fbpx

0
0
0
s2sdefault

Jokowi Kaget MOJOK.CO

Pura-pura Kaget Vs Benar-benar Kaget

Menteri kaget anak buahnya terlibat mafia..

Presiden kaget menterinya korupsi...

Aku kaget saat melintas tiba² ada yg lempar petasan ke jalan dan meledak dengan keras...

Cuma kaget aja, gak bisa berbuat apa²...setelah itu biarkan berlalu begitu saja.

Negeri Kaget kalau gak ada yang kaget

https://www.facebook.com/386492528551928/posts/1209937729540733/?sfnsn=wiwspmo

0
0
0
s2sdefault

0
0
0
s2sdefault

IMG 20220310 WA0001

Wacana Presiden 3; Periode dan Momen Kejatuhan Soeharto

Oleh: Dhio Faiz | CNN Indonesia

"Bapak Soeharto masih pantas memimpin negara ini dan rakyat mengharapkan Bapak Soeharto untuk bersedia menjadi presiden berikutnya," ucap Ketua Umum Partai Golkar Harmoko saat bertemu Presiden Soeharto jelang pemilihan presiden 1998.

Percakapan itu terekam dalam buku Jejak kudeta 1997-2005, Catatan Harian Letnan Jenderal (Purn) TNI Djadja Suparman.

Harmoko begitu getol mendesak Soeharto untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Pada peringatan hari ulang tahun Golkar, 20 Oktober 1997, Harmoko menyampaikan pidato panjang lebar untuk meyakinkan Soeharto maju kembali

Dia pun menindaklanjuti pidato dengan Safari Ramadan. Setelah kegiatan itu, Harmoko kembali bicara kepada Soeharto. Kata Harmoko, rakyat di berbagai daerah masih menginginkan Pak Harto untuk menjadi presiden.

Walaupun demikian, keraguan awalnya menyelimuti Soeharto. Sebagian kalangan percaya Soeharto mau menyudahi eranya. Dia pun sempat bertanya ke Harmoko dan sejumlah elite Golkar apakah rakyat masih ingin dipimpin olehnya.

Harmoko dan para menteri lain pun begitu ngebet mendorong Soeharto maju lagi. Bahkan, Harmoko mengklaim mayoritas rakyat Indonesia mendukung pencalonan kembali Soeharto pada Sidang Umum MPR pada Maret 1998.

Dorongan pun juga diberikan lima fraksi MPR RI saat itu. Harian Kompas mencatat pimpinan 5 fraksi MPR RI sowan ke Cendana pada 8 Maret 1998, pada saat sidang berjalan di MPR.

Pada pertemuan sekitar dua jam itu, perwakilan Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP), Fraksi Karya Pembangunan (F-KP), Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (F-PDI), Fraksi Utusan Daerah (F-UD), dan Fraksi ABRI (F-ABRI) bergantian menghadap Soeharto. Mereka bersuara bulat: meminta Soeharto untuk bersedia dicalonkan lagi

Setelah pertemuan itu, Soeharto pun memutuskan untuk maju sekali lagi. Pak Harto memegang prinsip tinggal glanggang colong playu, tidak mengelak dari kepercayaan rakyat demi kepentingan negara dan bangsa

Pada 1998, Soeharto pun kembali mencalonkan diri. MPR kembali memilih "The Smiling General" sebagai presiden pada 10 Maret. Dia pun dilantik pada hari berikutnya.

Meski begitu, periode baru kepemimpinan Soeharto tak berlangsung lama. Sekitar 70 hari setelah dilantik, Soeharto lengser dari jabatan presiden. Dia mengundurkan diri usai pengunduran diri para menteri dan demonstrasi besar-besaran

Yang paling menyakitkan bagi Soeharto mungkin adalah sikap anak emasnya, Harmoko. Pria yang membujuknya mencalonkan diri menjadi sosok yang paling keras memintanya turun dari jabatan

soeharto muda saat masih menjadi tentara 1 169Soeharto muda saat masih berdinas menjadi tentara. (Foto: AFP)

 "Dalam menanggapi situasi seperti tersebut di atas, pimpinan dewan, baik ketua maupun wakil-wakil ketua, mengharapkan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," ucap Harmoko pada jumpa pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, 18 Mei 1998

Situasi politik belakangan ini mengingatkan saya pada momen kelengseran Soeharto itu. Usulan tiga ketua umum partai politik kepada Jokowi untuk menunda Pemilu 2024, menurut saya, mirip dengan manuver Harmoko di akhir 1997 hingga awal 1998.

Rayuan yang dipakai pun sama: klaim bahwa rakyat menginginkan presiden melanjutkan pemerintahannya. Padahal, tidak sedikit kelompok yang menentang gagasan tersebut.

