Search
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 466

”Kebijakan yang terakhir dari pemerintah adalah kita pastikan harga minyak goreng putus dari ketergantungan harga CPO internasional”
SitindaonNews.Com, || Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan harga minyak goreng dalam proses stabilisasi dengan penerapan kebijakan baru yakni domestic mandatory obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).
Oke dalam keterangannya pada acara Dialog Pelayanan Publik Ombudsman RI di Jakarta, Selasa, mengatakan dengan kebijakan tersebut akan memutus keterkaitan antara harga minyak goreng dan harga CPO internasional.
"Kebijakan yang terakhir dari pemerintah adalah kita pastikan harga minyak goreng putus dari ketergantungan harga CPO internasional. Sehingga sekarang kebijakan DMO dan DPO itu maka harga minyak goreng diputus dari ketergantungan harga CPO internasional," kata Oke.
Dia menjelaskan selama ini produsen minyak goreng dalam negeri membeli CPO sebagai bahan baku minyak nabati dengan harga global. Oke menyebut saat ini masih sangat sedikit produsen minyak goreng yang terintegrasi langsung atau memiliki lahan kebun kelapa sawitnya sendiriDikarenakan harga minyak nabati dunia yang terus melonjak sejak tahun lalu, turut berpengaruh pada kenaikan harga minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng.
Pemerintah sebelumnya menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di dalam negeri sebesar Rp14.000 per liter. Menurut Oke, kebijakan tersebut membuat para produsen CPO mengekspor hasil kebunnya ke luar negeri lantaran harga CPO global yang sedang tinggi ketimbang menjualnya sebagai minyak goreng dalam negeri yang harganya dibatas
Oleh karena itu, kata Oke, pemerintah menerapkan DMO yaitu para eksportir CPO harus mengalokasikan 20 persen dari total volume ekspornya untuk kebutuhan dalam neger
"Ini saya kira kewajiban yang harus dipatuhi oleh eksportir untuk memasok ke dalam negeri. Jadi pada dasarnya 20 persen dari yang akan diekspor harus dipastikan dulu pasokannya ke dalam negeri dan ini sudah mulai berjalan," kata Ok
Selanjutnya untuk harga jual CPO di dalam negeri yaitu DPO, pemerintah menerapkan harga tertinggi CPO sebesar Rp9.500 per kg atau dalam bentuk minyak Rp10.300 per kg. Sehingga dengan begitu harga minyak goreng menjadi paling tinggi Rp14.000 per liter di kalangan masyaraka
Oke merinci harga minyak goreng kemasan premium maksimal Rp14 ribu per liter, harga minyak goreng kemasan sederhana maksimal Rp13.500 per liter, dan harga minyak goreng curah maksimal Rp11.000 per lite
Dia memastikan bahwa pasokan CPO maupun minyak goreng nasional dalam kondisi yang aman. "Kalau ketersediaan itu tidak ada masalah, selama ini tersedia, hanya harganya yang tidak terjangkau," kata dia.
Sumber: antaranews.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 445
Foto udara pembangunan jembatan pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).(ANTARA via BBC INDONESIA)
SitindaonNews.Com, || PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mendorong pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan beroperasi pada Juni 2023 mendatang. Nantinya, diperkirakan harga tiket kereta modern ini berkisar Rp 150.000-Rp 350.000 per orang.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, besaran tarif tersebut berdasarkan hasil Study Demand Forecast Polar UI. Harga tiket akan terbagi menjadi tiga kelas kursi (seat) yaitu VIP, first class, dan second class.
"Nantinya akan ada tiga kelas, sedangkan untuk tarifnya itu berkisar Rp 150.000-Rp 350.000," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (7/2/2022).
Ia mengatakan, dengan besaran tarif tersebut diperkirakan KCIC dapat mencapai break even point (BEP) atau balik modal setelah 40 tahun. Meski demikian, perusahaan saat ini masih terus berupaya untuk mencari potensi pendapatan lainnya sehingga bisa menekan potensi BEP di bawah 40 tahun.
