fbpx

IMG 20200428 152540

Mobil Ambulance 

Sang Supir Ambulance

Namanya Firdaus marga Tambunan, anaknya 2 orang, dia masih muda. Tinggal persis di depan rumah kami. Pekerjaannya supir ambulance.

Selama ini mobilnya sering digunakan jika ada orangtua yang meninggal dunia di Medan dan dikubur di kampung atau bona pasogitnya. Jika seperti iu, biasanya pesta adat yang meninggal tersebut dilaksanakan di Medan. Jadi hanya prosesi penguburannya saja di kampung.

Dia tidak pernah takut membawa mayat, walaupun dia sendiri dan mayat itu saja dalam mobil. Dimana para sanak keluarga serta anak yang meninggal naik mobil khusus mengiringi dari belakang.

Minggu yang lalu ada seorang orangtua meninggal dunia di Medan. Selama ini orangtua ini tinggal di kampungnya, tetapi karena sakit lever yang dideritanya, opnamelah orangtuanya tersebut di Medan.

Dua bulan orangtua tersebut opname di rumah sakit. Pada saat awal opname ceritera Corona belum menjadi perhatian, kecuali di daratan Tiongkok sana.

Tetapi, Minggu yang lalu sang orangtua menghembuskan nafas terakhirnya. Ya.....karena penyakit lever akut dan usianya yang sudah tua. Dan semua anaknya sepakat orangtua tersebut akan dikuburkan di kampungnya. Dan kebetulan Firdaus inilah supir ambulance membawa mayat tersebut.

Dalam perjalanan, setiap batas Kabupaten ambulance ini pun harus diperiksa dan dicek surat jalannya dari Rumah Sakit. Dalam surat jalan diberitahu detail riwayat kematian serta mau dibawa kemana. Juga, setiap pos batas wilayah, ambulance bahagian luar dan dalam harus disemprotkan disinfektan. Juga Firdaus sang supir.

Ada beberapa pemeriksaan yang mereka lewati. Aman tidak ada masalah.

Persoalan justru setelah sang orangtua yang telah tenang di sisi Tuhannya itu tiba di kampungnya. Beberapa famili sudah menangisi mayat orangtua tersebut, bahkan si Supir pun sudah berharap mayat akan segera diturunkan dari ambulance, karena sudah lebih setelah jam di depan rumah orangtua itu.

Tapi entah siapa yang memulai, banyak masyarakat kampung menolak mayat tersebut.
Musyawarah pun dilakukan keluarga dengan masyarakat kampung yang menolak mayat teman sekampungnya itu. Pun dengan pihak keamanan dan dari pemerintahan.

Walaupun sudah lebih 1 jam musyawarah, keputusan mereka mayat harus dibawa kembali ke Medan atau kemana sajalah. Mayat itu tidak bisa dikubur di kampung itu.

Akhirnya dengan terpaksa mayat kembali ke Medan. Tapi mau dibawa kemana? Mau dikubur dimana?

Firdaus, menawarkan jasa, bahwa ada dia ketahui tempat orangtua ini bisa dikuburkan walaupun bukan di pekuburan resmi. Di daerah tanah garapan bekas PTP-2. Tapi......harus bayar sekian.

Sang orangtua pun dibawa kembali ke Medan dan tiba sudah malam hari di lahan yang bisa menerima mayat tadi.

Dengan uraian air mata yang tak hentinya dari semua anaknya, malam itu juga orangtuanya dikuburkan tanpa adat dan sakramen apapun sebagai seorang Kristen.

"Kasihan juga mereka" kata Firdaus mengenangnya.

"Apa kau tak kasihan pada dirimu Daus?. Bagaimana kalau mayat yang kau bawa karena Corona?" kataku menyelidik pikirannya.

"Cari makanku dari pekerjaan itulah, mau apalagi. Daripada mati kelaparan masih lebih baik mati karena Covid-19. Jelas kuburannya, jelas siapa menguburkan, dan semua biaya ditanggung negara" dengan enteng dia menjawab pertanyaanku.

Amang tahe, hansitna i ngolu saonari on. Sipata tung so adong be hasoan.

#palambokpusupusu

Copas: https://www.facebook.com/100024361903570/posts/660306638124727/

Sekedar mengingatkan utk kita semua.

Sehubungan dengan berkembangnya situasi saat ini, kedepan keamanan mungkin akan semakin kurang kondusif mengingat banyak org pengangguran krn di PHK dan dilepaskannya narapidana.

Maka itu kita harus saling menjaga dan mawas diri karena ekonomi semakin sulit sehingga banyak orang nekad.

Untuk itu diharapkan mulai saat ini kalau keluar kemanapun, agar :

1. Jangan memakai perhiasan asli atau imitasi.
2. Jangan memakai Jam tangan bermerek.
3. Jangan memakai tas tangan yang mencolok, khusus cewek dan usahakan sedapat mungkin jangan pakai tas tangan.
4. Jangan membawa HP di tangan dan terlihat, apalagi saat berkendaraan.
5. Pergunakan tempat yg aman untuk membuka hp, jangan sembarangan tempat.
6. Utk ibu2/anak perempuan dan orang tua, ketika keluar dari rumah usahakan tdk sendirian krn sangat rentan thd penjambretan.
7. Jangan bepergian pada jam/waktu saat sepi dari aktifitas.

