fbpx

IMG 20220107 WA0008Aylin saudara kembarnya, Alfredo, tidak akan ulang tahun pada tahun yang sama.

Sepasang bayi kembar yang lahir di California, AS, menorehkan peristiwa yang sangat langka: ulang tahun mereka jatuh pada tahun yang berbeda.

Alfredo Antonio Trujillo lahir pada pukul 23:45 waktu setempat pada Malam Tahun Baru, 31 Desember 2021.

Adiknya, Aylin Yolanda Trujillo, menyusul lahir 15 menit kemudian, tepat pada tengah malam atau 1 Januari 2022.

Ibu mereka, Fatima Madrigal, mengatakan itu peristiwa yang "gila", bahwa anak kembarnya akan memiliki ulang tahun yang berbeda.

Dalam suatu pernyataan, dia pun mengaku "terkejut dan bahagia" putrinya yang lahir pada tengah malam itu juga menjadikannya sebagai bayi pertama yang lahir di rumah sakit setempat pada tahun 2022.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kelahiran kembar terjadi 120.000 kali per tahun di AS, sekitar 3% dari semua kelahiran.

Natividad Medical Center - rumah sakit tempat Salinas melahirkan bayinya - memperkirakan kemungkinan bahwa anak kembar lahir pada tahun yang berbeda adalah sekitar satu dari dua juta.

Dalam sebuah pernyataan, seorang dokter rumah sakit itu menggambarkan kelahiran Trujillo sebagai "salah satu persalinan yang paling berkesan dalam karir saya".

"Saya sangat senang bisa membantu anak-anak kecil itu tiba di sini dengan selamat pada tahun 2021 dan 2022," kata Dr Ana Abril Arias.

Bayi yang lahir pertama, Alfredo, berbobot enam pon dan satu ons (2,8 Kg), sementara adik perempuannya Aylin datang dengan berat lima pon dan 14 ons (2,4 Kg). Bayi kembar ini memiliki tiga kakak.

Sunber: https: bbc.com

Screenshot 20210222 150455Mobil Minibus Avanza tabrakan maut dengan bus Intra

SitindaonNews.Com | Peristiwa tabrakan maut antara minibus Avanza BK 1697 QV dengan bus penumpang  Intra BK 7091 TL yang terjadi kemarin hari Minggu, 21/2/21 pukul 20.30 WIB di jalan lintas Sumatera, Tebing Tinggi - Pematang Siantar Km.89-90 Ds. Gunung Kataran Pabatu Kec.Tebing Tinggi Kab.Serdang Bedagei Sumatera Utara. 

Kronologis tabrakan maut antara Mobil Avanza BK.1697.QV kurang hati2 dengan kecepatan tinggi hilang kendali datang dari arah P.Siantar menuju ke Tebing Tinggi tidak memperhatikan mobil bus Intra Bk. 7091.TL yg datang dari arah berlawanan, sehingga terjadi kecelakan tabrakan laga kambing.. 

Adapun mobil Avanza tersebut dengan penumpang dan pengemudi sebanyak 9 orang diantaranya 3 orang laki² dan 6 orang perempuan dilaporkan semuanya meninggal dunia di tempat kejadian perkara. :

Berikut nama² korban:
1. Nama : Fahrul Hanafi (laki2)
Tgl Lahir : Medan, 19.3.1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang
(Pengemudi)

2. Nama : Arzita Haulani (Perempuan)
Tgl Lahir : Medan,
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

3. Nama : Fiqih Anugrah (Laki-laki)
Tpt/Tgl Lahir : Laut Dendang, 4-11-2002
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

4. Nama : Rafika Anggreyani Nasution
Tpt/Tgl Lahir : Laut Dendang, 7-3-2001
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

5. Nama : Nadila Anggreyani Nasution ( Perempuan)
Tpt/Tgl Lahir : Laut Dendang, 22-9-2003
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

6. Nama : Nur Annisa ( Perempuan)
Tpt/Tgl Lahir : Pematang Siantar, 28-3-1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

7. Nama : Isma Al Janah ( Perempuan)
Tpt/Tgl Lahir : 23 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

8. Nama : Juwita Asri Sormin ( Perempuan)
Tpt/Tgl Lahir : 19 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

9. Nama : Ahmad Ridho Zaki Nasution ( Laki-laki)
Tpt/Tgl Lahir : Laut Dendang, 15-04-2004
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dsn.IX Kenangan Ds.Laut Dendang Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

IMG 20220102 WA0001

Polda Banten membongkar pabrik pembuatan sampo dan minyak rambut palsu dengan merek terkenal di sebuah gudang yang berada di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/12/2021).

Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Banten Kompol Condro Sasongko mengatakan, pengungkapan produksi dan perdagangan sampo dan minyak rambut palsu berawal ditemukannya ratusan saset sampo di salah satu warung di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

"Kemudian penyidik melakukan pengembangan dan menemukan tempat produksi beragam sampo dan minyak rambut palsu di dalam gudang yang terletak Pakuhaji, Tangerang," kata Condro kepada wartawan di Mapolda banten, Jumat (31/12/2021).

Sejumlah barang ditemukan dari lokasi
Selain memilih sampo sesuai kondisi rambut dan melembutkan, gunakan produk yang dapat menghidrasi sebagai cara agar rambut tidak mengembang.
Lihat Foto
Saat dilakukan penggerebekan, kata Condro, petugas menemukan beberapa alat produksi.

Alat tersebut yakni mixer, alat press, timbangan, pompa engkol, dan bahan baku pembuatan sampo serta minyak rambut.

Condro menjelaskan, bahan baku yang ditemukan berupa soda api, alkohol 96 persen, lem, bahan pengawet dan pewarna makanan.

Kemudian kemasan sampo, ratusan renteng sampo dan minyak rambut palsu siap edar.

"Saat saat itu pengelola tidak dapat menunjukkan legalitas badan usaha dan izin industrinya," ujar Condro.

Ada 7 pegawai dan otak aksi

Condro mengatakan, sampo dan minyak rambut tersebut mencatut merek terkenal.

Dari lokasi, petugas mengamankan tujuh orang pegawai dan aktor intelektual dari pemalsuan produk kosmetik tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik menetapkan HL (28) warga Medan, Sumatera Utara sebagai tersangka.

Untung Rp 200 juta per bulan

HL sudah menjalankan bisnis ilegalnya itu sejak tiga tahun lalu dengan keuntungan Rp 200 juta per bulan.

“Dengan keuntungan fantastis itu, tidak heran tersangka mampu menggaji karyawannya dengan Rp 15 juta per bulan,” kata Condro.

Akibat perbuatannya, HL dijerat pasal 60 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan/atau Pasal 62  Jo Pasal 8 atau Pasal 9 ayat (1) huruf d UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar," tutur Condro

Sumber: kompas.com

IMG 20210222 130142

SitindaonNews.Com | Polisi menetapkan dua orang berinisial RS (43) dan SP (42) sebagai tersangka perdagangan bayi di Kota Medan yang berhasil diungkap beberapa waktu lalu.

RS dan SP ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil pengembangan dari tersangka A (42) yang terlebih dahulu diamankan.

"RS dan SP berprofesi sebagai bidan. Penetapan tersangka setelah dilakukan gelar," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Sumut AKBP Simon P Sinulingga, di Medan, Jumat.

Saat mengamankan kedua tersangka, petugas menemukan bayi berusia tiga minggu yang selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Total sudah dua bayi yang berhasil diamankan dari para tersangka.

Ia menjelaskan bahwa tersangka SP berperan menjual bayi pada tersangka RS.

Kemudian RS menjualnya kepada tersangka A. "Ada bukti transfer sebesar Rp13 juta dan tersangka juga sudah mengakui. Ini sindikat penjualan bayi. Kami masih terus dalami untuk membongkar kasus ini," tuturnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk mencari keberadaan orang tua bayi.

"Apakah bayinya dijual, diculik atau apa, kita kan belum tahu. Semoga orang tua bayi ditemukan," ujarnya.

Sebelumnya, Subdit IV/Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara mengungkap perdagangan bayi di kawasan Asia Mega Mas, Kota Medan pada Senin (15/2).

Petugas mengamankan tersangka A beserta barang bukti berupa dua handphone, uang Rp3.682.000, KTP dua lembar, SIM dan STNK motor.

Sumber: jpnn.com

IMG 20220101 WA0053Gambar Ilustrasi

Seorang pemuda di Medan ditetapkan sebagai tersangka, meski tak ditahan, usai menikam tiga kali begal yang sudah terjatuh dengan menggunakan pisau yang sudah disiapkan.
Sebelumnya, Polsek Sunggal menetapkan DI (21) sebagai tersangka karena menikam pria diduga begal yang ingin merampas motor dan barang-barangnya. Saat itu, DI mencoba membela diri karena diserang empat orang kawanan begal.