"Saat ini perhitungan review FS (feasibility study) masih belum final, kemarin sempat diangka 40 tahun. Namun masih kami coba evaluasi agar kira-kira adakah potensi-potensi revenue stream lagi atau potensi strategi bisnis lainnya yang bisa membuat BEP lebih kecil dari 40 tahun," papar Dwiyana.
Ia menjelaskan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan beroperasi dengan kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) jenis CR400AF yang diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang, China. Kereta ini memiliki kecepatan hingga 400 kilometer per jam, namun khusus untuk pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung kecepatan dibatasi maksimal 350 kilometer per jam.
Adapun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan beroperasi dengan 11 rangkaian kereta (trainset). Setiap rangkaian kereta akan memiliki 8 gerbong dengan kapasitas 601 kursi. Terdiri dari kelas VIP sebanyak 18 kursi, first class sebanyak 28 kursi, dan second class sebanyak 555 kursi.
Dwiyana memaparkan, dengan kapasitas tersebut, diperkirakan setelah beroperasi di 2023 nantinya pengguna Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 31.125 penumpang per harinya. Jumlah ini lebih rendah dari target sebelumnya di 2017 yang mencapai 61.157 penumpang.
"Hal itu dikarenakan pelayanannya akan memperhatikan dampak dari Covid-19. Sehingga kami akan beroperasi dengan 68 kereta setiap harinya dan jam operasi mulai pukul 05.30-22.00 WIB," jelas dia.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri memiliki panjang jalur 142 kilometer yang nantinya terintegrasi dengan 4 stasiun dan 1 depo. Terdiri dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, hingga Tegalluar.
"Waktu tempuh jika langsung dari Halim ke Tegalluar itu 36 menit, sementara kalau dengan berhenti di 4 stasiun itu menjadi 43 menit. Ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung," ungkap Dwiyana
Sumber: kompas.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 939
Ilustrasi penambangan kripto
SitindaonNews.Com, || Penambangan kriptografi merupakan cari lain untuk mendapatkan keuntungan dari cryptocurrency, selain dari investasi. Menurut penelitian industri, dengan CAGR 16,8%, pasar penambangan kripto global dapat tumbuh hingga hampir $ 2,6 miliar pada tahun 2026.
Beberapa nama baru telah muncul di bidang pertambangan kripto, karena bisnis ini memanfaatkan pembangkit listrik untuk mengatasi masalah lingkungan yang sering dikaitkan dengan pemborosan energi. Dalam hal ini, mari kita lihat 10 nama industri pertambangan cryptocurrency yang terpopuler di dunia dan sahamnya ada di Nasdaq.
1. HIVE Blockchain Technologies (NASDAQ: HIVE)
Berkantor pusat di Vancouver, Kanada, HIVE adalah perusahaan pertambangan cryptocurrency publik terkemuka yang terdaftar di Toronto Venture Exchange pada tahun 2017, tetapi sekarang memiliki daftar ganda di Nasdaq. Perusahaan ini juga memiliki pusat operasional tambang kripto di Islandia dan Swedia yang digunakan untuk menjalankan operasi penambangan cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan Ethereum.
HIVE memilih lokasi di sana untuk mencapai suhu yang lebih dingin dan mengakses energi terbarukan yang bernilai rendah dan mudah dimanfaatkan sepenuhnya untuk pertambangan. Pada kuartal Juni lalu, HIVE mencatat $ 37,2 juta dalam penjualan dokumen dan $ 18,6 juta dalam pendapatan Internet, sambil meningkatkan penambangannya.
Ilustrasi perusahaan penambang kripto
2. Stronghold Digital Mining (NASDAQ: SDIG)
Stronghold Digital Mining memposisikan diri sebagai salah satu perusahaan penambangan cryptocurrency pertama yang terintegrasi secara vertikal dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Stronghold mengubah limbah batubara yang tersisa dari penambangan menjadi energi untuk operasi penambangan.
Perusahaan juga menawarkan insentif pajak dan kredit energi terbarukan. Mereka saat ini mengoperasikan 3.000 penambang yang didukung oleh pembangkit listrik yang beroperasi di Pennsylvania.