*"INGAT.... KEJAHATAN TERJADI BUKAN HANYA KRN NIAT PELAKU... TETAPI KARENA ADA KESEMPATAN"*

Sekedar mengingatkan
Mohon maaf bila tak berkenan

Semoga seluruh keluarga besar kita aman dan terhindar dari berbagai musibah.Sehat kita selalu. ??

Sumber: Group Medsos

mobil bmw yang terparkir lebih dari setahun di bandara soekarno hattaDok Humas Polres Bandara Soekarno-Hatta

Mobil BMW yang terparkir lebih dari setahun di Bandara Soekarno-Hatta dibawa ke Polres Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (24/4/2020) 

SitindaonNews.Com | Polres Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan laporan dari pengelola parkir Bandara Soekarno-Hatta bahwa ada 7 unit mobil di bandara yang terparkir lebih dari setahun lamanya.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan total biaya parkir 7 mobil itu mencapai Rp 893 juta.

"Pertama si parkir inap depan Gedung 600 ada mobil Toyata Avanza dengan nomor polisi F 1043 CV, mobil Grand Max dengan nomor polisi B 1849 NKT, dan mobil Toyota Corona dengan nomor polisi DE 276 CA," ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (24/4/2020).

Sedanngkan tempat kedua di area parkir Terminal 1B tepatnya di depan Pos Polisi Bandara Soekarno Hatta yakni mobil BMW dengan nomor polisi B 1845 VJ, mobil Daihatsu Every dengan nomor polisi B 2898 B, dan mobil Honda Freed dengan nomor polisi B 1156 BFX.

Tempat ketiga adalah area parkir inap Kawasan Soewarna dengan satu Mobil Pajero Sport nomor polisi L-1142-EA.

Setelah ditelusuri lebih dalam, Adi mengatakan, ada beberapa mobil yang memang tak bertuan seperti mobil Daihatsu Gran Max warna hitam dengan nomor polisi B 1849 NKT.

Mobil tersebut masuk ke area parkir sejak tanggal 25 April 2018 pukul 07.00 WIB dan sudah terparkir selama 12 bulan dengan estimasi biaya parkir sebesar Rp 96 juta.

"Mobil oleh yang tertera diregistrasi sebagai pemilik, diterangkan bahwa telah dijual dari tahun 2016 dan setelah proses jual beli, tidak lagi berhubungan dengan pembeli," kata Adi.

Kemudian mobil Toyota Corona warna hitam dengan nomor polisi DE 276 CA yang merupakan mobil milik mantan pejabat dari Provinsi Maluku Utara dengan inisial AR.

Mobil yang terparkir dari 20 April 2019 tersebut dikenakan estimasi biaya parkir sebesar Rp 79 juta.

"Mobil sudah diserahkan kepada keluarga di Jakarta untuk kemudian diparkirkan di Bandara Soetta karena keluarga kembali berdomisili di Maluku Utara," ujar dia.

Kemudian untuk mobil Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi F 1043 CV yang masuk area parkir sejak 9 April 2019 pukul 04.13 WIB dikenakan estimasi biaya sebesar Rp 76 juta.

Pemilik dengan inisial AH mengaku menyewakan mobil dan oleh si penyewa ditinggalkan begitu saja di area parkir Bandara Soekarno-Hatta.

"Pemilik mobil telah bertemu dengan pengelola parkir untuk menyelesaikan masalah biaya parkir," ujar Adi.

Mobil keempat merupakan mobil BMW 320i Limited Edition Nomor Polisi B 1845 VJ yang masuk parkir sejak 5 Desember 2018 pukul 08.28 WIB dengan estimasi biaya parkir Rp 115 juta.

Adi mengatakan, pernah ada yang datang ke managemen parkiran dengan inisial JIS.

"Berdasarkan STNK yang dibawa oleh pengurus pemilik dari BMW B 1845 VJ atas nama pemilik AK, akan tetapi tidak pernah diurus kembali untuk pelunasan biaya parkir," tutur Adi.

Sedangkan mobil keenam merupakan mobil Suzuki Every No Pol B 2898 B yang sudah tidak diketahui data masuk area parkir karena pengelolan parkir berbeda.

Pengelola parkir saat ini yaitu PT Angkasa Pura Solusi menyampaikan mobil tersebut paling tidak sudah berada di area parkir selama 36 bulan dengan estimasi biaya Rp 280 juta.

"Berdasarkan data dari Samsat, pemilik dengan inisial AST yang menurut keterangan pemilik telah dijual 3 tahun yang lalu," ujar Adi.