Direktur Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengungkapkan insiden itu terjadi pada Selasa (21/12) sekitar pukul 01.00 WIB di Jalan Sei Beras Sekata, Sunggal.

Saat itu DI mengendarai motor pulang ke rumahnya. Ketika melintas di lokasi, DI didatangi oleh empat orang pria diduga begal.

Keempat orang yang berboncengan mengendarai motor itu juga membawa bambu runcing. Mereka merampas ponsel DI. Saat itu, DI seorang diri melawan keempat orang tadi. Tak hanya itu, para begal juga mencoba merampas motor DI.

"Telah terjadi, kasus pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap saudara DI. Kemudian itu tepat pukul 01.00. Jadi terduga pelaku begal ada 4 orang. Mereka mengambil handphone DI," kata Tatan di Mapolda Sumut, Jumat (31/12) malam.

DI pun melawan dengan menggunakan sebilah pisau yang dibawanya. Pisau itu memang sengaja dibawa oleh DI untuk melindungi diri ketika pulang malam hari. Sebab kawasan itu rawan aksi kejahatan. Apalagi DI sebelumnya pernah diikuti oleh sekelompok pemuda ketika melintasi jalan tersebut.

"Pada saat terjadi pembegalan tersebut saudara DI yang sekarang statusnya sudah jadi tersangka melakukan perlawanan. Tersangka DI sudah menyiapkan sebilah pisau," urai dia.

"Kenapa tersangka DI membawa pisau? karena untuk mempersiapkan diri dan membela diri ketika melintasi daerah yang dianggap rawan. Tersangka beberapa kali melewati daerah itu," jelas Tatan.

Mendapat perlawanan, keempat terduga begal tadi mencoba kabur. Saat itu, Reza salah satu terduga begal juga melompat ke atas motornya. Namun Reza ditarik oleh DI. DI langsung menusuk pinggang sebelah kanan Reza.

"Saat melarikan diri, salah satu begal ditarik tersangka DI. Dan tusukan pertama mengenai pinggang sebelah kanan korban (si begal). Korban terjatuh, kemudian sempat berdiri, kemudian ditikam tiga kali ke arah dada," pungkasnya.

Reza sekarat. Dia tewas akibat mendapat tikaman. Sedangkan tiga terduga begal lainnya yang merupakan teman dari Reza melarikan diri. Kemudian, DI menyerahkan diri ke Polsek Sunggal.

Dia diantar langsung oleh orangtua dan kuasa hukumnya. Akan tetapi, DI yang menjadi korban begal itu malah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi belum berhasil menangkap tiga begal lainnya.

"Tersangka DI dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP (penganiayaan yang menyebabkan seseorang tewas)," tuturnya.

Penyidik menyimpulkan DI kooperatif. Selain itu, keluarganya juga menjamin bahwa DI tak akan kabur. Karena itulah, tambah Tatan, DI tak ditahan.

"Tersangka (DI) menyerahkan diri dan diantar langsung orang tuanya. Penyidik menyimpulkan bahwa tersangka koperatif. Dan kita ketahui bersama tersangka (DI) juga korban. Apa bukti dia korban? Karena handphone yang dimiliki DI sudah dirampas pelaku curas," jelasnya.

Selanjutnya DI juga membuat laporan ke Polrestabes Medan karena menjadi korban aksi begal. Polisi telah menetapkan tiga begal tersebut menjadi tersangka.

"Benar, DI buat laporan. Untuk ketiga tersangka (identitasnya sudah kita ketahui) saat ini sedang dalam pengejaran. Jadi dari keterangan saksi dan keterangan tersangka DI dan bukti pisau sudah diamankan," tutupnya.

Sumber: cnnindonesia.com

6030c45212fa4Kapal motor penyeberangan (KMP) Bili yang beropeasi di Dermaga Perigi Piai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) terbalik atau tenggelam, Sabtu (20/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, saat ini tim masih dalam perjalanan ke lokasi.(KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA)

SitindaonNews.Com | Tim penyelamat diterjunkan untuk mencari kemungkinan adanya korban dalam musibah terbaliknya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Bili di Dermaga Perigi Piai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat ( Kalbar), Sabtu (20/2/2021) pukul 14.00 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi menuturkan, tim belum mengetahui penyebab terbaliknya kapal tersebut. Timnya sedang fokus pada upaya pencarian.

