fbpx

38622497 9d25 4c88 a18b 579a2a095208 169

SitindaonNews.Com | Maskapai penerbangan internasional Emirates Airlines meminta stafnya untuk mengambil cuti tanpa dibayar atau tanpa digaji selama satu bulan ke depan.
 
Langkah itu diumumkan di tengah merebaknya wabah corona virus asal Wuhan, China yang telah membuat banyak maskapai harus menghentikan sementara penerbangannya ke daerah yang terdampak sejak beberapa waktu lalu.
 
Akibat wabah yang telah menginfeksi lebih dari 90 ribu orang di seluruh dunia itu, Emirates telah membatalkan penerbangan ke Iran, Bahrain, dan sebagian besar China. 

Selain itu, banyak negara-negara di seluruh dunia juga telah menerapkan pembatasan ketat terhadap masuknya warga asing demi mengurangi penyebaran COVID-19.

Dampak semua hal ini sendiri telah membuat Emirates kelebihan tenaga kerja, kata Chief Operating Officer Adel al-Redha dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/3/2020).
 
"Mempertimbangkan ketersediaan sumber daya tambahan dan fakta bahwa banyak karyawan ingin memanfaatkan cuti mereka, kami telah memberikan pilihan kepada karyawan kami untuk memanfaatkan cuti atau mengajukan permohonan cuti tak berbayar sukarela hingga satu bulan pada suatu waktu," katanya, mengutip Reuters.
 
Menurut Reuters, maskapai itu memiliki lebih dari 100.000 karyawan, termasuk lebih dari 21.000 awak kabin dan 4.000 pilot, pada akhir Maret 2019

Sumber" cnbcindonesia.com

1583114782519Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman Institute for Global Change Tony Blair (kedua kiri) dan CEO SoftBank Masayoshi Son (ketiga kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

SitindaonNews.Com | Direktur Riset Center of Reform on Economy alias Core, Piter Abdullah, menyarankan pemerintah mengambil kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kencangnya imbas mewabahnya Virus Corong terhadap perekonomian dunia.

Belakangan, penyebaran penyakit itu telah berdampak kepada rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan dan melemahnya nilai tukar rupiah.

"Fokus pemerintah seharusnya menjaga permintaan domestik dengan cara menjaga daya beli masyarakat, caranya misalnya menunda semua kenaikan tarif dan memberi insentif pajak," ujar Piter kepada Tempo, Ahad, 1 Maret 2020.

Sebelumnya, Piter memang kerap mempertanyakan rencana pemerintah mengenakan cukai kepada kantong plastik, minuman berpemanis dalam kemasan, emisi. Sebab, rencana tersebut dikhawatirkan bakal menggerus daya beli masyarakat. Belum lagi dengan ada rencana pemerintah meninjau ulang subsidi listrik dan elpiji 3 kilogram.

Piter justru kurang sepakat dengan arahan Presiden Joko Widodo yaitu menggenjot promosi untuk menarik wisatawan mancanegara. Sebab, masuknya turis asing justru terlalu berisiko di tengah meningkatnya potensi terjadinya pandemi akibat Virus Corona. "Banyak negara, termasuk Arab Saudi justru membatasi arus masuk penduduk mancanegara."

Penyebaran Virus Corona, kata Piter, memang membuat perekonomian global tersudut di posisi sulit. Ia mengatakan belum adanya kepastian penyelesaian wabah itu diyakini membuat pasar keuangan terus bergejolak, IHSG menurun, dan rupiah melemah. Di saat seperti ini pun tak banyak pilihan yang bisa diambil pemerintah guna melawan sentimen tersebut.

"Yang saat ini bisa dilakukan hanyalah mengambil kebijakan yang dianggap bisa menahan perlambatan ekonomi domestik," ujar Piter. "Seluruh instrumen kebijakan mulai dari fiskal, moneter, hingga sektoral harus dioptimalkan."

Pada pekan ini, IHSG terpukul parah ke level yang cukup rendah. Pada perdagangan kemarin Jumat, 28 Februari 2020, IHSG ditutup melemah 1,50 persen atau 82,99 poin ke level 5.452,70. Angka itu merupakan level terendah sejak Mei 2017. Adapun nilai tukar rupiah melemah hingga menembus Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah engeluarkan empat arahan kepada para menteri dalam rangka menangani dampak virus corona Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Pertama, Jokowi meminta para menteri menggunakan instrumen moneter dan fiskal dalam rangka memperkuat daya tahan serta daya saing ekonomi Indonesia.