Posisi Jokowi pun mirip-mirip dengan Soeharto. Saat ini, sebanyak 82 persen kursi DPR dikuasai partai-partai pendukung Jokowi. Pada 1997, Soeharto menguasai 80 persen parlemen lewat Fraksi Golkar dan Fraksi ABRI.

Memori Aksi Harmoko

Presiden Joko Widodo perlu hati-hati merespons desakan para elite politik untuk menunda--atau mungkin lebih cocok disebut membatalkan-- Pemilu 2024. Bukan tidak mungkin para ketum parpol itu, dan juga orang-orang yang getol kampanye Jokowi 3 periode, melakukan hal yang sama dengan Harmoko.

Para pengusul penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan Jokowi tak lebih dari bandit-bandit pengembara (roving bandits) dalam konsep Mancur Olson. Mereka datang, merampas hak rakyat, dan melarikan diri tanpa menyisakan apa pun.

Saya khawatir mereka hanya memanfaatkan momentum untuk menghasut Jokowi mengangkangi demokrasi. Jika berhasil, mereka bisa untung. Jika tidak berhasil, Jokowilah yang jadi sasaran tembak.

Yang saya lebih khawatir adalah Jokowi termakan bujuk rayuan menunda Pemilu 2024. Jika itu terjadi, demokrasi Indonesia yang masih muda jelas memasuki senja kala.

Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt telah mengingatkan kita lewat How Democracies Die bahwa kediktatoran tak selalu lahir dari kudeta. Kisah kematian demokrasi yang monumental justru terjadi melalui proses paling demokratis.

Mereka menyebut konstitusi dan lembaga berlabel demokratis lainnya tetap ada. Akan tetapi, autokrat hasil pemilu mempertahankan tampilan demokrasi sambil menghilangkan substansinya.

Levitsky dan Ziblatt juga mengingatkan sejumlah ciri diktator. Salah satunya adalah menolak aturan main demokrasi, baik melalui kata-kata maupun perbuatan.

"Banyak upaya pemerintah membajak demokrasi itu legal, dalam arti disetujui lembaga legislatif atau diterima lembaga yudikatif. Bisa jadi upaya-upaya itu bahkan digambarkan sebagai upaya memperbaiki demokrasi--membuat pengadilan lebih efisien, memerangi korupsi, atau membersihkan proses pemilu," tulis Levitsky dan Ziblatt pada buku tersebut.

Saya berharap tentu Jokowi tak memenuhi kriteria itu

Jokowi harus sadar penundaan Pemilu 2024 bagai mengencingi reformasi dan konstitusi. Jangankan mendukung, membiarkan gagasan itu berkembang di publik saja adalah hal yang haram dalam alam demokrasi.

Jokowi perlu ingat pasal 4 ayat (1) UUD 1945 yang menyebut presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar. Sementara itu, pasal 22E ayat (1) UUD 1945, yang merupakan hasil reformasi, jelas-jelas menyatakan pemilu digelar 5 tahun sekali.

Saya begitu berharap Jokowi tampil di publik, kemudian tegas menolak penundaan Pemilu 2024, perpanjangan masa jabatan, penambahan periode, atau berbagai tindakan merusak demokrasi lainnya.

kotak suara pilkada depok 5 169Ilustrasi. Pasal 22E ayat (1) UUD 1945, yang merupakan hasil reformasi, menyatakan pemilu digelar 5 tahun sekali.(Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino

Tak cukup sekadar mengatakan menghormati konstitusi. Apalagi dengan ceroboh menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 bagian dari demokrasi. Demokrasi macam apa yang menabrak konstitusi, Pak Jokowi?

Tampaknya Jokowi perlu belajar dari Barack Obama, Presiden ke-44 Amerika Serikat. Obama menolak dengan tegas melanjutkan kepemimpinan meski survei menunjukkan kepuasan publik sedang tinggi-tingginya.

Pada Juni 2015, survei CNN/ORC mencatat kepuasan terhadap Obama mencapai 50 persen, tertinggi sejak 2013. Bulan berikutnya, kepuasan publik terhadap Obama berada di angka 47 persen.

Dalam sebuah pidato, Obama percaya diri ia bisa dengan mudah memenangkan pemilu ketiga. Namun, ia mengatakan demokrasi dalam bahaya saat seorang presiden menolak berhenti setelah masa jabatannya habis.

Pendiri bangsa dan Presiden pertama Amerika Serikat George Washington juga bisa jadi panutan Jokowi dalam menghadapi godaan penundaan pemilu. Washington mewariskan moral bernegara lewat sikap tegasnya menolak perpanjangan masa jabatan.