"Kami belum mengetahui pasti penyebabnya. Saat ini, tim gabungan fokus untuk mencari apakah masih terdapat korban yang terjebak di kapal tersebut dan belum sempat menyelamatkan diri," terang Yopi, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu sore.

Yopi menerangkan, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi cukup cepat.

"Kejadiannya cukup cepat, tim penyelamat kami dari Pos Sintete sudah menuju lokasi kapal feri terbalik tersebut," ujar Yopi.

Pihaknya belum mengetahui apakah ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Yopi memastikan, pembaharuan informasi selanjutnya akan disampaikan sesegera mungkin.

"Saat ini kami fokus kepada korban. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan nanti," ujar Yopi.

Yopi menuturkan, tim penyelamat Pos Sintete bergerak menuju Dermaga Perigi Piai dengan menggunakan rigid inflatable boat, dilengkapi dengan peralatan medis, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi, peralatan selam dan alat pelindung diri Covid-19.

“Unsur yang terlibat Pos Sintete, KSOP Sintete, Polsek Tebas, Tagana Tebas dan masyarakat,” tutup Yopi.

Sumber: kompas.com

FB IMG 1626098113642Bapak Ibnul Mubarak menunjukkan lokasi tanggul yang dijebol orang lain diduga dilakukan tetangga pemilik kebun  serta lokasi kebunnya yang tergenang air

Kontributor: A. Harahap,  B. Ritonga
Editor: Z. A. Sitindaon

Labuhan Deli- Sitindaon News |  Bapak Ibnul Mubarak warga Dusun 2, Desa Telaga Tujuh, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang,Sumatera Utara, dengan wajah sedih pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2021 kemaren mengadu kepada kontributor Sitindaon News karena sudah lelah tidak tau mau mengadu kemana lagi, pasalnya tanggul yang dibangunnya untuk penahan Air ROB agar tidak menggenangi kebunnya dan kebun warga lain di sekitarnya di Dusun 2 Paluh Bandung dijebol oleh orang² suruhan warga lain yang diduga adalah pemilik kebun sawit berbatasan dengan kebunnya tanpa musyawarah sebelumnya dengan pak Ibnul yang membangun tanggul tersebut.

FB IMG 1626076938657Lokasi tanggul ROB milik Ibnul Mubarak yang dijebol atau dirusak orang lain

Peristiwa tersebut terjadi sekitar dua bulan lalu, saat bapak Ibnul Mubarak meninjau kebunnya sudah tenggelam penuh dengan air ROB atau air pasang dari laut, setelah diperiksa penyebabnya adalah tanggul yg dibangunnya ternyata telah dijebol orang lain sehingga air ROB saat pasang laut naik menggenangi seluruh kebunnya..

FB IMG 1626076967823Pohon Sawit bapak Ibnul yang terendam air ROB

Akibatnya tanaman dikebun tersebut rusak bahkan ada bebeberapa yang sudah mati,

Ketika pemilik kebun yang diduga telah merusak tanggul tersebut dihubungi oleh kontributor Sitindaon News melalui sambungan telepon selular untuk menanyakan hal tsb menjawab tidak mau berurusan dengan orang lain selain Kepling atau aparatur Desa setempat karena masalah ini katanya sudah dibicarakan dengan kepling.

IMG 20210711 WA0005Kantor Desa Telaga Tujuh Labuhan Deli Deli Serdang

Bapak Ibnul Mubarak telah melapor ke aparat desa melalui Kepala Dusun 2 Telaga Tujuh meminta agar aparat desa memanggil pemilik kebun yang diduga telah merusak atau menjebol tanggul tersebut untuk memperbaiki kembali tanggul tersebut seperti semula, namun hingga berita ini diterbitkan aparat desa belum melakukan tindakan apapun atau mempertemukan kedua pihak untuk mediasi.

Sebagai akibat dari meluapnya air ROB melalui tanggul yang dijebol tersebut selain menggenangi kebun dan merusak tanaman warga juga telah merusak jalan desa yang dibangun dengan ADD tahun 2019 yl..

