Search
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 558
"Saya senang, setiap pagi saya dapat angka-angka, setiap pagi sarapannya angka, kalau Bapak, Ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari"
SitindaonNews.Com | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan keadaan saat ini ketika sudah mulai ada laporan positif terkait angka konsumsi di mana angka-angka itulah yang menjadi sarapannya setiap pagi, bukan nasi goreng atau roti.
“Saya senang, setiap pagi saya dapat angka-angka, setiap pagi sarapannya angka, kalau Bapak, Ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari,” kata Presiden Jokowi dalam acara Penyaluran Dana Bergulir Untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Presiden Jokowi mengatakan saat ini ia bisa mulai merasa senang karena sudah ada angka-angka yang baik.
Kepala Negara mencontohkan angka konsumsi yang sudah mulai terungkit naik sehingga dapat dipastikan ada perputaran uang yang beredar di kalangan masyarakat.
“Saya senang sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik artinya mungkin peredaran uang di bawah,” kata Presiden Jokowi.
Hal itu tidak lain salah satunya karena program pemerintah mulai terserap di antaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, bantuan sosial tunai, bantuan sembako, dan lain-lain.
“Itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga melihat ada tren kenaikan aktivitas ekspor dibandingkan periode Mei dan Juni 2020.
“Momentum-momentum ini jangan kita lewatkan, koperasi juga sama. Saya ingin indikator yang saya sampaikan diikuti gerakan koperasi secepat-cepatnya memberikan dorongan pinjaman kepada para pelaku usaha utamanya kepada pelaku UMKM,” kata Presiden Jokowi.
Sumber: .antaranews.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 593
SitindaonNews.Com | Untuk bisa sukses dalam berbisnis, tak jarang perusahaan harus berani mengambil risiko besar. Salah satu contohnya, meminjam dana dalam jumlah yang sangat besar untuk kebutuhan operasional.
Salah satu perusahaan yang memiliki hutang dalam jumlah besar, yakni Volkswagen. Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Sabtu 18 Juli 2020, pabrikan mobil asal Jerman itu tercatat dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan, memiliki hutang sebanyak US$192 miliar atau sekitar Rp2,8 ribu triliun.
Angka tersebut cukup membuat kaget, karena jumlahnya lebih banyak dari hutang sebuah negara. Uang yang dipinjam oleh VW lebih banyak dari hutang yang dimiliki oleh pemerintah Afrika Selatan, yang tercatat sebesar US$180,1 miliar. Sebagian besar hutang yang dimiliki VW digunakan untuk pembiayaan kendaraan.
VW tidak sendiri berada di dalam daftar perusahaan yang memiliki banyak hutang. Dari 10 perusahaan yang memiliki pinjaman paling banyak selama 2019, lima bergerak dalam bidang otomotif.
Dari lima pabrikan mobil itu, tiga berasal dari Jerman, satu dari Amerika Serikat dan satu lagi adalah perusahaan asal Jepang. Sementara, perusahaan lain yang bukan dari sektor otomotif, bergerak di bidang telekomunikasi dan makanan.
Uniknya, ada juga perusahaan yang sama sekali tidak memiliki hutang. Mereka bahkan punya cadangan dana, dan jumlahnya tidak sedikit.
Contohnya adalah perusahaan yang bernaung di bawah bendera Google, yakni Alphabet, yang diketahui memiliki dana tunai sebanyak US$101 miliar. Lalu, ada juga Samsung dengan US$78 miliar dan Microsoft yang cadangan uangnya berjumlah US$47 miliar.
Sumber: viva.co
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 531
SitindaonNews.Com | Sepanjang semester I 2020, PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan total penjualan pupuk sebesar 7.151.040 ton atau tumbuh 12,5 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 6.250.499 ton.
Penjualan pupuk itu terdiri atas produk urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, KCL dan organik.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan total penjualan tersebut terdiri atas pupuk public service obligation (PSO), yang diperuntukkan bagi petani penerima subsidi berdasarkan sistem e-RDKK, sebesar 4.762.673 ton atau setara 59,9 persen dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) dan pupuk non-PSO sebesar 2.388.367 ton atau setara 52,2 persen dari target.