Pada akhir periode kepemimpinan, ada dorongan agar Washington melanjutkan ke periode ketiga. Institut Sejarah Bangsa Amerika Gilder Lehrman mencatat ada sejumlah elite politik yang ikut membujuk Washington.

Salah satunya Gubernur Connecticut Jonathan Trumbull Jr. Alasan yang disampaikan Trumbull mirip-mirip dengan alasan yang disampaikan Cak Imin ke Jokowi: negara sedang terluka. Trumbull yakin nama Washington akan kembali dicalonkan dalam pemilu berikutnya.

Washington tak terpancing dengan bujuk rayu sejumlah orang dekat. Dia memutuskan untuk mengakhiri kepemimpinan usai periode kedua. Padahal, konstitusi AS tidak membatasi masa jabatan presiden.

Keputusan itu pun menjadi pakem tak tertulis untuk presiden-presiden AS berikutnya. Hanya Roosevelt yang menjabat lebih dari dua periode. Akan tetapi, setelah itu ada amandemen konstitusi AS yang membatasi kepemimpinan presiden maksimal dua periode.

Lantas apa kata Obama soal ini?

"Saya sebenarnya berpikir bahwa saya adalah seorang presiden yang cukup baik. Saya pikir apabila saya mencalonkan diri, saya akan menang. Akan tetapi, saya tidak bisa," ujar Obama dilansir CNN.

"Hukum adalah hukum dan tidak ada orang yang berada di atas hukum, sekali pun seorang presiden."

Sumber: cnnindonesia

 

0
0
0
s2sdefault

0
0
0
s2sdefault

FB IMG 1646793715426

Kalau Rusia ditekan terus melalui embargo Ekonomi maka saya yakin mereka akan bisa membalas kembali dengan kekuatan supply energinya yang luar biasa ke dunia.

Apakah Rusia akan menghentikan supply GASNYA ke negara negara Eropa, saya rasa tidak. Apakah Negara Negara Eropa akan berhenti membeli Gas dari Rusia, saya rasa tidak karena mereka memerlukan Gas terutama untuk pemanasan Perumahan / Gedung pada musin dingin ini dan Rusia memerlukan dana tersebut untuk membiayai peperangan di Ukraina ini.

Yang akan terjadi RUSIA akan menaikan penjualan harga Gasnya ke Benua Eropa paling sedikit 70-75% bisa jadi 150% yang secara otomatis akan menaikan harga gas dunia dan minyak.

Maka dampaknya terhadap ekonomi Indonesia akan masif oleh karena ketergantungan kita kepada Energi fosil adalah 100% dan kita pengimpor minyak mentah.

Yang untung siapa?

Sudah jelas: Pengusaha besar lagi, yang bergerak di pertambangan baru bara dan Minyak kelapa sawit dan minyak Bumi.

Yang akan merasakan dampak Negatipnya siapa?

Silahkan dijawab sendiri.

https://www.facebook.com/100002198053795/posts/4899501693466384/

Peter F. Gontha

0
0
0
s2sdefault

0
0
0
s2sdefault

IMG 20220309 WA0004Presiden Prancis, E. Macron

Netizen Yang terhormat, SELAMAT PAGI. Perkenankan saya membuat status mengenai pidato Presiden Macron dari Perancis pada anda semua. Yang tidak tertarik JANGAN MEMBACA nya, yang ingin mendapatkan ilmu GeoPolitik Tambahan silahkan dibaca dan berikan pendapat. Marilah kita menjadi penduduk dunia dan mengikuti perkembangan yang terjadi achir achir ini dengan memakai intelektualitas kita. Kita harus bersuka cita bahwa Internet membuat kita lebih pintar.

Berikut adalah Pidato internal Presiden Prancis Macron pada konvensi partai Republik tentang akhir hegemoni Barat*

MAAF INI BACAAN YANG MELELAHKAN.

Macron membuat analisis umum tentang situasi internasional saat ini.

Sambil menghela nafas ia mengatakan:

"Hegemoni Barat hampir berakhir!"

Garis makron: Kami hidup bersama di dunia ini, dan para hadirin disini tahu mengenai dunia ini lebih baik daripada saya. Ya, tatanan internasional sedang dijungkirbalikkan dengan cara yang baru, dan saya yakin ini adalah pergolakan besar dalam sejarah kita, dan memiliki konsekuensi yang luas di hampir semua wilayah. Ini adalah transformasi tatanan internasional, integrasi geopolitik, dan reorganisasi strategis.

