery channel bank yang tergabung di dalam jaringan tersebut untuk bertransaksi beda bank, seperti Cek Saldo, Tarik Tunai, dan Transfer.
Saat ini sudah ada 94 institusi perbankan dan nonperbankan yang telah menjadi anggota jaringan ATM Bersama, dan menjadikan ATM Bersama sebagai jaringan switching terbesar di Indonesia.
ATM Prima
ATM PRIMA merupakan salah satu produk dari Jaringan PRIMA yang menghubungkan transaksi finansial antarbank pada semua jaringan ATM di seluruh Indonesia.
Saat ini bank yang tergabung dalam ATM Prima telah berjumlah 78 bank.
Keunggulan
ATM Link
- Biaya yang lebih murah untuk transaksi transfer antara Bank Himbara di seluruh jaringan ATM Link dibandingkan dengan jaringan ATM lainnya, yaitu sebesar Rp 4.000.
- Mudah dijangkau, dengan jumlah ATM 53.000 yang tersebar di seluruh Indonesia dan menjangkau hingga pelosok terpencil di Tanah Air.
ATM Bersama
- Transaksi diproses secara real time online.
- ATM Bersama juga terhubung dengan prinsipal luar negeri lainnya dalam layanan Bersama Global, seperti Paynet dari Malaysia, JCB dari Jepang, dan Al-Rajhi dari Arab Saudi, sehingga nasabah Bank anggota ATM Bersama dapat melakukan transaksi Tarik Tunai di Malaysia dan Arab Saudi.
ATM Prima
- Transaksi diproses secara real time online
- Jaringan ATM terbesar di Indonesia
- Terhubung dengan lebih dari 80 bank di Indonesia
- Sistem keamanan jaringan ATM yang terjamin
- Online settlement, dengan fitur ini maka proses settlement antarbank dapat diselesaikan dalam 1 hari kerja
- Mempermudah dan memperluas jaringan transaksi Tarik Tunai, Cek Saldo, dan Transfer Dana antarbank
- Memiliki lebih dari 120.000.000 kartu ATM/Debit dan jaringan lebih dari 120.000 ATM yang terkoneksi dengan Internet Banking, Mobile Banking, dan digital channel lainnya di seluruh Indonesia
Sumber: kompas.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 502

Manajemen Bank Syariah Indonesia Area Aceh menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah sehubungan dengan pemberitaan mengenai kesulitan nasabah melakukan transaksi perbankan di Aceh.
“Saat ini Bank Syariah Indonesia (BSI) membutuhkan waktu untuk mengintegrasikan semua sistem, terutama di Aceh yang sudah menerapkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS),” kata CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh, Nana Hendriana di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan terkait dengan layanan mesin ATM, BSI juga sedang berusaha maksimal untuk mengatasi berbagai persoalan yang dikeluhkan nasabah.
“BSI terus mengupayakan supaya dalam waktu yang tidak terlalu lama, persoalan di Aceh bisa teratasi dengan baik,” katanya.
Ia mengatakan dalam memberikan kemudahan bagi nasabah, Bank Syariah Indonesia menyediakan layanan penyampaian keluhan nasabah melalui aplikasi BSI Mobile, Bank Syariah Indonesia Call di 14040, serta live chat Aisyah melalui www.bankbsi.co.id .
PT Bank Syariah Indonesia Tbk,PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021.
Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.
Ia mengatakan didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.
Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.
Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.
Ia mengatakan dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Menurut dia seluruh aset dan kekuatan tersebut akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.
Sumbet: antaranews