Keenam merupakan mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakkar No Pol L-1142-EA yang terparkir sejak 13 Oktober 2018 pukul 05.00 WIB dengan estimasi biaya parkir Rp 80 juta.

"Berdasarkan data samsat, Pemilik atas nama FA, kendaraan status blokir lapor jual," kata dia.

Mobil terakhir dengan jenis Honda Freed Nopol B 1156 BFX. Petugas parkir tidak bisa memastikan kapan tepatnya mobil tersebut masuk parkiran Terminal 1 C karena pengelola parkiran berganti.

Perkiraan petugas parkir mobil tersebut sudah terparkir kurang lebih 2 tahun dengan estimasi biaya parkir sebesar Rp 170 juta.

"Berdasarkan hasil keterangan dari Samsat Polda Metro Jaya pemilik mobil adalah MHS dan status mobil tersebut telah diblokir atas permintaan pemilik," kata Adi.

Berdasarkan keterangan dari pemilik, mobil Honda Freed tersebut sebelumnya telah dipinjam saudaranya dua tahun yang lalu dan kemudian tidak diketahui keberadaannya.(*)

 

Sumber: tribunnews.com

Screenshot 20200412 071819

RENCANA RUSUH ITU 18 APRIL 2020

Sungguh mengerikan bila rencana jahat itu tidak segera terendus oleh pihak Kepolisian. Kerusuhan yang direncanakan akan mereka gelar di Pulau Jawa pada 18 April 2020 mendatang, tentu saja hanya akan membuat masyarakat panik, takut, semakin susah, dan ujung-ujungnya bisa ditebak arahnya.

Tentulah untuk menumbuhkan opini terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang seolah tidak mampu lagi menciptakan keamanan, serta menjaga stabilitas ekonomi negeri ini. Setelah itu sangat mungkin akan dilanjutkan dengan demo berjilid-jilid untuk menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Ma'ruf Amin untuk lengser.

Aksi vandalisme di Tangerang dan Bandung yang pelakunya keburu ditangkap, itu adalah simbol serta moda hasutan dan provokasi kepada masyarakat luas agar ikut pada aksi rusuh yang dilanjutkan penjarahan yang membabi buta hingga suasana mencekam.

Mereka kalangan milenial yang terdiri dari mahasiswa dan anak SMA yang rasanya hanya pelaku lapangan di garis paling bawah yang kurang tahu apa-apa. Bukan hanya mereka saja, tapi hingga menyusup ke sektor lainnya, termasuk provokasi dari orang yang mengaku driver Ojol, padahal hanya pinjam jacketnya saja. Dari semua itu, pastilah ada koordinator lapangan dan aktor intelektual yang memiliki modal kuat, sehingga dapat merancang serta menyiapkan semua rencana busuk itu.

Bayangkan, dengan semua program yang telah disiapkan oleh pemerintah agar bangsa ini tidak terjerembab ke jurang yang paling dalam pun mereka tetap egois dan hanya memikirkan kekuasaan. Apalah lagi bila desakan lockdown dari beberapa pihak dikabulkan pemerintah pusat. Sudah terbayang bahwa ekonomi negara akan langsung terjun bebas, lalu tingkat kemiskinan meningkat, kelaparan terjadi dimana-mana, dan ujung-ujungnya pun tuntutan lengser kepada Presiden Jokowi.

Ini sudah bukan rahasia umum bila ada kelompok tertentu yang sudah lama ingin berkuasa di negeri ini tapi selalu gagal eksis, walau segala cara telah mereka halalkan. Kini mereka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dikala Indonesia digempur oleh serangan virus yang bernama Covid-19. Padahal musibah ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia, hingga beberapa negara harus pontang panting menghadapinya, bahkan ada yang nyaris bangkrut karena ekonominya tak berjalan.

Kelompok ini adalah mereka yang sudah terbiasa hidup dari kemewahan yang diperoleh dengan cara-cara yang licik. Kini saat zona nyamannya terganggu, mereka berontak dan terus mengganggu pemerintah apa pun celah yang terlihat oleh mereka. Jadi jangankan mereka mau peduli dengan keadaan sekarang, apalagi hingga mengulurkan tangan untuk membantu mempercepat penanganan Covid-19, yang mereka pikirkan adalah rusuh, dan rebut kekuasaan, lalu bancakan.

Lalu apa itu Anarko yang sejatinya berarti 'Anarkis?' Kelompok yang awalnya dibentuk dari kalangan buruh di Perancis yang juga merupakan paham yang menginginkan serikat buruh menjadi kekuatan potensial untuk menuju kepada revolusi sosial, menggantikan kapitalisme dan negara dengan tatanan masyarakat baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas pekerja. Saat terjadi rusuh di Bandung, mereka yang mengenakan seragam serba hitam. Tapi ada kejanggalan bahwa mereka tidak terlihat mewakili buruh, dan penulis meyakini mereka bukan buruh, tapi kelompok yang dibentuk secara khusus. Huruf "A" yang mereka tinggalkan adalah simbol pergerakannya, seperti halnya di Tangerang.