Penjualan pupuk PSO tersebut merupakan cerminan dari realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia bersama lima anak usahanya yang merupakan produsen pupuk, yakni PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
"Melalui produsen pupuk yang berada dalam koordinasi kami, Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani agar tetap berjalan lancar dan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian," katanya.
Penjualan pupuk PSO terdiri atas urea sebesar 2.172.966 ton; SP-36 sebesar 360.881 ton; ZA 443.703 ton; NPK 1.503.002 ton; dan organik sebesar 282.122 ton.
Sementara penjualan pupuk non-PSO terdiri atas penjualan dalam negeri sebesar 1.022.563 ton dan penjualan luar negeri atau ekspor sebesar 1.365.803 ton.
Total penjualan pupuk non-PSO tersebut naik 31,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 1.629.215 ton.
Aas menegaskan perseroan memiliki komitmen tinggi dalam menjaga ketersediaan pupuk guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Ekspor hanya bisa dilakukan apabila kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, khususnya untuk sektor pangan dan pupuk bersubsidi.
"Para produsen pupuk sebisa mungkin terus melakukan penjualan ekspor guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyumbang devisa negara dan memperkuat nilai rupiah, namun dengan tetap mengutamakan pemenuhan pupuk dalam negeri," tegasnya.
Pupuk Indonesia juga mencatatkan penjualan dari sektor nonpupuk sebesar 510.381 ton. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibanding capaian periode sama tahun lalu sebesar 504.882 ton.
Sepanjang semester I 2020, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp38,38 triliun atau setara 50,8 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 yang sebesar Rp75,5 triliun.
Capaian pendapatan semester I 2020 ini pun meningkat dibandingkan pendapatan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp34,8 triliun.
Sumber: antaranews.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 611
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi minus 4,3 persen pada kuartal kedua 2020"
SitindaonNews.Com | Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan strategi agar Indonesia terhindar dari resesi seperti yang dialami Singapura, mencermati pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang diprediksi minus 4,3 persen pada triwulan kedua 2020.
“Triwulan kedua itu puncak dari pandemi khususnya April dan Mei 2020, kita bersama mencegah wabah dengan PSBB,” katanya ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis.
Adapun strategi itu sinergi kuat antara BI, pemerintah, otoritas terkait dan dunia usaha di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan ketika membuka sektor ekonomi agar tetap produktif tapi tetap aman.
Strategi kedua, kata dia, mempercepat realisasi anggaran untuk mendorong pemulihan ekonomi yang merupakan salah satu fokus pemerintah.
“Di sinilah sinergi, ekspansi moneter BI dan akselerasi stimulus fiskal pemerintah itu diperkuat,” katanya.
Caranya, lanjut dia, dengan pembelian surat berharga negara (SBN) dari pasar perdana baik melalui mekanisme pasar atau secara langsung (private placement) dan pendanaan APBN oleh BI.
Bank sentral ini hingga 14 Juli 2020 sudah membeli SBN di pasar perdana mencapai Rp36,69 triliun melalui skema lelang utama, greenshoe option dan private placement.
BI, kata dia, melakukan pendanaan untuk public goods sebesar Rp396 triliun.
Selain itu, BI dan pemerintah berbagi beban atau burden sharing dalam pendanaan dalam mendorong sektor UMKM dan korporasi.
“Dana dari penerbitan SBN dari pasar tapi BI menanggung biaya, sebagiannya pemerintah bebannya adalah reverse repo rate dikurangi satu persen, BI itu sisanya,” katanya.
Strategi ketiga, lanjut dia, percepatan proses restrukturisasi kredit kepada dunia usaha.
Perry menyebutkan berdasarkan laporan bulanan perbankan hingga Juni 2020, total kredit yang sudah direstrukturisasi mencapai Rp871,6 triliun.
Starategi terakhir, lanjut dia, yakni digitalisasi sistem pembayaran mulai dari penyaluran bantuan sosial, transaksi pemerintah daerah, hingga transportasi.
Dengan langkah tersebut, ia optimis ekonomi Indonesia tidak masuk resesi hingga akhir tahun ini dan pada triwulan ketiga pertumbuhan ekonomi akan membaik karena sejumlah indikator pada Juni ini mengalami perbaikan.
Sejumlah indikator mengalami perbaikan seperti penjualan ritel, purchasing manager’s index (PMI) dan ekspektasi konsumen dan indikator domestik lainnya,” katanya.