Ya, saya harus mengakui bahwa hegemoni Barat mungkin akan segera berakhir. Kita telah terbiasa dengan tatanan internasional berdasarkan hegemoni Barat sejak abad ke-18.
Ini adalah Prancis yang terinspirasi oleh Pencerahan dari abad ke-18.
Ini adalah abad ke-19 Inggris yang dipimpin oleh Revolusi Industri.
Ini adalah Amerika yang muncul dari abad ke-20 yang bangkit dari dua perang dunia.
Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat telah membuat Barat hebat selama 300 tahun.
Prancis adalah budaya, Inggris adalah industri dan Amerika adalah perang.
Kita sudah terbiasa dengan kebesaran yang memberi kita dominasi mutlak atas ekonomi dan politik global.
api hal-hal berubah.
Beberapa krisis datang dari kesalahan kita sendiri di Barat, sementara yang lain datang dari tantangan negara-negara berkembang.
Di negara-negara Barat, banyak pilihan salah yang dibuat Amerika Serikat dalam menghadapi krisis telah sangat mengguncang hegemoni kita.
Perhatikan bahwa ini tidak hanya dimulai dengan pemerintahan Trump, presiden Amerika Serikat lainnya membuat pilihan yang salah jauh sebelum Trump, kebijakan Clinton di China, kebijakan perang Bush, krisis keuangan dunia Obama, dan kebijakan pelonggaran kuantitatif.
Kebijaksanaan yang salah dari para pemimpin Amerika ini adalah kesalahan mendasar yang mengguncang hegemoni Barat. Namun, di sisi lain, kita sangat meremehkan kebangkitan kekuatan baru.

Meremehkan kebangkitan kekuatan baru ini, tidak terjadi hanya dua tahun yang lalu, tetapi sejak sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Kita harus mengakui bahwa Cina dan Rusia telah mencapai sukses besar selama bertahun-tahun di bawah gaya kepemimpinan yang berbeda.

India juga dengan cepat muncul sebagai kekuatan ekonomi, dan pada saat yang sama ia juga menjadi kekuatan politik, Cina, Rusia, India, negara-negara ini dibandingkan dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

Jangan kita perdebatkan imajinasi politik mereka yang jauh lebih kuat daripada orang Barat saat ini. Setelah mereka memiliki kekuatan ekonomi yang kuat, mereka mulai mencari "filsafat dan budaya" mereka sendiri.

Mereka tidak lagi percaya pada politik Barat, tetapi mulai mengejar "budaya nasional" mereka sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan demokrasi atau tidak. India adalah negara demokrasi, dan dia juga melakukan hal yang sama, mencari "budaya nasional" sendiri.

Ketika negara-negara berkembang ini menemukan budaya nasional mereka sendiri dan mulai mempercayainya, mereka secara bertahap akan menyingkirkan "budaya filosofis" yang telah ditanamkan oleh hegemoni Barat kepada mereka di masa lalu.

Dan ini adalah awal dari berakhirnya hegemoni Barat!
Akhir dari hegemoni Barat tidak terletak pada kemerosotan ekonomi, bukan pada kemerosotan militer, tetapi pada kemerosotan budaya.
Ketika nilai-nilai Anda tidak lagi dapat diekspor ke negara-negara berkembang, itu adalah awal dari kemunduran Anda.

Saya pikir imajinasi politik negara-negara berkembang ini lebih tinggi dari kita. Imajinasi politik sangat penting. Ini memiliki konotasi kohesif yang kuat dan dapat menyebabkan lebih banyak inspirasi politik.

Apakah kita bisa lebih berani dalam politik, imajinasi politik negara-negara berkembang jauh melebihi Eropa saat ini, semua ini sangat mengejutkan saya!!!

Cina telah mengangkat 700 juta orang keluar dari kemiskinan, dan lebih banyak lagi akan diangkat dari kemiskinan di masa depan, tetapi di Prancis, ekonomi pasar meningkatkan ketimpangan pendapatan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kemarahan kelas menengah pada tahun lalu telah membawa perubahan besar dalam tatanan politik Prancis, dan sejak abad ke-19, kehidupan Prancis berada dalam semacam keseimbangan. Kebebasan pribadi, demokrasi, kelas menengah yang kaya, ketiganya adalah tripod yang menyeimbangkan politik Prancis, tetapi krisis lahir ketika kelas menengah tidak lagi menjadi landasan negara kita, ketika kelas menengah berpikir bahwa kepentingannya sedang dikompromikan .

Mereka akan memiliki keraguan mendasar tentang demokrasi dan sistem pasar. Bisakah sistem seperti itu masih memberi saya kehidupan yang lebih baik? Mereka berhak bersikap begitu skeptis dan berhak bergabung dengan gerakan politik radikal.

Di Inggris, kejatuhan sistem politik bahkan lebih terasa.Slogan gemilang Brexit, untuk mengambil kembali kendali, membuktikan itu semua.