Kita patut mengapresiasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan semoga Polri, TNI, serta Badan Intelijen Negara, bisa terus berkolaborasi dan menjaga kekompakan, agar kiranya dapat mengawal negeri tercinta ini dari berbagai rongrongan yang datang dari segala penjuru, baik dalam mau pun luar negeri.

Bravo dan semangat Polri..

Oleh: Wahyu Sutono

Salam NKRI Gemilang ????

Copas: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3106985872726110&id=803774136380640

FB IMG 1587821500153

Shelly, Tempatmu di Surga

DKI berkabung. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Almarhumah Shelly Zeindia Putri, pejuang melawan Covid-19, bertugas di garis depan sebagai AGD (Ambulance Gawat Darurat) Dinkes DKI, telah gugur sebagai kusuma dalam amuk Covid-19.

Sejak hadirnya covid di Jakarta, Maret lalu, Shelly langsung diterjunkan di garda terdepan. Berjuang menjemput orang positif dari rumah hingga membawa ke rumah sakit rujukan, ke RS Persahabatan, RSPI Sulianti serta Wisma Atlet.. silih berganti tanpa kenal lelah. Sembari dengan senyum memberi semangat!

Tapi, sejak pertengahan April ini, ia lelah. Namun terus berjuang. Hingga 16 April terpaksa harus dirawat di RS Tarakan. Ia terus bejuang melawan sakitnya, hingga tak kuat dan menghembuskan nafas terakhir tgl 19 April 2020 di RS itu juga.

Derai air mata menetes dari kawan kawan para perawat. Mengiringi kepergianmu, tapi, mereka tidak lemah tetap tegar. Percayalah Shelly, kawan kawan dan semua masyarakat Jakarta mendoakan kepergianmu sebagai pahlawan bersama para dokter dan perawat lainnya yang telah mendahului kita semua.

Shelly, takkala jenazahmu diangkut perlahan, memasuki ambulan, kawan kawanmu yang tetap memakai pelindung warna biru mereka tegar, begitu juga tunanganmu tetap tegar menganggapmu sebagai kekasih hingga di surga.

Percayalah Shelly, walau kepergianmu tanpa iringan keluarga dan kawan kawanmu hanya mampu berbaris di sisi jalan melepas ambulan mengantarmu
Keperistirahan terakhir, tapi do’a dari seluruh rakyat Jakarta dan Indonesia ini mengiringi kepergianmu, istitahat di surga dengan damai..angin selalu membawa doa untukmu..

Selamat jalan Shelly, engkau adalah pahlawan. Pejuang. kematianmu husnul khatimah. Kami percaya engkau mati syahid dan AllahSwt menempatkamu di Surga-Nya... Aamiin yra..
.
.
.
Mappa Manan

Copas: https://www.facebook.com/803774136380640/posts/3140375249387172/

Screenshot 20200411 101602

PROVOKATOR TERCIDUK

Tak terbayang betapa kecewa dan malunya kedua orang tua Riski dan kawan kawannya yang masih berstatus sebagai mahasiswa ini, kini harus meringkuk di balik jeruji besi karena tertangkap Polisi akibat perbuatan melawan hukum yang diduga menjadi provokator dengan cara menghasut masyarakat.

Para pelaku melakukan aksi vandalisme ini dengan cat pilog di beberapa lokasi di kota Tangerang, yang sangat mungkin dapat berakibat fatal yang mengarah pada kekacauan di tengah masyarakat bila tak tertangkap. Tulisan yang bernada provokatif itu antara lain:

1. Kill the rich
2. Mati konyol, apa mati melawan
3. Sudah krisis mari membakar

Anggota polsek Tangerang bersama anggota Resmob Polres Metro Tangerang Kota bergerak cepat melakukan penangkapan Riski dan kawannya di Café Egaliter guna pengusutan lebih lanjut. Tindak pidana dari tersangka dapat dikenai pasal 160 KUHP dan atau pasal 14 dan atau pasal 15 UU RI No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

"Semoga pihak Kepolisian pun dapat mengorek lalu menangkap aktor intelektual dibalik aksi konyol yang menginginkan Indonesia rusuh memanfaatkan kondisi ketika negeri ini sedang mengalami musibah akibat Covid-19."

Bravo Polsek Tangerang ??
.
.
.
Wahyu Sutono

Copas: https://www.facebook.com/803774136380640/posts/3105035859587778/

polisi tangkap anggota geng motor medan

Tim gabungan Satreskrim Polrestabes Medan, Sat Sabhara dan Polsek Medan Baru mengamankan sekelompok geng motor di Kota Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 5 orang dan 17 unit sepeda motor diamankan.

"Pada saat kami datang ke TKP, banyak dari mereka yang melarikan diri dan meninggalkan sepeda motornya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, di Medan, Jumat.

Hasil interogasi terhadap 5 orang yang berhasil diamankan, para anggota geng motor ini sengaja berkumpul untuk melakukan penyerangan terhadap anggota geng motor lainnya.