Setelah mengamankan $ 100 juta dalam pendanaan baru, Stronghold berharap dapat mengembangkan pembangkit listrik lain yang berfokus pada lingkungan, serta dapat meningkatkan total hashrate dari 185 petahash per detik (PH/s) menjadi 2.100 PH/s pada bulan Desember 2021.
3. Marathon Digital (NASDAQ: MARA)
Pendapatan Digital Marathon meroket lebih dari 1000% pada tahun 2020, karena harga kripto melonjak. Perusahaan yang berbasis di Las Vegas ini, ingin membangun operasi penambangan terbesar di Amerika Utara dengan salah satu biaya rendah, berkat akses ke energi yang murah.
Perusahaan juga sudah menempatkan “pusat data penambangan Bitcoin” di Hardin Power Station, dengan pembangkit listrik 105 MW di Montana. Perusahaan ini memiliki kapasitas hingga 30.000 rig penambangan Kripto yang akan menghasilkan 3.320 PH/s.
Marathon Digital mengembangkan kapasitas penambangan yang disebut MaraPool, yang merupakan pool gabungan penambang kripto dengan sumber daya komputasi mereka, melalui jaringan untuk meningkatkan prospek kinerja tambang dalam menemukan blok dan menambang kripto. MaraPool sepenuhnya diaudit oleh pihak ketiga, dan telah dirancang untuk menawarkan transparansi yang lebih besar kepada anggotanya.
Ilustrasi penambang kripto
4. Canaan (NASDAQ: CAN)
Tidak seperti beberapa nama lain dalam daftar ini, Canaan menawarkan paparan perangkat keras superkomputer yang digunakan untuk penambangan kripto. Perusahaan China ini, sedang mengikuti segmen yang sedang booming, karena semakin banyak pemain pertambangan kripto yang berinvestasi dalam peralatan untuk mendorong operasi mereka.
Didirikan pada tahun 2013, Canaan yang berbasis di Beijing fokus dalam server blockchain dan solusi mikroprosesor sirkuit terpadu (ASIC) khusus aplikasi. Perusahaan baru-baru ini melaporkan penjualan kuartalan tertinggi dalam sejarahnya, dengan total penjualan bersih tumbuh lebih dari 500% pada kuartal Juni 2021, sementara daya komputasi untuk total penjualan meroket karena permintaan mesin penambangan bitcoin melonjak.
5. Riot Blockchain (NASDAQ: RIOT)
Berkantor pusat di Colorado, AS dan dengan operasional di New York, Riot Blockchain adalah salah satu penambang Bitcoin publik terbesar di Amerika. Perusahaan telah berinvestasi dalam operasi penambangan Bitcoin seiring dengan pertumbuhan skalanya. Fasilitasnya di New York diselenggarakan oleh Coinmint, basis data mata uang digital terbesar di dunia dimana energi diambil dari 88% nol emisi.
Awal tahun ini, Riot mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Whinstone US, pemilik dan operator fasilitas penambangan dan penyimpanan Bitcoin terbesar di Amerika Utara yang berbasis di Texas. Dalam beberapa hari terakhir, perusahaan mengumumkan pengembangan teknologi chiller 200 MW di fasilitas ini untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat hash rate. Pada akhir tahun 2022, Riot mengharapkan untuk memiliki tim penambangan lebih dari 80.000 yang dikerahkan sepenuhnya.
6. BIT Mining (NYSE: BTCM)
BIT Mining yang berbasis di Hong Kong adalah perusahaan penambangan cryptocurrency yang tidak hanya melakukan operasi penambangan, tetapi juga memiliki eksposur ke manufaktur mesin penambangan hingga operasi pusat data. Adapun yang terakhir, ia memiliki seluruh kumpulan penambangan dan aset terkait yang dioperasikan melalui BTC.com, salah satu nama paling populer di industri kripto.
Bulan lalu, perusahaan menandatangani kesepakatan $ 12,1 juta dengan Viking Data Center untuk mengembangkan fasilitas penambangan kripto 85 MW di Ohio, AS, yang dijadwalkan selesai pada Februari 2022. Tindakan keras terhadap penambang cryptocurrency di China telah memprovokasi sejumlah penambang, termasuk BIT Mining yang mengancam akan keluar dari pasar China.