Orang-orang percaya bahwa nasib mereka tidak lagi berada ditangan mereka sendiri, sehingga mereka ingin "mengambil kembali kendali".

Dan cara langsung untuk "mengambil kembali kendali" adalah dengan meninggalkan Uni Eropa. Mereka membenci Uni Eropa, mereka membenci politik kuno, dan mereka menginginkan sesuatu yang lebih imajinatif secara politis.

Dalam analisis terakhir, sistem politik masa lalu gagal menguntungkan Inggris, dan bahkan membuat hidup mereka semakin buruk, tetapi para pemimpin politik merka tidak menyadari hal ini.

MEREKA GAGAL!!!!.

Adapun Amerika Serikat, (meski Amerika termasuk kubu Barat), selalu memiliki standar kemanusiaan yang berbeda dari Eropa. Kepekaan orang Amerika terhadap masalah iklim, kesetaraan, keseimbangan sosial, tidak ada dengan cara yang sama seperti Eropa (menyiratkan bahwa kesenjangan antara kaya dan miskin di AS jauh lebih besar daripada di Eropa).

Ada kesenjangan yang jelas antara peradaban Amerika dan peradaban Eropa. Meskipun Amerika Serikat dan Eropa sangat selaras, perbedaan kITA selalu ada. Naiknya Trump ke tampuk kekuasaan hanya memperbesar perbedaan aslinya.

Saya harus menekankan bahwa Eropa berbeda dari Amerika Serikat. Tentu saja, rencana peradaban Eropa tidak dapat diputuskan oleh Bangsa Hungaria yang beragama Katolik atau Kristen Ortodoks Rusia, tetapi tindak lanjut jangka panjang Eropa dengan Amerika Serikat untuk mengusir Rusia dari benua Eropa belum tentu benar.

Amerika Serikat perlu menghadapi Rusia dan Eropa, tetapi apakah Eropa membutuhkannya juga?

Eropa bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengusir Rusia, yang mungkin merupakan kesalahan geopolitik terbesar Eropa di abad ke-21.
Hasil dari pengusiran Rusia adalah bahwa Putin tidak punya pilihan selain merangkul China, dan ini hanya memberi China dan Rusia kesempatan untuk melakukan pemanasan.
Membiarkan salah satu pesaing kita bergabung dengan yang lain untuk menciptakan masalah besar, yang dilakukan oleh orang Amerika.
Bila saja Eropa tidak mengusir Rusia, kebijakan Rusia tidak akan pernah begitu anti-Barat. Sekarang, dalam hal geopolitik, kita tidak mungkin memberikan begitu banyak bantuan kepada kekuatan-kekuatan besar di Timur.

Tapi masalah Eropa adalah militer.

Karena keberadaan NATO, sangat sulit bagi Eropa untuk membentuk tentara Eropa lain, dan selama "tentara Eropa" tidak ada, Eropa akan dikendalikan oleh tatanan politik Amerika Serikat.

Sayangnya, ketika saya membicarakan hal ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, kami semua pesimis. Di Eropa, tidak ada yang memiliki kemampuan untuk membentuk tentara Eropa, dan tidak ada yang memiliki kemampuan untuk membentuk tentara Eropa. Kebijaksanaan yang memerlukan investasi. Tetapi militer Eropa adalah titik kunci untuk menyeimbangkan Amerika Serikat. Tanpa militer Eropa, Eropa tidak akan memiliki kemerdekaan nyata sama sekali.

Ya, Amerika Serikat adalah sekutu, sekutu jangka panjang kami, tetapi pada saat yang sama, dia juga sekutu yang telah menculik kami sejak lama. Prancis adalah kekuatan diplomatik yang kuat, anggota tetap Dewan Keamanan dan jantung Uni Eropa.

Membawa Rusia keluar dari Eropa mungkin merupakan kesalahan strategis yang membawa konsekwensi jangka panjang. Kalau Prancis tidak dapat menarik Rusia kembali ke Eropa, Prancis juga susah melanjutkan keterlibatannya, memicu ketegangan dan mengisolasi Rusia.

Saat ini, baik Rusia maupun kekuatan timur lainnya tidak tertarik untuk membentuk aliansi, tetapi tidak ada yang yakin apakah dunia Barat bahkan semakin menekan.

Akankah kita yakin bahwa China dan Rusia tidak akan membentuk aliansi?
Apakah musuh teman kita juga harusmenjadi musuh kita? Rusia adalah musuh Amerika Serikat, jadi haruskah dia menjadi musuh Eropa?

Kita perlu membangun kepercayaan baru dan arsitektur keamanan Eropa sendiri, karena jika kita tidak meredakan hubungan dengan Rusia, tidak akan ada perdamaian di benua itu.

