Pedagang rujak ulek khas 'Simpang Jodoh' sedang menyiapkan bumbu rujak, Jumat (25/1/2019). - Tribun Medan / M Fadli
TRIBUN-MEDAN.com-TRIBUNWIKI: Rahasia Kelezatan Rujak Simpang Jodoh yang Melegenda di Kota Medan. Kecamatan Medan Tembung yang berada di wilayah administrasi Medan dan Kabupaten Deliserdang memiliki sajian kuliner yang bisa dinikmati para pelancong. Seperti di Pasar VII, Tembung, tepatnya di Simpang Jodoh.
Kawasan ini menyajikan berbagai jenis kuliner, aksesoris, baju, perlengkapan sekolah, bahkan pasar untuk kaum ibu-ibu berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kalau menyebut kata Simpang Jodoh, tidak akan jauh dengan kata rujak ulek. Ya, rujak ulek khas 'Simpang Jodoh' ini namanya cukup terkenal.
Tidak jarang wisatawan lokal maupun manca negara singgah ke tempat ini hanya untuk mencicipi rujak ulek. Namun, kenapa rujak ulek khas 'Simpang Jodoh'ini sangat terkenal ?.
Tribun Medan menyambangi salah satu warung rujak ulek, bernama 'Warung Rujak Ulek Bu Wati'.
Pemilik salah satu warung tersebut menjelaskan bahwa rujak di sini (Simpang Jodoh) tidak seperti pada umumnya.
"Kalau rujak kan masalah buah di mana-mana sama kan. Nah kunci rujak ini selain buahnya yang segar-segar, yakni di bumbunya," ucap wanita berhijab ungu ini, Jumat (25/1/2019).
Lantas Tribun Medan menanyakan kepada pemilik warung tersebut yang akrab disapa Mak Wati ini. Ia pun menuturkan bumbunya yakni diolah menggunakan pisang batu.
"Selain cabai dan bumbu lain pada umumnya. Rujak ulek di sini dicampur pisang batu yang mana diulek bersama bumbu lainnya," sambung wanita berkacamata ini.
Soal harga, rujak ulek khas'Simpang Jodoh' ini terkesan relatif bersahabat.
Harganya perbungkus dengan ukuran standar di sini, yakni Rp 15 ribu. Untu macam-macam buah, penjual biasanya menawarkan apa yang diinginkan oleh pembelinya.
"Kalau buah itu urusan pembelinya, mau buah apa saja yang akan dipotong. Untuk buah yang kami sediakan itu seperti jambu air, jambu biji, kedondong, mangga, Nenas, bengkuang, dan beberapa buah lainnya," kata Wati sembari memotongi buah pembelinya.
Untuk rasa pedas pada bumbu rujaknya, para pedagang selalu menawarkan kepada pembeli mau pedas, sedang atau sangat pedas.
Para penjual rujak ulek di sini, dahulunya hanya menggunakan meja, jika malam hari menggunakan lampu sentir.
"Ia, dulu kami di sini jualan hanya mengandalkan lampu sentir (obor) dan hanya meja ulekan saja. Namun sekarang tidak lagi. Karena ada bantuan dari Pemkab Deliserdang, kami diberikan steling untuk berjualan. Jadi buah-buahan di sini jauh lebih higienis dan tidak terkena debu. Meski sebelum dipotong terlebih dahulu dicuci hingga bersih," pungkasnya.
Tidak hanya jual rujak, di Simpang Jodoh ini juga dikenal menjual aksesoris, baju dan perlengkapan sekolah.
Rumah toko (Ruko) juga terdapat sepanjang jalan Simpang Jodoh ini, yang menjual berbagai macam keperluan.
Di Pasar VII, Tembung ini, juga terdapat penjual Ikan Bakar, Kerang Rebus, Martabak dan beberapa kuliner lainnya.
(cr3/tribun-medan.com)