7. BIT Digital (NASDAQ: BTBT)
BIT Digital adalah generator aset digital skala besar yang berfokus pada ketahanan dan operasi penambangan global, dengan tingkat hash maksimum saat ini 1920 PH/S. Perusahaan penambangan kripto yang berbasis di New York ini, memiliki salah satu tim penambangan terbesar yang terdaftar di AS yang berjumlah 32.500, dengan mayoritas penambang menggunakan energi bebas karbon.
Selama kuartal Juni tahun 2021 lalu, BIT Digital menambang hampir 563 Bitcoin. Perusahaan juga memindahkan operasinya dari pasar China dan menandatangani perjanjian pendanaan $80 juta dengan Blockfusion untuk meningkatkan hashrate-nya.
Ilustrasi penambang kripto
8. Bitfarms (NASDAQ: BITF)
Bitfarms adalah perusahaan infrastruktur blockchain yang berbasis di Toronto dengan salah satu jaringan penambangan cryptocurrency terbesar di Amerika Utara. Lebih dari lima fasilitas di Quebec dan infrastruktur 82 MW yang dibangun, 99% operasi penambangan Bitcoin mereka didukung oleh pembangkit listrik tenaga air terbarukan, dengan biaya rata-rata hanya $0,04/kWh dan tingkat hash 1600 PH/S.
Sebagai pembeda, Bitfarms adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal melalui kontraktor listrik yang dimiliki sepenuhnya oleh Volta Electrique, dan jaringan kontraktor listriknya sendiri. Mengenai jaringan pipa, Bitfarms berencana untuk membangun tambahan 105 MW kapasitas infrastruktur selama beberapa bulan ke depan.
9. Hut 8 Mining (NASDAQ: HUT)
Hut 8 Mining fokus pada penambangan Bitcoin dan Ethereum dan berhasil menambang 326 BTC pada Agustus 2021, dengan nilai output rata-rata 10,5 BTC per hari.
Untuk kuartal kedua tahun 2021 lalii, Hut 8 Mining membukukan penjualan 33,55 juta Dolar Kanada, 250% lebih tinggi dari pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Performa juga meningkat dengan jumlah yang sama. Sementara beberapa penambang Bitcoin menjual BTC yang mereka tambang, Hut 8 Mining mengambil pendekatan yang berbeda. Hut 8 Mining adalah pemilik pertama Bitcoin yang menambang sendiri di Amerika Utara dan meminjamkan BTC-nya untuk menghasilkan minat pada aset tersebut.
Perusahaan sedang memperluas operasinya, dengan tingkat hash yang meningkat menjadi 1.370 PH/s, sementara diperkirakan akan mencapai di atas 2.500 PH/s pada akhir tahun 2022. Hut 8 Mining menargetkan operasinya bisa memakai tenaga listrik yang dihasilkan oleh campuran tenaga surya, angin dan energi gas alam. Hal tersebut membantu perusahaan mencapai biaya rig penambangan terendah, di antara penambang BTC yang diperdagangkan secara publik pada $0,022 per kWh.
10. Greenidge Generation (NASDAQ: GREE)
Greenidge Generation adalah perusahaan lain yang berbasis di New York yang aktif di ruang kripto. Perusahaan mengoperasikan fasilitas pembangkit listrik netral karbonnya sendiri yang merupakan jantung dari bisnis penambangan Bitcoin-nya.
Perusahaan ini menghasilkan sekitar 44 MW listrik untuk lebih dari 15.000 penambang, tetapi dengan pembangkit yang memiliki kapasitas 106 MW, itu juga memasok listrik berlebih ke jaringan negara. Dari Januari hingga Juni 2021, hampir 60% listrik yang dihasilkan perusahaan digunakan untuk penambangan Bitcoin.