Orang Amerika mengatakan negara yang banyak berinvestasi dalam senjata dan peralatan, demografi yang menurun, negara yang menua.

Orang Amerika bertanya kepada saya, haruskah kita takut dengan negara ini? Haruskah kita berdamai dengan negara seperti itu?

Saya bertanya kepada Amerika, bagaimana dengan menukar posisi Rusia dan Kanada? Selain gejolak ekonomi dan geopolitik, gejolak besar ketiga yang kita alami sekarang tidak diragukan lagi adalah gejolak revolusi teknologi.

Internet dan BIG DATA, media sosial, kecerdasan buatan, kecerdasan besar yang menyebar dalam globalisasi, kemajuan teknologi informasi berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu masalah globalisasi kecerdasan adalah globalisasi emosi, kekerasan, bahkan kebencian.
Revolusi teknologi telah membawa kita pada perubahan antropologi yang mendalam, dan juga telah menciptakan ruang baru bagi kita, ruang yang menuntut manusia untuk mengkaji ulang dan merumuskan aturan.

Ini adalah ruang aturan teknologi baru yang belum pernah disentuh dunia, dan juga aturan tatanan internasional Internet yang harus disetujui dan diikuti oleh setiap orang.

Tetapi sebelum seperangkat aturan baru ini sepenuhnya ditetapkan, revolusi teknologi baru telah membawa kita tidak hanya ketidakseimbangan ekonomi, tetapi juga kontradiksi kelas antropologis dan kontradiksi ideologis.

Pada akhirnya, itu akan membawa bencana besar dan ketidakstabilan pada demokrasi yang kita banggakan.
Anda sekalian dapat melihat gejolak ekonomi itu, gejolak geopolitik, gejolak teknologi informasi, dan gejolak demokrasi. Semua pergolakan ini terjadi pada saat yang bersamaan, dan apa yang harus kita lakukan?

Apa yang perlu kita lakukan sekarang? Apakah kita akan terus menjadi penonton, menjadi komentator, atau ikut mengambil tanggung jawab?

Tapi satu hal adalah pasti, jika kita semua kehilangan imajinasi politik kita dan kita selama beberapa dekade atau abad membiarkan kebiasaan lama mendikte strategi kita, maka kita akan menjadi boneka yang tak bermaanfaat.

Apabila Seorang presiden sebuah republik, menteri, diplomat, tentara, di ruangan ini terus melakukannya seperti dulu maka pasti, kita akan "kehilangan kendali".

Dan setelah kehilangan kendali", kita akan menghilang. Peradaban memudar, Eropa memudar, dan momen hegemoni Barat memudar bersamanya.

Pada akhirnya, dunia akan berputar di sekitar dua kutub: Amerika dan Cina, dan Eropa harus memilih di antara dua penguasa ini.

Eropa, akan kehilangan kendali sepenuhnya, jadi sejauh ini saya hanya percaya pada satu hal sejauh, dan ini adalah keberanian - strategi politik yang berani menerobos dan mengambil risiko.

Strategi politik semacam ini, yang berbeda dari Eropa lama di masa lalu, dan akan telah menyebabkan kegagalan dibanyak hal, dan ada juga sejumlah besar komentator di negara itu, dan kritikus mengatakan bahwa kita tidak akan berhasil.

Tapi yang fatal bukanlah komentar dan kritiknya, tetapi hilangnya "keberanian hati" dan "pemikiran imajinatif", dan saya pikir hanya dengan mencoba politik yang berani dan imajinatif kita dapat secara mendalam mencerminkan semangat nasional Prancis, ini adalah metode terbaik.

Hanya Prancis yang dapat membangun kembali peradaban Eropa yang mendalam; hanya Prancis yang dapat mempertimbangkan masalah kelangsungan hidup Eropa dari perspektif strategi Eropa dan politik internasional.
Semangat Prancis adalah semangat perlawanan yang ulet dan mengejar dunia yang berbeda. Semangat perlawanan tidak akan pernah menyerah pada keniscayaan dan kemampuan beradaptasi.

Implementasi semacam ini harus dilakukan dengan semangat luar biasa dari rakyat Prancis, dan tren sejarah akan terbentuk, bahwa hanya Prancis yang dapat mengubah tren sejarah dan Eropa lambat laun tidak ditelan "dua kutub".

Selanjutnya, Prancis akan memiliki beberapa arah agenda penting. Yang pertama adalah "Agenda Eurasia".