"Kita belum tahu apa nama geng motornya, kita masih mendalami semua. Mereka berkumpul untuk menyerang geng motor lainnya," ujarnya seperti dilansir Antara.

Dia mengimbau, bagi yang merasa kendaraan sepeda motornya diamankan, agar dapat mengambilnya kembali di Sat Lantas Lapangan Merdeka dengan membawa bukti kendaraan tersebut.

"Bagi mereka yang ingin mengambil kendaraan mereka, silakan datang di Sat Lantas Lapangan Merdeka dengan membawa bukti kepemilikan kendaraan," tutupnya

 

IMG 20200407 060729Tim Polsek Gesi dan relawan bersama warga saat berada di Jembatan Sapen Gesi Sragen yang dijadikan lokasi percobaan bunuh diri seorang wanita, Sabtu (4/4/2020). Foto/Wardoyo

SitindaonNews.Com | Misteri aksi nekat seorang wanita yang hendak bunuh diri terjun dari Jembatan Sapen, Sabtu (4/4/2020) pagi akhirnya terkuak.

Wanita bernama Prihatin (44) asal Dukuh RT 9, Desa Majenang, Sukodono itu nekat meloncat terjun ke Sungai Bengawan Solo dari atas Jembatan Sapen di Dukuh Sapen, Tanggan, Gesi.

Beruntung, korban masih bisa diselamatkan oleh seorang tukang bakso yang berada di lokasi kejadian. Masalah keluarga dan kendala ekonomi diduga kuat menjadi pemicunya.

“Korban sudah berkeluarga. Dugaannya memang depresi karena masalah ekonomi keluarga yang kekurangan,” papar Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (4/4/2020).

Namun ada yang menarik dari aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan perempuan paruh baya itu.

“Jadi saat sudah loncat dan jatuh ke sungai, dia masih mencoba bertahan dan bisa renang. Beruntung, kemudian bisa diketahui oleh saksi penjual bakso di dekat jembatan dan berhasil ditolong,” urai Kapolsek.

Data yang dihimpun di lapangan, aksi percobaan bunuh diri itu terjadi pukul 11.00 WIB. Aksi korban diketahui oleh Darno Sumito (60) penjual bakso asal Dukuh Sapen RT 16, Desa Tanggan, Gesi, Sragen yang berada di dekat jembatan.

Kejadian bermula ketika pagi itu sekitar pukul 05.30 WIB, korban terlihat mengendarai sepeda motor dan kemudian mondar-mandir di atas jembatan.

Korban saat itu terlihat mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam. Sekitar pukul 11.00 WIB, Darno pun curiga karena korban sudah tak terlihat di jembatan namun sepeda motornya tertinggal di atas jembatan.

Mendapati hal itu, ia langsung berinisiatif memberitahu istrinya, Lamini, untuk mencari korban ke bawah jembatan.

Tak lama berselang, mereka mendapati korban sudah mengambang di sungai tak jauh dari jembatan. Saat itu, korban terlihat masih berusaha berenang untuk bertahan di sungai.

Seketika, Darno langsung menolongnya dan berhasil mengevakuasi korban dari sungai. Setelah dievakuasi, dengan dibantu tetangga, korban lantas dibawa ke RSUD Sragen dan setelah mendapatkan perawatan, akhirnya bisa selamat.

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo melalui Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko membenarkan aksi percobaan bunuh diri itu.

“Jadi ceritanya korban dari pagi mondar-mandir di atas jembatan, kemudian terjun ke sungai dan motornya masih di atas. Ada saksi penjual bakso di dekat jembatan yang curiga dan setelah mengecek, ternyata mendapati korban sudah mengambang di sungai. Korban berhasil diselamatkan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (4/4/2020).

Kapolsek menguraikan korban sudah berkeluarga. Sesaat usai kejadian, suami korban juga langsung menyusul dan menjemput istrinya di RSUD Sragen.

“Korban tidak mengalami luka dan berhasil selamat. Tadi suaminya juga langsung menyusul dan menjemputnya di RSUD Sragen,” pungkasnya. Wardoyo

JOGLOSEMARNEWS.COM

Sumber: teras.id

1587648309835Ilustrasi Bandara (Grandyos Zafna/detikcom)

SitindaonNews.Com | Jakarta - Pemerintah memutuskan menghentikan sementara layanan transportasi udara komersial dan carter. Larangan ini merupakan tindak lanjut dari larangan mudik kepada masyarakat.

"Untuk sektor transportasi udara, pertama adalah larangan melakukan perjalanan di dalam negeri maupun ke luar negeri, baik menggunakan transportasi udara berjadwal maupun transportasi udara carter," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020).

Larangan ini akan berlaku mulai 24 April hingga 1 Juni 2020 mendatang. "Berlaku mulai 24 April sampai dengan 1 Juni 2020," ujarnya.

Namun larangan ini dikecualikan untuk pimpinan atau lembaga tinggi negara RI dan tamu atau wakil kenegaraan dan perwakilan organisasi internasional. Kemudian juga untuk pemulangan warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang terkena imbas virus Corona (COVID-19).