"Dari sisi moneter saya menyambut positif keputusan BI (Bank Indonesia) dalam menurunkan suku bunga BI rate-nya. Dan juga melakukan relaksasi moneter dalam rangka mendukung ekonomi nasional," katanya.

Kedua, Jokowi meminta ada kebijakan fiskal untuk mendorong ekonomi, khususnya investasi di sektor pariwisata. Menurut dia, sejumlah daerah wisata seperti Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau mulai terkena dampak dengan menurunnya wisatawan asal Cina imbas penyebaran virus corona.

Ketiga, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga untuk mempercepat belanjanya. Ia memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan para kepala daerah agar segera merealisasikan belanja APBD-nya. Terakhir, Jokowi meminta upaya penurunan defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan dikerjakan sungguh-sungguh, efektif, dan terus dikontrol pelaksanaannya di lapangan.

Sumber: tempo.co

1582529919536

SitindaonNews.Com | Data yang dilansir Bloomberg menunjukkan, hari ini Senin, 24 Februari 2020, rupiah dan won Korea Selatan memimpin pelemahan mata uang emerging market di Asia. Pelemahan dua mata uang ini terhadap dolar menyusul semakin meluasnya infeksi virus corona (Covid-19) di luar Cina, termasuk Korea Selatan, meningkat selama akhir pekan.

Hal tersebut menambah kekhawatiran dampak wabah virus mematikan itu terhadap ekonomi global. Indeks saham di kawasan ini pun melemah untuk hari ketiga, sementara mayoritas obligasi naik.

“Aksi penghindaran aset berisiko yang lebih luas mengingat penyebaran kasus Covid-19 di luar Cina memicu sebagian arus keluar (outflow) sehingga yang membebani rupiah dan mata uang lainnya di Asia,” ujar Chang Wei Liang, seorang pakar strategi makro di DBS Bank, Senin.

Korea Selatan diketahui telah meningkatkan level siaga penyakit menular negara ke level tertinggi setelah peningkatan kasus hingga 20 kali lipat. Jumlah kasus di Korea Selatan saat ini mencapai 602 orang, meningkat 166 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Jumlah korban terinfeksi juga meningkat di Italia menjadi 157 kasus, dengan total korban meninggal mencapai 3 jiwa. “Selama akhir pekan, situasinya memburuk dan ini membuat investor menghindari aset berisiko, sekaligus membebani pasar emerging market global,” ujar San Attarangsan, seorang analis di Kasikornbank, Bangkok.

Bank Indonesia sendiri mematok kurs tengah hari ini, Senin, di level Rp13.863 per dolar AS, melemah 86 poin atau 0,62 persen dari posisi Rp13.777 pada Jumat pekan lalu. Kurs jual ditetapkan di Rp13.932 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.793 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp139.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.888 per dolar AS dengan pelemahan tajam 128 poin atau 0,93 persen pada pukul 10.12 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.760 per dolar AS dengan depresiasi 10 poin atau 0,07 persen, pelemahan hari keempat berturut-turut sejak perdagangan 18 Februari. Rupiah melanjutkan pelemahannya pada Senin ini dengan dibuka terdepresiasi tipis 0,13 persen atau 18 poin di level Rp 13.778 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.778-Rp13.888 per dolar AS.

Pelemahan tertinggi dialami rupiah, yang membawanya memimpin pelemahan mata uang di Asia. Di posisi kedua ada won Korea Selatan, lalu ringgit Malaysia. Sebaliknya, yen Jepang yang bersifat sebagai aset safe haven dan kerap diburu investor di tengah masa ketidakpastian global, mampu menguat tipis 0,04 persen pada pukul 11.07 WIB.

Sumber: tempo.co

1582542588913

SitindaonNews.Com | Amerika Serikat (AS) membuat gerakan mengagetkan dengan mencabut Indonesia dari dalam daftar negara berkembang.

Hal ini dilakukan AS melalui United States Trade Representative (USTR) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang memandang Indonesia sekarang sebagai negara maju.

Sekedar info, USTR adalah badan pemerintah AS yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan perdagangan kepada Presiden.

Sehingga segala informasi yang disediakan USTR menjadi acuan presiden AS untuk menjalin kerjasama sampai tingkatan mana dengan negara lain.