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 664
SitindaonNews.Com | Cianjur (ANTARA) - Harga jengkol di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat, melambung mencapai Rp60.000 per kilogram karena minimnya stok di tingkat distributor dan tingginya permintaan.
"Sejak satu bulan terakhir harga jengkol sudah merangkak naik dan pekan ini melambung dari harga normal Rp20.000 per kilogram sempat naik menjadi Rp32.000 pada minggu pertama bulan Juli dan melambung hingga Rp60.000 per kilogram minggu ini," kata Rahmat, pedagang jengkol di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Kamis.
Ia menjelaskan mahalnya harga jengkol di tingkat distributor membuat pedagang di sejumlah pasar terpaksa menaikkan harga. Harga jengkol kini melebihi harga daging ayam yang hanya dijual Rp35.000 per kilogram. Mahalnya harga tersebut diduga akibat minimnya stok ditingkat agen atau distributor.
Harga normal jengkol per kilogram di tingkat distributor biasanya Rp8.000 per kilogram, katanya, namun saat ini melambung menjadi Rp46.000 per kilogram, ditambah ongkos angkut, sehingga harga jual ke pembeli menjadi tinggi. Meskipun mahal melebihi harga daging ayam, tingkat pembelian sebulan terakhir tetap tinggi.
"Pembeli seperti tidak terpengaruh dengan mahalnya jengkol, tingkat pemakaian sepanjang bulan ini tetap tinggi. Perkiraan kami harga akan kembali normal ketika stok di tingkat distributor kembali banyak," katanya.
Kepala UPTD Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim mengatakan sejak satu pekan terakhir harga jengkol di pasar tersebut, meroket hingga melebihi harga daging ayam. Minimnya stok di tingkat distributor diduga menjadi penyebab tingginya harga jengkol.
"Meskipun mahal jengkol tetap dicari, informasi petugas di lapangan, setiap harinya pedagang dapat menjual jengkol hingga setengah ton, meskipun harganya melambung tinggi. Kami menduga minimnya stok menjadi penyebab naiknya harga jengkol," katanya.
Sementara beberapa orang ibu rumah tangga yang ditemui mengatakan meskipun mahal jengkol tetap menjadi hidangan favorit di warung makan yang mereka kelola.
"Berat sih, namun dapat disiasati dengan menaikkan harga sedikit karena masakan jengkol yang bisa disemur atau digoreng harus tetap ada karena menjadi menu andalan di warung makan yang sudah memiliki banyak pelanggan," kata Eni Sumiyati, pemilik rumah makan di Kecamatan Cianjur.
Sumber: antaranews.com
- Details
- Category: Ekonomi & Bisnis
- By ZA Sitindaon
- Hits: 561
SitindaonNews.Com | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai bersikap realistis terhadap prospek perekonomian Indonesia yang saat ini dalam situasi krisis akibat pandemi corona (Covid-19).
Jokowi bahkan menyebut, harapan Indonesia untuk keluar dari situasi ini hanya ada di kuartal III (q3). Hal inii dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan APBD 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Jangan sampai tidak terkendali. Enggak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja, enggak bisa. Ya Covid-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana. Enggak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul di gas dan remnya betul," jelasnya.
"Kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, September. Kuartal tiga. Momentumnya ada di situ," kata Jokowi, seperti dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Rabu (16/7/2020).
"Kalau kita enggak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa. Sudah. Harapan kita hanya ada di kuartal ketiga. Juli, Agustus, dan September."
Jokowi tak memungkiri bahwa Indonesia saat ini memasuki situasi yang luar biasa sulit lantaran harus berhadapan masalah ekonomi dan kesehatan. Maka dari itu, Jokowi meminta seluruh pihak dapat mengendalikan situasi ini.
Jokowi mengingatkan jajarannya agar tidak berharap dari investasi yang masuk ke Indonesia. Menurut kepala negara, satu hal yang saat ini bisa diharapkan dalam memulihkan perekonomian adalah belanja negara.
"Apa yang harus kita lakukan di bulan ini? Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya. Yang bisa diharapkan sekarang ini, semua negara hanya satu yang diharapkan yaitu belanja pemerintah, spending kita, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, jangan sampai ada nge-rem,"
Sumber: cnbcindonesia.com