"Ketiga operasional penegakan hukum ketertiban dan pelayanan darurat serta untuk petugas penerbangan," tuturnya.

Pengecualian juga diberikan untuk angkutan kargo dan operasional lainnya atas seizin pemerintah dalam rangka mendukung penanganan COVID-19. Selain itu, untuk pengangkutan kebutuhan alat kesehatan dan logistik.

"Untuk navigasi ruang udara tetap buka artinya bahwa pelayanan navigasi pesawat yang overflight tetap buka. Buka 100 persen. Bandara juga beroperasi seperti biasa, di mana mereka wajib melayani pesawat yang take off landing dan melintasi bandara tersebut," pungkas Novie.

Sumber: detik.com

1586068564899Foto Ilustrasi: Israel dan Palestina perangi virus corona

SitindaonNews.Com | Wujud kerja sama kedua negara mulai terlihat sejak Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah bekerja sama dengan pejabat kesehatan Israel

Palestina dan Israel memutuskan bersatu untuk mengatasi wabah virus corona.

Wujud kerja sama kedua negara mulai terlihat sejak Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah bekerja sama dengan pejabat kesehatan Israel.

Mereka berkolaborasi untuk mengatur pergerakan warganya dan menerapkan kebijakan manajemen rumah sakit.

Bulan lalu, Israel dan Otoritas Palestina menyetujui kebijakan yang berupaya membatasi pergerakan populasi, sembari membiarkan warga Palestina tetap bekerja.

Para pekerja diberi waktu 72 jam untuk memutuskan apakah tetap tinggal di Israel selama krisis, atau kembali ke Tepi Barat.

Sebelumnya, pada 7 Maret, Israel dan Palestina juga menunjukkan kekompakan untuk melawan virus corona.

Israel telah mengunci akses ke kota Betlehem, sedangkan Palestina menutup Gereja Betlehem selama dua minggu.

"Kami telah memutuskan untuk mencegah masuknya wisatawan dalam jangka waktu 14 hari, dan mengimbau hotel di semua kota untuk tidak menerima warga negara asing," kata Menteri Pariwisata Palestina Rula Maayah pada AFP, Sabtu (7/3/2020).

Langkah ini ditempuh setelah pihak berwenang Palestina mengatakan ada 9 kasus infeksi virus corona di daerah Betlehem di selatan Yerusalem.

Hingga Kamis (2/4/2020) Ada lebih dari 5.500 kasus virus corona yang dikonfirmasi dalam 10 juta populasi Israel, dan 122 kasus di sekitar 2,7 juta warga Palestina.

Namun, jumlah pengujian yang dilakukan di Palestina lebih rendah daripada Israel.

Disarankan bersatu

Persatuan yang digalang Israel dan Palestina mendapat sambutan positif, salah satunya oleh Ofer Zalzberg dari International Crisis Group.

"Terlepas dari ketegangan, kerja sama diperlukan karena 'kepentingan pribadi'."

"Karena dua populasi saling terkait, membatasi virus hanya dalam satu masyarakat tidak mungkin," kata Zalzberg dikutip dari AFP, Kamis (2/4/2020).

Yotam Shefer dari cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina (COGAT), juga menegaskan kerja sama harus kuat.

"Koordinasi dengan Otoritas Palestina sangat ketat dan sangat kuat," katanya pada jurnalis AFP.

Mantan kepala COGAT Eitan Dangot pun mengatakan pada wartawan bahwa Otoritas Palestina telah "sepenuhnya mengadopsi kebijakan Israel tentang cara menangani virus corona."

Riak pertikaian masih ada

Meski kedua negara telah memutuskan untuk menggalang persatuan, sejumlah pertikaian tetap tidak terelakkan.

Tentara Israel terus melakukan penggerebekan di daerah-daerah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah serta bangunan lainnya.

Kemudian muncul sebuah video yang memperlihatkan pekerja Palestina yang sakit, dibuang di pos pemeriksaan Israel.

Polisi Israel beralasan pria itu sudah di rumah sakit untuk meminta perawatan, tapi kedapatan bekerja secara ilegal di Israel.

"Polisi mengawal pria itu ke perlintasan keamanan Maccabim," kata seorang juru bicara kepolisian, yang menekankan bahwa pria tersebut negatif corona sebelum dibawa ke pos pemeriksaan.

Namun tindakan itu telanjur memancing kemarahan warga Palestina.

Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh lantas menyebut tindakan Israel itu sebagai perilaku rasis.

Kemudian pada Rabu (1/4/2020) Otoritas Palestina mengatakan 15 warganya yang dipekerjakan di permukiman dinyatakan positif Covid-19 setelah dites.

"Keputusan Israel untuk mengizinkan masuknya pekerja adalah upaya untuk melindungi ekonomi Israel dengan mengorbankan para pekerja kami," kata Shtayyeh.

"Ekonomi Israel tidak sama berharganya dengan kehidupan anak-anak kita," tegasnya.