Dicabutnya Indonesia dalam daftar negara berkembang maka AS saat ini memandang Indonesia bersama Brazil, India dan Afrika Selatan sebagai rekanan penting dalam kerjasama bidang ekonomi yang akan mendapat perlakuan istimewa.

Lantas kenapa AS sampai melakukan hal demikian?

Mengutip Kompas.com, Senin (24/2/2020) yang menerbitkan artikelnya pada 26 Februari 2019 silam, Oxford Economics menyatakan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling menarik di dunia.

Oford Economics bahkan berani menahbiskan Indonesia lokomotif perekonomian global pada tahun-tahun mendatang.

Didukung sumber daya alam dan manusia yang lebih dari cukup serta semakin tidak tergantung kepada pendanaan asing, Indonesia di masa depan menjadi kunci suksesnya ekonomi dunia dengan pertumbuhan 5,1 persen.

Prediksi lebih berani juga dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Indonesia menjadi negara maju karena berani menerobos batasan diri.

IMF menyatakan Indonesia akan menempati posisi ke-6 sebagai negara dengan ekonomi terbesar berdasarkan produk domestik bruto berdasarkan paritas daya beli/PPP pada tahun 2023.

Pada 2023, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,4 persen.

Sedangkan PDB per kapita Indonesia akan mencapai 5.120 per dollar AS, atau Rp 71,6 juta.

Pangsa pasar Indonesia sendiri pada 2023 mencapai 2,8 persen dimana Brasil diposisi ke-8 dengan pangsa pasar 2,34 persen dan Inggris di posisi ke-9 dengan 2,03 persen.

Dengan SDA dan SDM yang melimpah, langkah Indonesia untuk menjadi negera maju sangat terbuka.

Prancis yang awalnya duduk di peringkat ke-6 posisinya bakal didepak Indonesia dimana negeri Napoleon melorot menempati posisi ke-10 dengan pangsa pasar hanya 2 persen.

Nah, AS sudah mengakui jika negeri ini sekarang sebagai bangsa maju walau harus diakui juga jika masalah laten korupsi masih merajalela yang bisa menghambat republik jadi 'Monster' baru perekonomian dunia. (Seto Aji/Sosok.ID)

*Ijonk Aries*

Sumber: intisari.grid.id/ucnews

5e9a23d2 4990 43e5 b4a9 b61241a8c3cd 169

SitindaonNews.Com | Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyetujui pergantian anggota direksi perusahaan.

Rapat yang digelar di Kantor Pusat Bank Bukopin, Kamis (20/2/2020) dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Mustafa Abubakar dan hanya membahas satu Agenda yaitu Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus perusahaan. 

Dalam Agenda tersebut perusahaan meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk menerima pengunduran diri Muhammad Rachmat Kaimuddin selaku Direktur Perseroan terhitung efektif sejak tanggal 6 Januari 2020.

RUPSLB juga mengesahkan penunjukan Geger Nuryaman Maulana sebagai Direktur Perusahaan. Calon Direktur Perusahaan tersebut diusulkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki khususnya di dunia perbankan dan finansial.

Geger Nuryaman Maulana yang disahkan menjadi salah satu Direktur Perusahaan sebelumnya menjabat sebagai Managing Director/CFO di PT BNI Sekuritas, President Director/CEO di PT BNI Life Insurance dan berbagai jabatan di PT Bank Negara Indonesia Tbk sejak tahun 1987.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan keputusan rapat pada hari ini berlaku efektif setelah lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

"Perubahan pengurus ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Perseroan dan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi Bank Bukopin ke depan," ujarnya.

Dengan keputusan tersebut, komposisi manajemen Bank Bukopin menjadi sebagai berikut: 

Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen: Mustafa Abubakar 
Komisaris : Muhammad Subhan Aksa 
Komisaris : Susiwijono Komisaris : Deddy SA Kodir 
Komisaris : Chang Su Choi
Komisaris Independen : Karya Budiana 
Komisaris Independen : Ahmad Fuad
Komisaris Independen : Moch. Hadi Santoso

Direktur Utama : Eko Rachmansyah Gindo 

Direktur : Adhi Brahmantya Direktur : Heri Purwanto 

Direktur : Rivan A. Purwantono Direktur : Hari Wurianto 

Direktur : Lalu Azhari 

Direktur : Geger Nuryaman Maulana 

Direktur : Jong-Hwan Han (dob/dob)

Sumber: cnbcindonesia.com