Prancis akan mempromosikan integrasi yang lebih baik dari Jalur Sutra baru China dengan Strategi Konektivitas Eropa, tetapi integrasi ini harus dilakukan dengan menghormati kedaulatan dan aturan kami.
Sepuluh tahun yang lalu, kami membuat beberapa kesalahan dalam integrasi Eropa dan Asia. Ketika Eropa menghadapi krisis keuangan besar, untuk mendapatkan bantuan, terpaksa melakukan privatisasi untuk mengurangi sebagian kedaulatan Eropa.

Dari Italia di selatan hingga Inggris di utara, tapi kami tidak menyalahkan orang Cina yang pintar, kami hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena bodoh.

Selain itu, dalam menghadapi kebangkitan China, Prancis juga harus menetapkan “strategi Prancis” dengan Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.

Ini merupakan "suplemen" strategi Prancis menyambut Jalur Sutra China.

Jika kita membantu lawan di satu tempat, maka kita harus mengecek dan menyeimbangkannya di tempat lain. Ini adalah cara politik yang biasa.

Prancis harus membangun "pengaruh Prancis" di kawasan Indo-Pasifik untuk mengimbangi kebangkitan kekuatan China di kawasan itu. Bagaimanapun, Prancis memiliki jutaan penduduk dan hampir 10.000 tentara di wilayah tersebut.

Prancis ingin menjadi salah satu kekuatan maritim utama di laut.

Agenda penting kedua Prancis adalah memprioritaskan tegaknya kedaulatan Eropa.

Saya telah berbicara dengan banyak orang bahwa kedaulatan Eropa bukanlah omong kosong, tetapi kita telah membuat kesalahan dengan menyerahkan suara kedaulatan kepada kaum nasionalis.

Nasionalis sama sekali tidak mewakili kedaulatan kita, yang merupakan kata yang baik, dan merupakan inti dari demokrasi kita. Tetapi jika pemerintah kehilangan kendali atas segalanya, tidak akan ada yang tersisa untuk kedaulatan.

Jadi kaum nasionalis memiliki hak untuk didengar suaranya, tetapi mereka sama sekali tidak mewakili kedaulatan Eropa.

Selama beberapa dekade, Eropa telah membangun pasar yang kuat dan ramah, tetapi pada saat yang sama, kami juga yang paling terbuka dan naif.

Dan ketika kita membahas kedaulatan Eropa, kita juga harus memasukkan Inggris secara mendalam. Terlepas dari hasil akhir Brexit, kedaulatan Eropa harus termasuk Inggris.

Arah lain dari kedaulatan Eropa adalah pertahanan nasional. Mengenai pertahanan Eropa, tidak ada kemajuan sejak 1950-an, bahkan dilarang untuk dibicarakan.

Tapi sudah waktunya untuk membangun inisiatif dengan lebih banyak kedaulatan pertahanan nasional, mengandalkan dana Eropa dan tentara Eropa.

Saya pikir ini adalah waktu terbaik dalam beberapa dekade untuk membahas "kedaulatan pertahanan Eropa", yang mengharuskan semua utusan di sini untuk bekerja lebih keras.

Fokus lain dari kedaulatan Eropa adalah pemikiran Eropa tentang perbatasan, yang juga akan meluas ke topik kependudukan dan imigrasi.

Karena Eropa telah mengalami krisis migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2015, kita harus menjauh dari rezim manajemen darurat bagi pengungsi untuk menciptakan mekanisme pendaratan bakat yang berkelanjutan.

Lebih penting lagi, kita harus bekerja dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi untuk menghidupkan kembali pekerjaan penyaringan imigrasi yang kita lakukan di Paris.

Bagian terakhir adalah tentang kedaulatan ekonomi dan keuangan.

Kami sekarang secara aktif berbicara tentang Iran dan terus mempertahankan klaim kami atas agenda Iran.

Tetapi dolar AS memiliki "kekhususannya", bahkan jika kami memutuskan untuk melindungi Iran, perusahaan kami akan bergantung pada dolar AS untuk bergerak maju.

Catatan, saya tidak mengatakan kita harus melawan dolar, tetapi kita perlu membangun "kedaulatan euro" yang sebenarnya.

Tetapi apabila proses ini terlalu lambat, kemajuan kita pasti terhambat!

Dan dalam pembentukan c digital, Eropa juga perlu mempertimbangkan kembali, karena mata uang digital juga akan mempengaruhi kedaulatan ekonomi di masa depan.

Merekonstruksi kedaulatan Eropa, kedaulatan ekonomi, kedaulatan pertahanan negara, dan kedaulatan perbatasan adalah satu-satunya cara untuk benar-benar memperkuat integrasi Eropa tanpa campur tangan negara lain di luar.

Hadirin sekalian, mari kita memiliki diplomasi yang kuat dan koheren, dan pada saat hegemoni Barat sedang ditantang, kita harus menggunakan imajinasi politik kita masing-masing.