Pada September 2021 lalu, Greenidge dapat menambang 729 Bitcoin dengan hasil awal menunjukkan pendapatan sebesar $ 33 juta hingga $ 37 juta. Di waktu yang sama, perusahaan juga mengumumkan pembelian 10.000 alat penambang lagi untuk fasilitas zaa yang direncanakan di Carolina Selatan.
Sumber: .tokocrypto.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 497

SitindaonNews.Com, || Pasar kripto (cryptocurrency) hingga hari ini masih cenderung lesu, karena investor menilai bahwa risiko makroekonomi masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Meski pasar kripto sudah melemah hingga sebulan terakhir, tetapi penganut setianya tetap tidak terpengaruh akan lesunya pasar kripto.
Berdasarkan data dari platform perdagangan kripto yakni Crypto.com, ada sekitar 1 miliar orang akan kembali berinvestasi dalam cryptocurrency pada akhir tahun ini atau awal tahun 2023. Hal ini menjadi target tertinggi yang dipasang oleh platform tersebut.
Tidak hanya jumlahnya yang bakal naik lebih dari tiga kali lipat dari tahun lalu, berdasarkan data perusahaan, tetapi banyak yang menduga bahwa Bitcoin dan aset digital lainnya sudah memasuki musim dingin kripto atau crypto winter.
Koreksi harga yang terus berlanjut dalam aset kripto pada bulan ini telah membuat Bitcoin turun nyaris 45% nilainya dari level tertinggi yang tercipta pada November 2021.
Hal ini terbilang cukup untuk mengembalikan ketakutan pasar bearish yang berlarut-larut seperti yang terjadi pada tahun 2018. Tetapi, para pemegang setianya belum mundur dari seruan untuk penggunaan yang meluas dan kenaikan harga.
"Tahun ini akan menjadi tahun pertama di mana Anda tidak bisa mengatakan bahwa kripto tidak lagi mainstream," kata Gritt Trakulhoon, analis investasi di Titan Global Capital Management USA Inc, dikutip dari Bloomberg.
Mayoritas orang yang berinvestasi dalam aset digital cenderung untuk spekulati, bukan sepenuhnya untuk berinvestasi secara utuh dan mereka berharap dapat mendapatkan return.
Namun, beberapa tokoh terkenal, termasuk beberapa politisi dunia dan atlet yang telah mendukung cryptocurrency, utamanya Bitcoin. Hal ini dapat menambah hype seputar adopsi massal yang diproyeksikan.
Grafik Teknikal Bitcoin |
Di lain sisi, tantangan masih akan tetap ada bagi investor pemula dalam cryptocurrency.
"Mungkin ada masa di mana volatilitas akan lebih sering terjadi seiring masih adanya ketakpastian kondisi makroekonomi, terutama terkait dengan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat," kata Anastasia Amoroso, kepala strategi investasi di iCapital, dilansir dari Bloomberg.
Selain itu, para pemula juga harus memahami betapa rumitnya cara mengoperasikan aplikasi Web3.
Meskipun masih ada kendala, namun para penganut bullish melihat adanya pertumbuhan pengguna pada tahun ini. Crypto.com pada tahun 2021 mencatat adanya momen terobosan baru di aset digital, di mana kepemilikan investor di kripto meningkat 178% menjadi 295 juta investor.
Menurut CEO FTX, Sam Bankman-Fried mengatakan bahwa masih ada peluang investor di kripto mencapai 1 miliar, setidaknya pada awal tahun 2023.
"Ada beberapa platform yang mereka sendiri memiliki sekitar satu miliar pengguna, jadi jika salah satu dari mereka akhirnya membawa banyak pengguna mereka ke pasar kripto, hal itu saja bisa membuat jumlah investor di pasar kripto semakin banyak," kata Bankman-Fried, dalam sebuah wawancara oleh Bloomberg.
Sumber: cnbcindonesia.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 459

Negara penambang (mining) cryptocurrency atau uang kripto terbesar kedua di dunia, yakni Kazakhstan terancam gelap gulita. Ini terjadi karena di negara Asia Tengah tersebut mengalami beban energi berlebih karena penambangan.