Israel sempat memperbolehkan warga Palestina yang bekerja di permukiman bebas bolak-balik menyeberang perbatasan setiap hari, sebelum larangan perjalanan diterapkan.

Sumber: suar.grid.id/ucnews

*Ijonk Aries

atek pencuri berasTRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFAAtek saat ditemui di kediamannya, Selasa (21/4/2020).

Kasus pencurian beras yang dilakukan Atek (40), warga Kota Medan, sempat viral di media sosial.

Himpitan ekonomi dan sulitnya mencari nafkah, membuat Atek nekat mencuri beras.

Saat ditemui Tribun Medan di kediamannya di Jalan Mawar Gg Banteng, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (21/4/2020), Atek mengaku curi beras untuk menyambung hidupnya.

Atek menuturkan, awalnya ia membeli mi instan di toko sembako tersebut.

Ketika itu, ia juga telah menggeser satu karung beras ke arah luar toko.

"Sudah beberapa hari saya tidak makan nasi lantaran hanya sanggup beli mi instan.

Jadi saya geser goni beras agar bisa dibawa, dan ketika hendak dibawa ternyata ketahuan. Jadi saya diamuk massa," ujarnya.

Beruntung nyawa Atek berhasil diselamatkan pihak kepolisian pada Minggu (19/4/2020) lalu.

Ia pun menjelaskan apa alasannya hingga nekat mencuri.

Alasan itu diterima oleh masyarakat sekitar, hingga kasusnya tidak berlanjut ke ranah hukum.

Pihak kepolisian sendiri merespons cepat kejadian tersebut.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing yang ditemui di Gedung Olah Raga, Jalan William Iskandar pada Selasa sore mengatakan, pada kasus itu pihaknya mendapat informasi pencurian. Kemudian pelaku dibawa ke polsek.

"Kami cek mau mengambil beras karena belum makan atau tidak makan selama beberapa hari. Kami juga berinisiatif karena situasi covid-19 seperti ini yang kita kedepankan sekarang ini kemanusiaan," ujarnya, Selasa (21/4/2020).

Menki begitu, lanjut Martuasah, hal itu pun tergantung keputusan korban.

"Kami bersyukur ternyata korban berkenan tidak buat laporan polisi dan berhasil dimediasi. Kemudian yang bersangkutan pulang ke rumah,” ujarnya.

“Saya juga dapat informasi bahwa kehidupan dia sangat susah. Kembali lagi bahwa kami Polri dalam situasi seperti ini kita harus betul-betul simpati dan mengutamakan kemanusiaan," ungkapnya.

Menurut Martuasah, pihaknya membantu meringankan beban Atek dengan memberikan sembako dan uang tunai.

"Tentunya harapan kami, bahwa apa yang kami berikan tidak banyak tapi bisa membantu untuk meringankan beban,” ujarnya.

“Terkait kasus kami sampaikan bahwa dalam hal penegakan hukum tidak dilihat dari satu sisi saja, akan tetapi kami lihat faktor lain, faktor sosial, hukum yang lain. Dalam situasi ini kami tidak memaksa untuk korban tidak melaporkan. Jadi, intinya kedua belah pihak sepakat utnuk berdamai dan tentunya proses penegakan hukum kami kesampingkan," katanya.

Pantauan Tribun Medan di kediaman Atek yang berada di Jalan Teratai Gang Mawar, Atek banyak mendapat bantuan pasca kejadian yang dialaminya.

Terlihat istri Atek pun berada di rumah. Sebelumnya Atek dikabarkan mengalami masalah rumah tangga, hingga istri dan ketiga anaknya menyewa rumah di kawasan Jalan Perjuangan II, Kecamatan Polonia.

Tidak hanya itu, anak sulung dari pasangan Atek dan Faridah ini terpaksa putus sekolah lantaran masalah ekonomi.

Pasca-mengalirnya bantuan dari sejumlah pihak, Atek bersama istri dan anaknya juga terlihat membagikan sumbangan yang didapatnya kepada tetangganya.

Terkait kasus kelaparan hingga nekat melakukan aksi pencurian, pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Medan Baru, mengimbau agar masyarakat lebih peka terhadap sesama tetangga.

"Kami mengimbau masyarakat tentunya dalam situasi covid-19 seperti ini, kami Polri bersama pemerintah baik itu kecamatan, Polsek Medan Baru untuk bisa bergotong royong. Karena itulah yang utama saat ini. Bagi masyarakat yang berkelebihan diharapkan membantu yang berkesusahan," sebutnya.

Lanjut Martuasah, pihaknya mengajak masyarakat khusunya Medan Baru untuk dapat menjaga suasana keamanan dan kenyamanan selama wabah Covid-19 berlangsung.