IMG 20210712 WA0010Jalan desa yang dibangun dari dana ADD 2019 juga sudah rusak parah sebagai akibat dari meluapnya air ROB dari tanggul yang jebol

Untuk itu Bapak Ibnul Mubarak meminta agar tanggul tersebut segera diperbaiki kembali oleh orang yang telah merusaknya, jika tidak ditemukan penyelesaian yang baik maka kasus tersebut akan ditempuh melalui jalur hukum.

 

5ea93f5ee2e87Ilustrasi Uang

SitindaonNews.Com | Ratusan warga di tiga desa Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapat "durian runtuh" setelah menjual tanah mereka ke PT Pertamina.

Lahan yang dijual itu masuk dalam proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan asal Rusia.

Warga yang mendapat "durian runtuh" itu berasal dari tiga desa, Desa Sumurgeneng, Desa Wadung, dan Desa Kaliuntu.

Setelah menerima uang ganti untung pembebasan lahan, masing-masing warga punya cara sendiri menikmati uang tersebut.

Sebagian besar memborong mobil, membeli tanah, dan membangun rumah. Beberapa di antara mereka juga merenovasi rumah dan menyimpan uang di bank.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir merupakan salah satu di antara ratusan orang yang menjual lahan kepada PT Pertamina.

Lahan Sodir yang terkena pembebasan seluas 10 meter persegi x 200 meter persegi. Lalu pekarangan rumahnya seluas 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Dari luas tanah itu, Sodir mendapat uang sebanyak Rp 4 miliar.

Tetapi, bukannya merasa untung, Sodir justru merasa tekor.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik," kata Sodir saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir telah mencoba membeli tanah di desa tetangga, tetapi harganya lebih mahal ketimbang biaya pembebasan yang didapat dari PT Pertamina.

"Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir.

Tak pernah menolak
Sodir merupakan salah satu warga yang sejak awal menerima lahan dan rumahnya dibebaskan untuk pembangunan kilang Pertamina.

Ia pun harus pindah ke tempat lain. Karena tak ada penolakan, proses pembayaran pembebasan lahan sudah lebih awal dan tidak ada kendala.

Sodir mengaku, dirinya hanya mengikuti arahan dari pemerintah desa bahwa lahan dan rumahnya masuk dalam wilayah proyek pembangunan kilang.

"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.

Baca juga: Warga Tuban Borong 176 Mobil Bersamaan, Sutrisno: Biar Viral, Biar Ketemu Sama Pak Presiden

Proyek pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.

Proyek kilang minyak di Tuban ditargetkan beroperasi pada 2024 memiliki luas mencapai 821 hektar lahan darat yang terdiri dari 384 hektar lahan warga, sisanya adalah lahan KLHK seluas 328 hektare dan lahan Perhutani 109 hektare.

Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, dan di KLHK satu bidang.

Sumber: -kompas-com

IMG 20210507 020312

SitindaonNews.Com | Rusia pada Kamis melaporkan 7.639 kasus tambahan COVID-19, termasuk 2.114 kasus di Moskow, sehingga total infeksi corona negara itu menjadi 4.855.128 kasus.

Pusat krisis virus corona Rusia menyebutkan 351 pasien COVID-19 telah dikonfirmasi meninggal dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kematian akibat infeksi corona resmi menjadi 112.246 jiwa.

Badan statistik federal Rusia telah melakukan penghitungan terpisah dan melaporkan sekitar 250.000 kematian terkait dengan COVID-19 dari April tahun lalu hingga Maret tahun ini.

Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data dari badan statistik negara, Rusia mencatat lebih dari 400.000 kematian dari April 2020 hingga Maret 2021 selama pandemi COVID-19.

Sumber: antaranews

1611195387767Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Aziz yang memasuki masa pensiun. TEMPO/M Taufan Rengganis

SitindaonNews.Com | Calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta tak ada lagi anggota Kepolisian yang berusaha memberikan hadiah kepada pimpinan demi meraih jabatan. Sigit mengatakan jajaran Polri cukup bekerja dengan baik dan mengabdi kepada rakyat.

"Saya sering sampaikan, tidak ada lagi anggota pusing-pusing mikirin apa yang harus saya kasih ke pimpinan. Saya minta di masa saya janganlah berpikir seperti itu," kata Sigit saat fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu, 20 Januari 2021.

Sigit menyatakan penilaian dan penempatan akan dilakukan secara proporsional dan berbasis kompetensi. Maka dari itu, dia mewanti-wanti agar anggota Kepolisian tak lagi memikirkan bagaimana mendapatkan jabatan melalui pimpinan.