Dilansir dari Dailymail, penyedia listrik Kazakhstan mengambil langkah dengan memutus aliran listrik untuk penambang kripto hingga Februari. Akibatnya, kerugian dari tambang yang tidak aktif dapat mencapai $1 juta per hari di pusat Bitcoin.
Namun langkah itu mau tidak mau dilakukan. Berdasarkan laporan Financial Times, permintaan listrik negara itu naik 8% sejak awal tahun 2021. Ini merupakan kenaikan yang cukup signifikan, sebab biasanya hanya tercatat naik 1-2% per tahunnya, dikutip The Verge, Selasa (1/2/2022).
Kenaikan permintaan listrik ini ternyata karena penambang uang kripto China memindahkan aktivitasnya ke Kazakhstan. Maklum, China telah mengambil tindakan keras pada aktivitas penambangan bitcoin dan sejenisnya karena dianggap mengkonsumsi listrik besar dan menghasilkan emisi karbon tinggi.
Penambangan atas mining bitcoin adalah proses pemecahan kode matematika rumit untuk menghasilkan cryptocurrency. Proses ini membutuhkan komputer khusus dan proses pemecahan kode dapat berlangsung setiap hari selama 24 jam.
Laporan Financial Times menyebutkan ada lebih dari 87.849 rig penambangan padat daya yang alih operasikan dari China ke Kazakhstan. Pada data University of Cambridge, negara tersebut menjadi nomordua tempat penambangan kripto terpopuler, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS).
Tiga pembangkit listrik tenaga batu bara paling vital di Kazakhstan telah ditutup bulan lalu.
Coindesk melaporkan sehubungan dengan pemadaman, Kementerian Energi akan mulai membatasi penambangan baru yang menggunakan lebih dari 100 megawatt (MW) selama dua tahun. Namun tak lama kemudian, kebijakan itu dibatalkan. Yakni membatalkannya untuk penambang yang sah.
Financial Times juga mengatakan, perusahaan pengoperasian jaringan listrik Kazakhstan (KEGOC) memperingatkan akan mulai menjatah daya pada 50 penambang kripto terdaftar oleh pemerintah.
Krisis listrik ini dikaitkan dengan penambang abu-abu atau dikenal sebagai penambang ilegal kripto. Para ahli menyebutkan para penambang tersebut mengkonsumsi hingga 1.200 megawatt pada jaringan listrik negara.
Untuk mengatasi masalah ini Kazakhstan mulai melakukan beberapa aturan. Seperti penambang yang sah harus membayar, dengan tujuan membantu membedakan penambang sah dan ilegal serta mengurangi beban listrik. Mereka akan dibebankan biaya 1 tenge Kazakhstan per kWh atau Rp 32.
Coindesk menuliskan Kazakhstan bagian selatan paling terpukul dengan krisis ini. Wilayah tersebut kekurangan pembangkit listrik dan jaringan utama beberapa kali kesulitan untuk menyalurkan listrik ke sana.
Xive, perusahaan kripto berbasis di Kazakhstan yang juga menyediakan ruang dan daya untuk rig penambangan, terpaksa mematikan 2.500 mesin penambangan akibat krisis energi.
Beberapa negara juga bernasib sama seperti Kazakhstan. Seperti Iran yang harus melarang penambangan selama empat bulan pada Mei lalu untuk mencegah penambangan.
Texas juga jadi jadi tempat tujuan penambang karena biaya listrik yang murah serta peraturan yang longgar. Menurut para ahli permintaan listrik akan lebih dari 5.000 MW. Ini memprihatinkan sebab Texas juga baru mengalami pemadaman listrik besar-besaran di awal tahun.
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 398
SitindaonNews.Com, || Melansir data dari CoinMarketCap pada Senin (31/1) pukul 01.15 WIB, Bitcoin menguat 1,15 persen naik ke level harga USD 38.143 atau sekitar Rp 550 juta per koin.
Ethereum naik 2,7 persen ke level harga USD 2.606 atau Rp 37 juta per koin. Cardano naik 1,79 persen ke harga USD 1,07 atau Rp 15.390 per koin. Sementara BNB dan Terra yang diperdagangkan di zona merah.
Grafik Teknikal Bitcoin