"Karena ini persoalan di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Ini saatnya kita bersama-sama menunjukkan karakter orang Medan yang saling tolong menolong. Kita jangan terpancing isu-isu hoaks yang bisa menyesatkan Medan," pungkasnya

Sumber: tribunnews.com

kolase yasoona laoly dan najwa shihabKolase Yasoona Laoly dan Najwa Shihab

SitindaonNews.Com | Najwa Shihab ikut memberi komentar terkait rencana Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly untuk membebaskan napi koruptor.

Yasonna Laoly berasalan pembebasan napi koruptor itu untuk pencegahan penyebaran covid-19 di Indonesia.

Komentar Najwa Shihab diungkap melalui media sosial Instagram miliknya, @najwashihab pada Jumat (3/4/2020).

Perempuan yang kerap disapa Nana ini tegas menyebut 'Nanti Dulu' !

Awalnya, Nana menjelaskan bagaimana kondisi lapas yang kelebihan kapasitas dan membuat penyebaran virus tak terkendali.

"Koruptor Dibebaskan Gara-Gara Corona? Nanti Dulu!

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laolyberencana membebaskan napi termasuk napi koruptor karena corona.

Alasan utamanya, lapas yang kelebihan kapasitas akan membuat penyebaran virus ini tidak terkendali dan jika satu tertular akan membahayakan semua"

Najwa mengakui ada lapas yang memang tidak manusiawi.

Bahkan para napi bergantian tidur dengan napi lain karena kelebihan kapasitas.

"Secara prinsip alasan ini sangat bisa diterima.

Kondisi lapas kita memang tidak manusiawi, orang bertumpuk seperti pindang, bahkan tidur bergantian."

Namun Najwa mulai menyentil saat Yasonna Laoly menyinggung soal napi koruptor.

Pasalnya, sel bagi para koruptor sangatlah berbeda.

Menurut Nana, seperti di Lapas Sukamiskin saja, para napi mendapatkan fasilitas lengkap.

Bahkan Nana menyindir para napi koruptor bisa mandi air panas dan olahraga secara ekslusif.

"Tapi alasan ini menjadi mengada-ada ketika kita bicara soal napi koruptor.

Sel bagi koruptor berbeda dengan tahanan lain.

Di Lapas Sukamiskin misalnya, satu napi satu kamar. Lengkap dengan fasilitas pula.

Alih-alih berdesak-desakan dengan napi lain sehingga bisa tertular corona, para koruptor di Sukamiskin bahkan ada yg bisa mandi air panas di kamar mandi pribadi dan olahraga dgn alat khusus di dalam sel eksklusif mereka."

Menurut Najwa Shihab, alasan pembebasan napi koruptor untuk penghambatan penyebaran covid-19 tidak relevan.

"Dari hampir 250 ribu napi di seluruh negeri, napi korupsi jumlahnya 4500-

Jadi sekitar 1, 8 persen dari total napi.

Pembebasan napi koruptor dgn tujuan menghambat penyebaran covid 19 di Lapas menjadi tidak relevan, krn angkanya sangat kecil dibanding napi lain."

Nana menyebut usulan Yasonna Laoly ini menimbulkan kecurigaan dari pegiat antikorupsi.

"Menjadi wajar jika sejumlah pegiat antikorupsi curiga kebijakan membebaskan napi koruptor ini hanyalah akal2an saja.

Sdh beberapa kali Kementerian Hukum dan HAM berupaya utk meringankan hukuman koruptor lewat revisi peraturan perundangan."

Lebih lanjut, Najwa memberikan pesan kepada bapak Menteri Yasonna Laoly untuk membuka dulu ke depan publik bagaimana kondisi sel untuk napi koruptor di Indonesia.

"Jadi Pak Menteri yang terhormat, supaya kita tidak curiga macam-macam, coba dibuka dulu ke publik,

narapidana kasus korupsi apa dan di mana yang menempati sel berdesak-desakan seperti napi umum pencuri ayam yang bahkan tidurnya harus bergantian?"

Pada kalimat penutup, Najwa kembali menyindir bagaimana lapas Sukamiskin yang juga ditempati Setya Novanto masih bisa plesiran bahkan nonton Netflix.

"Oh ya, sekalian kalau memang mau cek lapas koruptor, titip cek lagi sel Papa Setya Novanto dan kawan-kawannya di Sukamiskin, masih di sel lagi nonton Netflix atau lagi plesiran makan di warung Padang?

#CatatanNajwa," pungkas caption Najwa Shihab.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berencana merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Hal itu dikarenakan napi koruptor dan narkotika yang tata laksana pembebasannya diatur lewat PP itu, tidak bisa ikut dibebaskan bersama 30.000 napi lain dalam rangka pencegahan Covid-19 di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Lewat revisi itu, Yasonna ingin memberikan asimilasi kepada napi korupsi berusia di atas 60 tahun dan telah menjalani 2/3 masa pidana yang jumlahnya sebanyak 300 orang.

"Karena ada beberapa jenis pidana yang tidak bisa kami terobos karena Peraturan Pemerintah Nomor 99/2012," kata Yasonna dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR yang digelar virtual, Rabu (1/4/2020).

Sumber :.tribunnews.com