Kendalikan nasib orang Eropa sendiri dan kembalikan kendali kepada rakyat kita. Saya mengandalkan Anda untuk memainkan peran penting dalam diplomasi, dan saya berterima kasih atas permintaan ini. Saya akan selalu berada di sisi Anda untuk menjadikan Prancis sebagai pusat memimpin berbagai masalah politik penting.

Jadikan utusan kita untuk memiliki kekuatan perwakilan yang kuat di seluruh dunia untuk membela kepentingan nasional kita, bahkan melampaui kepentingan nasional kita, dan membiarkan nilai-nilai kita menyebar ke seluruh dunia.

Saya berterima kasih pada Anda! Hidup Republik, Hidup Prancis!

- Emmanuel Macron

https://www.facebook.com/100002198053795/posts/4905054369577783/

By Peter F. Gontha

0
0
0
s2sdefault

0
0
0
s2sdefault

FB IMG 1646609819042

SELAMAT PAGI INDONESIA ! M E R D E K A !!

Saya ingin membuka tabir yang menyakitkan. Namun hal ini harus dibaca dengan pikiran jernih dan jangan dimasukan dihati. Tapi dilihat dengan pandangan yang netral, tanpa emosi, dan pikiran waras tanpa menduga adanya udang dibalik batu dipihak saya.

Saya adalah orang yang sangat mengidolakan Amerika Serikat Karena kemajuan dan kehebatan teknologi nya, dan Amerika yang demokratis dan dan prajuritnya yang berani diseluruh dunia, dimana rakyatnya bahkan juga berani menyerbu gedung Parlemen atas dasar DEMOKRASI. (Sama seperti kita di Indonesia).

Sebetulnya saya juga was was menulis banyak mengenai RUSIA-UKRAINA-NATO-AMERIKA SERIKAT. Tetapi saya sangat ingin melihat dunia ini menjadi Stabil.

Namun kekuatan kekuatan dunia memang mengerikan. Kalau dulu kita hanya takut hegemoni AMERIKA sekarang CINA juga menjadi ancaman bagi dunia. Afrika sudah dikuasai Cina melalui OBOR (One Belt One Road) dan seluruh kekayaan alamnya termasuk infrastrukturnya telah dikuasai / dipanjar CINA. Jadi kita sebagai BANGSA juga NEGARA selalu harus berhati hati.

Bagi yang lahir sesudah 1985-an mungkin tidak mengalaminya. Tapi harus mengetahuinya.

Pada pertengahan 1970-an Indonesia menjadi Proxy NEGARA adikuasa AMERIKA SERIKAT dibawah Pres. FORD. Presiden Soeharto menjadi Proxy nya. Indonesia “Diperintahkan” untuk menyerang dan menginvasi TIMOR LESTE karena mereka berafiliasi dengan KOMUNISME, dan ditakutkan mengkontrol cadangan GAS yang luar biasa yang berada di Palung antara TIMOR LESTE dan Australi yang sering dilewati kapal selam Rusia.

Pada waktu Uni Soviet (USSR) pecah, tepatnya 26 December 1991, dan runtuh, kepentingan untuk menduduki TIMOR LESTE tidak lagi diperlukan. Indonesia dipermalukan NEGARA ADI KUASA termasuk AUSTRALI dan PBB dan dikatakan sebagai penjajah. Achirnya kita, PRESIDEN HABIBIE, angkat bicara dan mengembalikan TIMOR LESTE pada rakyatnya. PRES Habibie dicap sebagai penkhianat oleh Rakyat kita sendiri (mereka yang lahir sesudah tahun 1980-an) karena mereka tidak mengenal SEJARAH.

Itulah sebabnyanya saya ingin membuka tabir ini.

Sakit memang, menyakitkan tetapi yang lebih sakit adalah bagi keluarga puluhan ribu pemuda INDONESIA dan TIMOR LESTE yang gugur dalam peperangan di TIMOR LESTE.

Tanyakan kepada Jendral Prabowo, Jendral Luhut Panjaitan, Jendral Sintong, Jendral Safrie Syamsudin, Jendral Setyoso, Jendral Muchdi PR. mereka semua teman saya dan semua alumni Peperangan di TIMOR LESTE dan sangat mengetahui hal ini,

Bagaimana Indonesia dipermalukan dan ditinggal setelah kepentingan mereka sudah tidak perlu dijaga. Ukraina sekarang kembali dijadikan Proxy dengan strategi yg berbeda.

MERDEKA DAN MAJU TERUS NEGARA DAN BANGSA-KU INDONESIA, tapi TETAPLAH SELALU WASPADA.

PETER F. GONTHA

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4902196009863619&id=100002198053795

0
0
0
s2sdefault