fbpx

dalihan natolu

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Au Do Sude

sitindaonNews - "Berengma annon, molo dang adong au, dan mardalan i sude, ai saleleng on au do sude, au do paturehon saleleng on, mambaen konsepna pe au do, hepengku do godang habis saleleleng on mangurus on tusan dohot tuson, pokkokna au ma sude"

 

Inilah kalimat yang sering kita dengar, terutama oleh mereka yg merasa punya kelebihan, apakah itu karena materi berupa uang atau jabatan atau pekerjaan atau karena merasa sebagai parjamita, parhata, parsinabung atau raja adat yang selalu merasa dirinya lah yang paling berperan dalam satu komunitas.

Orang yang baru tampil karena merasa punya kapasitas seperti disebutkan di atas sudah tidak punya rasa menghargai orang2 yang lebih senior atau sudah lebih dahulu terlibat dalam komunitas tsb karena kurang dalam hal keuangan, orang yang tidak punya uang dianggap tidak punya peran apa-apa, dan keberadaan uang sudah dianggap sebagai tolak ukur dalam kemampuan mengurus sebuah komunitas, orang yang tidak punya uang dianggap selalu sebagai orang yg merasa menghadapi rintangan dan penolakan serta tidak mau berkomunikasi dan hanya mereka yang mempunyai uanglah yang dianggap paling nyambung dalam berkomunikasi.

Inilah kelemahan, kesombongan bagi kebanyakan orang Batak.

Dalam falsafah hidup orang batak yaitu "Dalihan Natolu", disebut:
1. Somba Marhula-hula
2. Elek Marboru
3. Manat Mardongan Tubu.

Sungguh sangat cerdas orang Batak jaman dahulu kala sampai merumuskan Dalihan Natolu ini sebagai dasar dasar hubungan kekerabatan orang Batak dalam kehidupan sehari-hari.

Jika 3 hubungan kekerabatan dalam Dalihan Natolu ini dapat dijalankan dengan baik, maka damai dan cinta kasih akan selalu terpelihara di tengah-tengah hubungan kekeluargaan atau komunitas.

1. Somba Marhula-hula, adalah hubungan antara boru dengan hula-hulanya, sebagai boru harus selalu hormat terhadap hula-hulanya. Sebagai boru walau secara ekonomi lebih baik dari hula-hulanya, boru tidak boleh memerintah atau menyuruh hula2nya atau tidak boleh mengatur-atur hula2nya sesuai kehendaknya.

2. Elek Marboru, adalah hubungan antara hula2 dengan boru, dimana sebagai hula-hula harus selalu bijaksana, mengayomi dan harus selalu merangkul boru. Jika ada kekurangan boru, sebagai hula2 harus bisa mengayomi dan menasehati dan tidak boleh langsung memusuhinya.

3. Manat Mardongan Tubu, adalah hubungan antara sesama dongan tubu, harus saling saling menjaga dan saling menghormati, sebagai adik misalnya walau ekonominya lebih baik, tidak boleh sembarangan kepada abangnya, harus tetap hormat, harus tetap mendahulukan atau mengedepankan abangnya dalam setiap pembicaraan atau acara adat.

Dalam ketiga hubungan kekerabatan ini, jika terjadi kesalah pahaman antara masing2 pihak, yang paling sulit mendamaikannya adalah antara "Mardongan Tubu".

Sebabnya adalah antara "Marhula-hula" maupun "Marboru" dalam adat Batak ada 'media' perantara atau penghubungnya. Jika boru menghadap hula2nya maka sebagai media antarannya adalah "Ulu Nipinahan" dan jika hula2 mengujungi borunya maka media antarannya adalah "Ikan Mas" arsik.

Nah jika antara hula2 dengan boru atau sebaliknya ada kesalahpahaman, maka dengan membawa antaran tadi sebagai media penghubung dalam permohonan permintaan maaf mengakui kesalahannya, maka kesalahpahaman tadi dapat diselesaikan dengan damai.

Akan tetapi antara "Mardongan Tubu" tidak ada media penghubung sebagai media antaran antara sesama mardongan tubu karena mempunyai posisi dan kedudukan yang sama. Sehingga jika terjadi perselisihan maka akan sulit di damaikan karena tidak ada media antarannya atau penghubungnya, masing2 menunggu orang lain yg lebih dahulu mengaku salah atau merasa paling benar dan tidak mau mengaku salah. "Aha harroa, indahanhu do huallang, dang unjago ibana sian au, un godang dope hepengku sian ibana, aha haroa na ni anggarhon i, anggo ibana satokkin nai namai, nga golap be ai so adong hepengna" itulah yang selalu ada didalam hati karena merasa diri lebih hebat sehingga tidak ada damai diantara na "Mardongan Tubu" tadi.

Maka dari itu, menjaga hubungan na "Mardongan Tubu" ini adalah sangat penting, jangan sampai saling menyinggung perasaan antar sesama.

Horasma di hita sude.

 

 

 


Add comment


Security code
Refresh