"Karena sudah ada parameternya, penilaian assesment standarnya. Nanti akan diatur di situ. Anggota cukup bekerja dengan baik," kata Sigit.

Sigit juga menanggapi pertanyaan terkait strateginya menjaga soliditas Kepolisian. Soliditas ini banyak dipertanyakan lantaran ia melewati dua angkatan seniornya untuk menjadi pimpinan Korps Bhayangkara.

Menurut Listyo Sigit, dia akan menjaga proporsionalitas jabatan jajaran Kepolisian. Dia mengatakan proporsionalitas angkatan ini akan dipertimbangkan dengan tetap mendasarkan pada penilaian kompetensi. "Hal ini akan kami atur secara proporsional, senior juga tetap memiliki ruang, junior yang berprestasi juga kami berikan kesempatan. Kami uji dan lihat dari kompetensi, namun proporsional akan kami lakukan," ujar dia.

Sumber: tempo.co

1614512305896

"Algojo Koruptor" itu telah pergi.

SitindaonNews.Com | Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Artidjo Alkostar tutup usia pada Minggu (28/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Artidjo dikenal sebagai sosok yang bersih dan ditakuti oleh koruptor saat dirinya masih bertugas sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA).

Artidjo mengawali karirnya sebagai advokat. Setelah menjadi advokat selama 28 tahun, Artidjo menjabat sebagai hakim agung terhitung sejak tahun 2000.

Artidjo Alkostar dikenal sebagai Hakim Agung yang dijuluki algojo oleh para koruptor.

"Dia tak ragu menjatuhkan hukuman berat kepada para koruptor tanpa peduli pada peta kekuatan politik,"

Adapun sejak berkarier pada tahun 2000 di MA, belasan koruptor diketahui mendapatkan hukuman tambahan dari Artidjo saat berharap mendapatkan keringanan di tingkat kasasi.

Mereka antara lain mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh, mantan kerua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Artidjo resmi pensiun dari MA sejak 22 Mei 2018 setelah berkarier selama 28 tahun. Setahun setelah pensiun dari MA, pada 2019, Artidjo menjadi anggota Dewan Pengawas KPK.

#TurutBerdukacita

IMG 20210111 195647Ilustrasi alat hisap sabu atau bong

SitindaonNews.Com | Warga menggerebek tiga oknum polisi sedang pesta narkoba jenis sabu di sebuah rumah kosong di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 5 Januari 2021 dan video penggerebekan viral di media sosial.

Peristiwa itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi kepada wartawan di Medan, Senin 11 Januari 2021. Tiga oknum itu, ia mengatakan, tengah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Sumut.
"Ada (benar) sekelompok masyarakat melakukan penggerebekan terhadap anggota Polri," tutur Hadi.

Namun, Hadi enggan membeberkan identitas tiga oknum polisi yang tertangkap warga sedang asyik pesta narkoba itu. Ia menjelaskan bahwa ketiganya dengan perincian satu orang bertugas di Polsek Panai Tengah dan dua orang lainnya anggota Pol Air Polres Labuhan Batu.

Mereka disebutkan ada yang berpangkat bripka dan juga brigadir. "Ketiga orang ini sudah meresahkan masyarakat sekitar. Kemudian masyarakat melakukan penangkapan dan melaporkan ke polres setempat," sebut Hadi.

Hadi mengungkapkan, seluruh oknum polisi diamankan itu, akan diproses secara hukum dan kode etik di Polri. Meski pihak kepolisian kembali enggan menyebutkan untuk barang bukti yang diamankan.

"Pidananya kita proses, karena ini kasus atensi kali. Bapak kapolda menekankan bahwa tidak ada tempat terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika, siapa pun orangnya," kata Hadi.

Hadi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang peduli dengan pemberantasan narkoba. Apalagi, melibatkan penegak hukum seperti oknum Polri tersebut. Sudah dipastikan diharamkan menggunakan narkoba.

"Kami menyampaikan terima kasih karena telah membantu petugas kepolisian melakukan hal seperti ini. Kami (juga) terus mengimbau kepada masyarakat jika menemukan oknum siapa pun itu, untuk segera melaporkan ke kami untuk ditindak lanjut," ungkap Hadi.

Sumber: .viva.co.